RSS

KOREAN DRAMA: Bad Guy 坏男人 나쁜 남자 Synopsis Episode 1 - 10


Bad Guy 坏男人 나쁜 남자 Synopsis Episode 1

Malam hari di atap gedung apartemen, seorang wanita berdiri menunggu, dia membawa origami bangau. Seorang pria jalan menaiki tangga menuju atas ...
Wanita itu kaget ada pria mendekatinya, jangan mendekat lagi...jangan..wanita itu jalan ke belakang dan semakin mendekati pinggir atap gedung...

Mun Jae In menyetir mobil sendirian (eh itu mobilnya Jin Ho ya..emang lagi tren mobil kaya gini). Matanya berkaca-kaca. Ia teringat kejadian siangnya. Kyo Han pacar Jae in, minta Jae in menemui ibunya di hotel. Ternyata ibu Kyo Han menghina Jae In, aku paling tidak suka dengan wanita yang hanya mengandalkan otaknya, mereka akan mimpi menikah dengan orang kaya dan kemudian menjadi sangat serakah.

Jae in menangis lagi di mobilnya. Ibu Kyo Han melanjutkan, terima ini..sambil mengulurkan amplop, kami mengeluarkan banyak uang untuk amal setiap bulan, anggap saja kau salah satunya.

Jae In menangis semakin keras dan ia tidak melihat ada pria yang menyeberang jalan. Brak! Jae In menabrak pria itu yang langsung jatuh. Jae In ketakutan, perlahan ia keluar dari mobil dan melihat pria itu tidak bergerak. Hei! kau tidak apa2?

Jae In memanggil bantuan dengan ponselnya, ia tidak melihat pria itu perlahan bangun dan saat Jae in menoleh ke belakang, pria itu sudah beranjak pergi. Jae In tidak tahu siapa dia. (kita mah tahu...KNG pastinya ^_^)

Sementara itu polisi memenuhi sebuah apartemen. Jae in lewat dekat apartemen itu. Polisi yang senior minta anak buahnya memeriksa dengan lebih teliti dan lihat rekaman CCTV. seorang polisi muda tersenyum dan berkata ini jelas bunuh diri, mau diperiksa apa lagi. Polisi senior itu marah, kau ini berapa lama jadi polisi? payah! kalau bunuh diri, buat apa bagian pembunuhan minta kita ikut memeriksa?

Polisi senior itu melihat sekeliling dan ia tertarik sesuatu. Setelah didekati teryata sebuah origami bangau bernoda darah (haha..aku inget skenario temenku "kupu-kupu kertas berdarah" haha..ehm ini seharusnya serius.)

Paginya, petugas kebersihan berusaha membersihkan bekas darah di aspal. Polisi memeriksa rekaman CCTV lobby apartemen dan tidak menemukan yang mencurigakan. Mereka masih terus mencari.

Jae in pergi ke pernikahan Kyo Han. Jae in menyembunyikan diri saat melihat Kyo Han. Kyo Han lari mengejarnya. Jae in marah, ia tidak menyangka Kyo Han pengecut, dengan menghinanya seperti ini, apa menjadi miskin itu dosa? Apa mencintaimu berarti harus punya sesuatu?
Pengantin Kyo Han bingung, siapa wanita ini..Tapi Jae in mengeluarkan uang dari ibu Kyo Han dan melemparkan ke tanah. Ambil ini! kembalikan pada ibumu, aku bukan salah satu lembaga sosial yang disumbangnya. Jae in melihat ke arah Kyo Han, aku pernah mencintaimu dan melihatmu seperti ini aku merasa menyedihkan. Jae in : Selamat atas pernikahan kalian! Jae in pergi.

Di apartemen itu, kedua polisi masih duduk di tangga masuk. Detektif Lee : "sigh..sudah berapa hari ini.."

Polisi senior: Detektif Lee, setiap kali aku ada di TKP, aku selalu merasa ada sesuatu yang hilang, dan aku tidak bisa tenang. Detektif Lee : jadi kasus ini belum bisa ditutup? Detektif Senior berkata apa kau tidak melihat goresan di pergelangan Choi Shun Young?

Memangnya Choi Shun Young menggores pergelangan tangannya dulu, dan terjun? Cek pacar Choi Shun Young dan semua orang yang terlibat dengannya. Tapi Pak, di CCTV terlihat kalau korban naik lift sendirian.
Detektif senior itu berkata : Memang benar, tapi bagaimana dengan tangga? tidak ada CCTV di tangga sampai menuju atap! Detektif Lee terdiam dan ia mulai merasa sesuatu, akhirnya ia berkata, Pak tapi Bapak harus pulang dulu.

Seorang pria latihan terjun payung dan mendarat sempurna di atas yacht. Hong Mo Ne melihatnya. Pria itu membuka helm dan yap he's our guy..Gun Wook. Hong Mo Ne kaget, siapa kau? Ada apa..sebuah suara terdengar dari dalam kapal. Hong mone berkata, kakak ada orang yang salah mendarat di kapal kita.

Hong Tae Ra keluar dan tanya kau latihan terjun payung? Siapa kau? Gun Wook tanya ini kapal anda? Saya Shim Gun Wook. Putri Hong Tae Ra memandang dengan terpesona..wow angel man..Gun Wook tersenyum bagai malaikat pada gadis cilik itu. Ibunya menyuruh masuk.

Para kru menjemput Gun Wook dan berteriak mengapa kau selalu mendarat ke kapal orang lain dan melakukan hal yang tidak berguna!

Jae In mengunjungi DIDIN art museum tempat ia kerja. Ia minta ijin pada manager museum untuk berangkat ke Jeju, ada eksibisi keramik disana. Managernya memberi ijin dan ia berkata, "Pergi kunjungi Mo Ne-ku sekali2, ia juga ada di Jeju, ia akan merayakan ulang tahun di sana, kalian berdua pergilah main."

Tiba2 mood manager Jae in berubah dan marah dengan teman Jae in. Jae in heran dan tanya pada temannya, mengapa seperti itu? Temannya berkata itu karena Hong Tae Sung. Hong Tae Sung? siapa dia? tanya Jae In. temannya heran, kau tidak tahu Hong Tae sung? dia berbisik Hong Tae sung itu anak diluar nikah President Hong, pemilik Grup Hae shin.

Teman Jae in berkata pergilah ke Jeju dan datanglah ke ulang tahun Mo Ne, Hong Tae sung juga akan datang. Manager sedang mencari calon menantu. Jae in tanya memangnya dia belum menikah? temannya tertawa, mengapa kau tertarik ya? bagaimana kalau kau mendekati Hong tae sung dan jadi menantu grup Haeshin, lalu muncullah di depan si brengsek Kyo Han itu. Dia pasti pingsan.
Jae in hanya menggeleng dan keluar dari museun. Ia bergumam, Hong Tae Sung..Hong Tae sung ..

Jae in mencari kado dan ia membeli pena, harganya mahal sekali $1,780! Jae in harus mencicil 12 bulan! Jae in berangkat ke Jeju.
Sampai di Jeju, Jae in langsung menuju hotel tempat pameran. Tiba2 Gun Wook lari2 dengan pinggang berdarah dikejar beberapa orang dan mereka terlibat perkelahian.

Jae in ada di tengah mereka, ia terperangkap. Gun Wook langsung menariknya dan menjadikannya tameng, lalu ia melepaskan Jae in yang ketakutan dan lari lagi. Mereka berkelahi lagi.
Jae in panik dan reaksi pertamanya langsung menelp polisi! Iya ada perkelahian..cepat ke sini..ini hotel apa ya..tiba2 Cut..cut

Jae in sadar ketika sutradara marah2, ternyata mereka sedang syuting. Jae in hanya bisa minta maaf. Kemudian aktor yang jadi tokoh utama mendekati sutradara.

Sutradara Action : Bagaimana kalau kita membuat perkelahian itu lebih dasyat lagi? sutradara berkata, badan Gun Wook bagus ya..action director itu kesal, badan Gun Wook..badan Gun Wook..aku juga sama tiga tahun lalu.

Action Art Director itu mendekati Gun Wook yang sedang istirahat. Dan reaksi Gun Wook langsung menolaknya, tidak bisa! Bukankah aku ini stuntman pemeran utama? Gun Wook bergumam, hmm mana pisauku..

Seorang aktris mendekati Gun Wook dan temannya geleng2 kepala. (Dan engga tahu promosi atau apa, teman2 kru berkata badan Gun Wook paling bagus diantara yang lain, iya lah..)
Gun Wook sebal melihat aktris itu, hei kau ini bukan pacarku kan.

Gun Wook minta naskah pada sutradara dan sutradara komen, kau ini bukan aktor kan, buat apa naskah? kau bahkan tidak harus berkata apa2. Gun Wook pergi dengan membawa naskah.

Jae in bertemu Hong Tae Ra di pintu hotel. Jae in mengenalkan diri sebagai pekerja lepas waktu di museum seni Ny. Shin dan ia juga teman Mo Ne. Ia datang untuk mengucapkan selamat ulang tahun pada Mo Ne.

Putri Tae Ra mengenali Gun Wook yang jalan di hotel dan mengejarnya (ckckck gadis cilik juga ngejar KNG?)
Mo Ne kebingungan mencari keponakannya. Ia menelp Tae Ra, "Kakak, apa So Dam bersamamu? So Dam hilang." (kenapa namanya So Dam? anaknya Bi Dam? hehe kayanya lucu kalo Bi Dam punya anak perempuan yg jago pedang, wah lama2 aku buat skenarioku sdr..)

Gun Wook jalan terus ke atas, ia tahu So Dam mengikutinya dan tersenyum pada So Dam. Mereka sampai di atap hotel. Gun Wook tanya "Sampai kapan kau mau mengikutiku?"

So Dam : Kau jatuh ke air tadi..apa sayapmu sudah kering? mengapa kau menaruh sayap di atas kepala bukan di punggungmu?
Gun Wook : Malaikat sekarang ini, bisa mengubah posisi sayapnya dimanapun mereka suka.

So Dam : Ya, kau Angel man. Tuan..ayo terbang..So Dam menarik tangan Gun Wook ke tepi atap hotel dan Gun Wook terhenti.
Gun Wook berdiri di tepi atap hotel dan berkata, lihat..sayapku sudah kering kan? Gun Wook menutup mata dan mengulurkan tangan. Mo Ne ke atas dan melihatnya. Gun Wook terjatuh.
So Dam : Paman..

Tae Ra dan sekuriti juga ke atas. Hong Mo Ne dan So Dam sekuat tenaga menahan tangan Gun Wook. Gun Wook berhasil naik. Mo Ne terpana melihatnya, So Dam tanya, Ahjussi, mengapa kau tidak bisa terbang?
Sekuriti datang dan menangkap Gun Wook, ia pikir Gun Wook mencelakai Mo Ne (well kalo dilihat dari posisinya memang ehm..)

Tae Ra : Kau mau apa? apa kau mau mengancamku dengan menggunakan putriku? Jika tidak mengapa kau bawa putriku ke atas sini? Tae Ra menampar Gun Wook ugh..
Mo Ne : So Dam yang naik sendiri ke sini.
Tae Ra : Aku tidak salah paham kan? Melihatmu lagi di sini itu berarti kau ingin....

Gun Wook tidak menjawab hanya memandang ke arah Tae Ra dan ia perlahan maju, mengulurkan tangan ke arah Tae Ra, Tae Ra menahan nafas, ternyata Gun Wook mengambil benang di baju Tae Ra (ha ini adegannya Mi shil!) dan Plak!! lagi.

Tae Ra dengan emosi yang tidak bisa dijelaskan, menarik adik dan putrinya, pergi, ayo kita pergi. Saat ketiganya turun dengan lift, Hong Mo Ne memegang tangannya yang tadi di pegang Gun Wook.

Ketiganya turun dan Tae Ra berkata, mengapa kita diam saja ayo lapor polisi. Tiba2 So Dam berkata, Ibu aku yang mengikutinya aku mengikuti angel man. Mo Ne juga membela Gun wook. TAe Ra tanya pada manajer hotel, apa mereka benar membuat film di sini?

Manajer hotel membenarkan dan Tae Ra memastikan agar tamu2 lebih diutamakan well itu ternyata hotel mereka..Mo ne kesal dengan kakaknya karena kurang down to earth. Tae Ra membentak Mo ne, tahu apa kau? Tahu apa kau dengan orang2 seperti itu. Mo Ne hanya berkata aku tidak tahu.

Jae in menelp adiknya Mun Gun hee dan menceritakan kalau ia ada di Jeju.
Adiknya mendesak agar JAe in menikah dengan orang kaya.

Jae in menunggu di kamar Mo Ne dan ia melihat bath up/whirpool? dan masuk kedalam tepat saat Mo Ne masuk. Jae in memberikan hadiah pena pada Mo Ne, ternyata yang jatuh pisau. Mo Ne kaget wah apa ini..Jae in teringat itu pisau yang ia dapat saat "disergap" Gun wook, Jae in mengeluh, ia sadar penanya tertukar.

Percakapan beralih ke Hong Tae Sung. Mo Ne heran mngapa tiba2 Jae in tertarik dengan keadaan Tae Sung dan saat Tae Ra masuk, Mo Ne ingin mengundang Jae in makan malam besok, tapi Tae Ra berkata itu hanya untuk keluarga. Jae in tersenyum tapi ia merasakan penolakan halus Hong Tae Ra.

Gun Wook tertidur di atas atap hotel. Dia mimpi buruk, dalam mimpi ada seorang anak laki, mungkin Gun Wook kecil, ibunya merawatnya dan ia menangis dengan memegang sebuah laporan dan ada anak dengan baju seragam sekolah bagus (kaya seragam Shin Hwa). Lalu Gun Wook terbangun.

"Apa kau sendirian?" seorang wanita cantik mendekatinya. Seorang artis dari film itu dan ia berkata aku ingin ke atas untuk dapat pujian tentang penampilanku. Dan ia kaget melihat wajah Gun Wook, kenapa wajahmu? Tapi Gun Wook menyingkirkan tangannya. Diam saja. Wanita itu berkata lagi kau harus hati2 dengan wajahmu, org2 seperti kita..wajah kita adalah modal kita.

Gun wook berkata : Ah wajahku tidak akan masuk TV (Bwa.....yg benar..bukannya yg paling banyak...)
Artis itu berkata besok ia mengandalkan Gun Wook untuk scene-nya, ini pertama kali ia main film action. Artis itu berkata ia percaya pada Gun wook. Gun Wook membalas, kau tidak bisa percaya padaku!

Asisten artis itu datang dan menjatuhkan bajunya. Artis itu Choi Hee Joo, berkata aduh Da Lim hati2..dan mereka akhirnya turun. Setelah mereka diluar pandangan Gun wook, Hee Joo berubah kejam dan kasar, ia memarahi asisten-nya dengan kata2 kasar.

Jae In dan Mo Ne berjalan di sekitar hotel. Mereka akan makan malam bersama. Tapi tiba2 ada pria yang memanggil Hong mo Ne, Mo ne minta maaf pada Jae In, kakak aku lupa aku ada janji dengan Tuan Uhm. Jae in tersenyum dan berkata sudah tidak apa2. Mo Ne masuk ke hotel dengan Tuan Uhm. Jae in terlihat sedikit kecewa.

Gun Wook berdiri di jembatan dan ia membaca skrip, ia membuat bangau origami (satu2nya origami yg ku-kuasai juga hehe..) dan bangau itu jatuh ke bawah. Ke arah Jae in yang lewat. Jae in memungutnya dan melihat ke atas..Gun wook melihat sekilas dan pergi.

Detektif senior juga melihat foto bangau bersimbah darah itu dan ia berkata ini aneh..kalau kau mau bunuh diri bukankah kau menulis surat? gadis ini sepertinya terlalu terburu-buru untuk bunuh diri.
Detektif itu tanya pada anak buahnya, hei kau sudah mencari tahu pacar gadis itu? Detektif Lee berkata iya, aku sudah memintanya menghubungiku. Detektif senior berkata, jangan diam saja kejar terus.

Tuan Uhm tanya, apa kau suka yacht-nya ? Mo Ne mengangguk. Tuan Uhm tanya, apa terjadi sesuatu di yacht? Mo Ne justru tanya, Uhm sshi, mengapa kau mau menikah denganku? Uhm berkata ia menyukai Mo ne. Tapi tampaknya Mo ne punya ide sendiri tentang pernikahan.
Gun Wook masuk ke dalam restoran dan langsung ke toilet. Mo ne melihatnya dan berkata pada Uhm ia ada perlu sebentar dan mengikuti Gun Wook. Gun Wook kaget dan berkata ini toilet pria. Mo ne berkata ia tahu, ia hanya mau berterima kasih.

Mo ne kaget melihat wajah Gun wook, oh wajahmu, itu karena kakak-ku ya..(Tae Ra memang menampar Gun Wook dg keras.) Mo Ne minta maaf dan Gun wook berkata tidak perlu minta maaf.

Gun Wook mendengar ada yang datang dan ia cepat menarik Mo Ne ke dalam WC. Uhm masuk dan ia curiga, tapi tidak terdengar apapun. Gun Wook berbisik di telinga Mo Ne, kau ini cukup berani ya..Mo Ne berkata itu karena aku benar2 merasa bersalah.

Setelah Uhm keluar dari toilet. Gun wook dan Mo Ne keluar. Mereka berpisah.

Tae Ra dan So Dam membaca buku cerita. So Dam tanya apa ia besok boleh bertemu angel man-nya lagi? Ibunya berkata So dam sudah besar sehingga bisa mengenali pria hanya dengan sekali lihat (Well apalagi yg kaya Gun Wook ya..). Ibunya tanya apa kau mengikutinya? So Dam mengangguk.
Tae Ra berkata agar So Dam jangan melakukan itu lagi. Biarpun ia tersenyum? tanya so Dam. Ia tersenyum? Tae Ra heran dan ia ingat saat menampar Gun Wook. Sekilas, ada penyesalan di mata Tae Ra.

Uhm bermobil dengan..Choi He Joo, artis yang tadi bersama Gun wook. Mereka jelas selingkuh dibelakang Hong Mo Ne dan saat sedang menyetir tiba2 ada motor yang melintas dan mobil mereka hampir tabrakan. Motor dan orangnya jatuh. Orang itu buka helm, siapa lagi kalau bukan Gun Wook.

Choi Hee joo langsung pakai kaca mata hitam. Gun wook melihatnya sekilas dan ia tahu itu Hee Joo. Uhm keluar dan tanya apa Gun wook baik2 saja dan ia menyerahkan uang. Gun wook tidak bereaksi dan Uhm (kenapa marganya Uhm?) memberikan cek. Uhm dan Hee Joo akhirnya pergi.

Malam2 di dermaga, Gun Wook sambil makan permen lolipop memandangi cek itu. Ia membakarnya.
Paginya, kru film bersiap untuk syuting scene skydiving. Jae in pergi ke lokasi dan tanya mengenai pena-nya. Apa ada yang lihat? Itu mahal. Kru film berteriak apa ada yang melihat pena gadis ini?

Gun Wook menoleh dan ia ingat, ia menemukan pena tapi Gun wook cuek saja dan berjalan pergi. Kru film minta maaf, tampaknya tidak ada yang melihatnya Nona.

Da Lim asisten artis Choi Hee joo ada di hangar pesawat. Ia melakukan sesuatu dengan tali parasut. Da Lim kaget dan berhenti saat mendengar suara orang bersiul. Ternyata Gun wook yang sudah akan siap2.

Gun Wook menarik tangan Da Lim. Apa yang kau lakukan? Da Lim meronta, lepaskan tanganku! Gun Wook menunjuk ke parasut, disini..disini..dan di sebelah sini..kalau kau mau memotongnya. Da Lim kaget. Da Lim tidak tahan dan ia berteriak, kau tidak tahu betapa jahatnya Choi Hee joo!

Da Lim : Ia selalu merendahkan dan meremehkan aku, berteriak tanpa alasana, memaki tanpa alasan dan selalu menghinaku. Lepaskan!! Lepaskan tanganku! Da Lim menarik paksa tangan-nya dari Gun wook, tapi karena Da Lim membawa pisau kecil, pisau itu melukai tangan Gun wook, sehingga berdarah. Da Lim kaget dan ia merasa menyesal.

Gun wook : Kau ingin Choi Hee Joo mati? Kalau ia sudah mati, lalu apa? Apa hidupmu akan berubah? Tidak, akan muncul Choi Hee Joo yang lain lagi yang akan kembali menginjak-injakmu.

Da Lim terdiam. Gun wook melanjutkan, membunuh orang itu gampang, mau ..aku ajari? Apa kau tahu apa yang lebih susah daripada membunuh Choi Hee Joo? yaitu melebihi Choi Hee joo, berada di atas Choi Hee joo, dan tidak membiarkan seorang pun menginjak-injakmu lagi. (itu..suara hati Gun wook untuk dirinya sdr juga..)

Gun Wook dan Choi Hee Joo siap2 terjun dari pesawat. Hong Mo Ne bangun dan ia jalan di dek kapalnya. Ia heran karena menemukan potongan tali aneh di kapalnya. Gun Wook berkata pada Hee Joo kita lompat setelah hitungan ke 3. Mereka lompat!
Uhm datang dan membawa bunga dan kado untuk Hong Mo Ne di kapalnya. Gun Wook tanya mengenai pacar Hee Joo yang ia lihat semalam. Hee Joo berkata Uhm hanya pacar sementara saja. Gun Wook tanya apa Hee joo mencintai Uhm. Hee joo tidak mencintainya, bahkan ia tahu Uhm akan menikah.

Gun wook berkomentar Uhm seharusnya menunggu sebentar lagi. Calon isterinya itu masih anak2 dan bukan wanita. Gun wook berkata dalam hitungan ke tiga, tarik tali parasutnya.
Gun wook menarik tali parasutnya dan terbuka. Hee Joo juga menarik talinya, hanya saja tidak terbuka dengan sempurna. Di bawah kru film tegang terutama Da Lim. Hee Joo panik. Gun Wook berteriak, fokus! tetap fokus!

Tapi Hee Joo benar2 akan jatuh. Gun Wook membuat keputusan cepat. Gun wook terbang mendekati Hee Joo (weee..superman..) dan ia menukar parasut mereka!
Hee Joo memakai parasut Gun Wook dan Gun Wook terjun tanpa parasut sempurna. Kru film berteriak2 : Gun wook...!!! Gun wook apa yang kau lakukan! Hee Joo!! Gun Wook!!

Gun Wook terus terjun dan jatuh ke laut....oo (aku ngga ngerti ttg skydiving, tp scene kaya gini memang masuk akal ya..trus kalo jth dr ketinggian langsung ke air ngga lumpuh tu..)

Di kantor polisi, Detektif Lee (yg lumayan cute juga) lari dan berkata, Pak, saya sudah mengetahui keberadaan pacar Choi Shun Young/korban yang jatuh dari apartemen. Detektif senior langsung tanya dimana dia?
Detektif Lee : di Jeju!

Kru film menolong Gun wook yang pingsan, hei hyung..kau tidak apa2, bangun hyung !! Gun wook pingsan dan waktu berputar.......

Seorang Ibu berteriak, ayo makan..Tae Sung kecil dan orang tuanya makan bersama. Ibu Tae sung berkata meskipun ayah menggunakan alat bantu pendengaran, bukan berarti ayahmu tidak bisa mendengar.

Kembali ke masa kini, hyung..!! kau tidak apa2 Kak!! Bangun!! dan Gun wook-pun membuka mata. Ia muntah. Gun Wook antara sadar dan tidak, ia melihat ayahnya berkata, mulai sekarang kau harus mendengar aku, ayah kandungmu mencarimu, jadi kau harus tinggal dengan-nya. Kau adalah Hong Tae sung.

Gun wook kecil teriak, tidak!! tidak!! dan ibunya menangis. Gun Wook dewasa termangu di buritan kapal mengingat itu. Kilasan2 ingatan berkelebat di benaknya.

Gun wook kecil dibawa oleh orang tuanya ke sebuah rumah besar. Ia menangis terus dan berteriak tidak mau, tidak mau. seorang pria keluar dan langsung berkata, Tae Sung! ayo masuk..ayo..Gun wook terus menangis dan meronta, Ibu..aku tidak mau! Lalu gerbang tertutup.

Di luar, ayah dan ibunya menangis. Di rumah keluarga Hong, Gun Wook terus berbicara dengan bahasa isyarat. Gun Wook berkata, jika aku bicara, ayah dan ibuku akan jadi kaya dan menjemputku? Nyonya shin berkata, President Hong adalah ayahmu. Ayo bicara, kau mau bicara apa?
Nyonya itu berkata ia mengerti. Akhirnya Gun Wook memanggil, A..Ayah..dan Tuan Hong langsung memeluk Gun Wook.

Gun Wook dewasa memejamkan mata dan mendesah.

Jae in berdiri di galeri dan memandang bangau kertasnya. Ternyata itu sobekan skrip dengan coretan Gun Wook, "Kak Tae Ra, Mo Ne, semua orang Hae Sin, di malam hari, benar2 gelap, dimana langit, dimana tanah, itu hanya pantulan, jika terang, aku tidak bisa mengatakan perbedaan-nya"

Gun wook ingat saat akan membuat foto keluarga. Semua berkumpul dan foto. Gun wook ingat lagi, saat itu dia diusir keluar dari rumah besar, "Beraninya kau datang kemari menipuku!" Tuan Hong mengusirnya di tengah hujan deras dengan satu koper. Gun Wook ingat itu.......


Bad Guy 坏男人 나쁜 남자 Synopsis Episode 2

Jae In meninggalkan galeri dengan salah seorang seniman. Keduanya sangat santai dan bercakap-cakap akrab, Wanita itu kenal baik dengan Nyonya Shin, manager Jae In. Wanita itu berkata ia senang sekali jadi bagian dari pameran dan Jae In berkata dia merasa terhormat.

President Hong dan Nyonya Shin sampai di hotel. Mereka disambut oleh manager hotel. Tae Ra dan So Dam juga ada. So Dam langsung lari ke gendongan kakeknya, Kakek! Tuan Hong tertawa, So Dam, kau tidak nakal, kan? Tuan Hong minta semua staf Hotel kembali kerja. Ny. Shin menanyakan suami Tae Ra. Tae Ra berkata suaminya ada sidang penting. Ny. Hong mendesah ia ingin bertemu menantunya, sudah lama tidak bertemu.

Nyonya Shin menanyakan Mo Ne, apa dia bersama Uhm-sshi? Tae Ra membenarkan, iya mereka akan datang. Ibunya tanya apa Mo ne suka dengan hadiah yacht-nya? (gile..hadiah aja yacht bo!) Tae Ra menjawab, Mo Ne suka tapi sekarang kelihatannya Mo ne tidak enak badan. Ayahnya langsung tanya, tidak enak badan? Mengapa? (kelihatan di sini, Tae Ra hanya menyenangkan kedua ortunya saja, dia juga tampaknya kesepian dalam pernikahannya, aku ngga sabar lihat scene Tae Ra and Gun Wook hehehe..)

Mo Ne menyetir sendirian dan di tengah jalan ia lihat ambulance, ternyata itu ambulance untuk menolong artis Choi Hee Joo, yang pingsan setelah kecelakaan parasut. Gun Wook ada di lokasi, ia istirahat. Sutradara Hyun lari2 mendatanginya dengan kotak obat. Sutradara cemas sekali dan tanya apa yang terjadi, kelihatan mereka teman dekat dan sudah lama kenal. Gun wook berkata ia tidak apa2, ini juga bukan pertama kali ia kecelakaan.

Sutradara berkata, aku mencemaskanmu, apa ada yang memotong talinya? sutradara bertanya sambil membalut dan membubuhkan betadine/ tie tai yu ching kayanya ke tangan Gun wook. Da Lim merasa bersalah dan ia jalan mendekat.

Gun wook melihat ke arah Dalim, mungkin talinya sudah tua. sutradara heran, bukankah kau sendiri yang memeriksa talinya? Gun Wook berseloroh, jadi aku sendiri yang memotong talinya, gitu? Bukan kata sutradara, aku cuma khawatir, ketika melihatmu jatuh, aku seperti akan mati. Leherku sakit sekali, ahh kita harus memeriksa semua alat2 kita. Sutradara lalu pergi setelah Gun wook menolak ikut. (well, they're really best buddies). Sutradara berteriak agar Gun wook menyusul ke tempat makan.

Da Lim mendekat. Gun wook dengan santai berkata mereka berdua hidup. Da Lim minta maaf. Gun Wook : Kau merasa lega? Da Lim mengiyakan dan ia merasa bersalah karena melakukan tanpa memikirkan akibatnya. Gun Wook tersenyum, kami tidak apa2. Saat Da Lim akan pergi, Gun wook memberikan kotak kecil pada Da Lim. Berikan ini padanya. Da Lim heran, memberikan ini pada Choi Hee Joo? bukankah kau tidak menyukainya? Da Lim pergi sambil merengut (ehm..apa Da Lim suka dg Gun Wook juga?) Setelah itu, Da Lim membuka kotak itu, isinya...bangau kertas. (gara2 Gun Wook, aku kembali ke habit lamaku, membuat bangau kapanpun aku menemukan kertas haha...)

Jae In ke bandara, ia memutuskan pulang. Jae in menelpon adiknya, dan berkata akan kembali ke Seoul. Adiknya heran, jadi kau tidak ke pesta ulang tahun? lalu siapa itu..Hong Tae..bukankah kau akan menemui pria dari grup Haeshin itu. Jae in tidak sadar kalau ia melewati Hong Tae Sung! (K drama klise, pasal 5)

Keluarga Hong berkumpul di ruang makan mewah untuk merayakan ulang tahun Mo Ne. Tuan Uhm datang sendirian (wajahnya nyebelin bgt). Ibu Mo Ne heran mengapa putrinya tidak datang dan Uhm datang sendiri, kalian bertengkar ya? President Hong langsung minta Mo ne ditelp.

Mo ne duduk sendirian di bangku di jalanan sepi. Gun wook melihatnya. Mo Ne sedang menulis sesuatu di tanah sambil mendengar musik. (Tatapan Gun Wook ke arah Mo ne itu seperti sengaja akan "memangsa" Mo ne, emang sengaja..a piece of cake ...menurut Gun wook) Gun wook langsung duduk di sampingnya, dan tanya kau sedang apa?

Mo Ne spontan menoleh : Gun wook oppa! hehe dari panggilan paman setelah scene di kamar mandi itu jadi ganti oppa ya...Apa kau skydiving hari ini?

Mo Ne tanya Gun wook pergi dengan siapa? Gun wook seperti ingin memanasi, menjawab dengan seorang artis. Mo Ne tanya, Choi Hee Joo? Mo Ne tidak suka. GunWook tanya siapa? Mo ne menjawab, orang2 dewasa...Ulang tahunku jadi rusak. (sepertinya Mo Ne ini tahu kalau Uhm ada main dengan Choi hee Joo)

Gun wook berkata, jadi kau ulang tahun? Dia berbalik dan berjalan ke semak bunga, mencabut bunga, berlutut di depan Mo Ne dan memberikan bunga itu sebagai hadiah. Mo ne tersenyum, apa ini? Gun Wook berkata, kau bilang ini ulang tahunmu kan, aku tidak tahu berapa umurmu. Apa...dua cukup? Mo ne tersipu (yah jelas..). Kau tidak mau meniupnya? tanya Gun Wook. Mo ne meniup bunga itu, pura2 lilin.

Tiba2 Hong Tae Sung datang, apa yang kau lakukan di sana? Mo ne kaget dan berdiri, kakak! Tae Sung melihat ke arah Gun Wook dengan pandangan kurang suka, Apa yang kau inginkan tanya Tae Sung? Apa yang kau lakukan pada adikku?

Mo Ne minta maaf pada Gun Wook, Kak Gun Wook, maaf aku pergi dulu. Gun Wook dan Tae Sung saling memandang, kemudian mereka pergi.

Saat Tae Sung melewati Gun Wook, kilatan ingatan melintas ..Gun Wook kecil menunggu di tengah hujan, Tuan Hong keluar dan mengajak anaknya masuk, Gun Wook kecil menjawab, Iya Ayah. Tapi yang diajak masuk ternyata anak lain dari dalam mobil, Gun Wook tidak diacuhkan.

Tae sung berbalik memandang Gun Wook, Mo Ne berkata : Oppa, ada apa? Tae Sung menjawab, ah tidak, ini ulang tahunmu kan. Gun Wook mematahkan bunga dan menjatuhkannya ke tanah.

Keluarga Hong berkumpul di ruang makan mewah itu. Gun Wook melihat dari luar ruangan sambil menggenggam pemantik api, pandangannya terlihat benci. (isi hati Gun Wook : tunggu saja...jika saatnya tiba.) Selesai tiup lilin dan bersulang. Ibu Mo Ne memberi nasihat agar Mo Ne jangan membuat mereka cemas. Tae Ra juga mengancam adiknya, jika ini terulang kau akan berurusan dengannya.

Tae Sung mengeluh, kapan mulai makan. Tuan Hong berkata pada Tae Sung mengapa tidak memberi tahu kalau akan datang. Nyonya Shin berkata ia yang memanggilnya. Tuan Hong heran. Nyonya shin berkata, bukankah dia keluarga kita juga, mengapa kau selalu membuatnya sebagai anak diluar nikahmu? Aku yang memintanya untuk makan bersama. (Nyonya shin ini sengaja nyindir, omong anak diluar nikah terus).

Tae sung menanyakan mengenai Uhm, apa dia tunanganmu? tanya-nya pada Mo Ne. Mo Ne diam saja, tapi mengangguk. Uhm berdiri memberi salam, Halo.

Tae Sung berkata, ayah, kau ini berlebihan. Meskipun dia putra tertua grup Chung Soo. Bagaimana kau bisa menyerahkan Mo Ne pada pria setua itu? Bagaimana kalau Mo Ne lari? Kau tidak punya hati.

Tae Ra : Tae Sung!!
Nyonya shin kesal, kau ini kenapa? Kae bertingkah layaknya preman, rendahan. Tae sung menjawab dingin Apa darah bisa mengalir ke tempat lain? Darah rendahan.

Tuan Hong juga kesal, tutup mulutmu, diam dan makan, atau pergi saja. Tae sung langsung berdiri, aku akan pergi dari sini. Tae sung memandang adiknya, Selamat Ulang Tahun! Mone berdiri, aku ikut denganmu!

Uhm berdiri dan mencoba mencegah Mo ne, tapi Mo Ne mengibaskan tangan Uhm dan pergi. Tae Ra berteriak, Mo ne! Mo Ne berkata, ini paling buruk..aku tidak akan pernah mendapat pesta ulang tahun seperti ini.

Uhm juga akhirnya pergi. Semua keluarga Hong masuk mobil mereka dan pergi. Nyonya Shin mengeluh pada suaminya, dia belum berubah sedikitpun, kau seharusnya tidak perlu mengurusnya. Tuan Hong membela Tae Sung, bagaimanapun dia anaknya, dan ia tidak akan membiarkan Tae Sung hidup seperti itu.

Gun wook berdiri di tepi jalan dan memandang mobil2 keluarga Hong. Tae Sung sendirian, Tae Ra dengan Mo Ne, Tuan dan Nyonya Hong sendiri.

Tae Ra melewati GunWook dan Mo Ne langsung menoleh ke arah Gun Wook, Tae Ra kesal, Jangan melihatnya, dia benar2 membuatku kesal. Tae Ra ingat saat Gun Wook memegang bajunya dan mengambil rambut dari baju Tae Ra (ralat, ep 1 aku pikir itu benang, salah lihat, ternyata rambut hehe..cuma scene pendek tapi terkenang ) Tae Ra spontan memegang dadanya dan merasakan perasaan aneh.


Detektif Lee dan seniornya ada di bandara. Mereka menunggu pacar Choi shun Young yang bunuh diri itu, dia ada di penerbangan ke seoul sekarang. Ternyata pacar Choi shun Young adalah Tae sung! (wow..Gun Wook benar2 lihai..). Gun wook juga tiba di Seoul di hari yang sama, saat kedua detektif itu melewatinya dan menuju ke arah Tae Sung, Ini kau kan? Gun Wook sempat berhenti sebentar dan berbalik, ia memastikan polisi membawa Tae Sung, dan Gun wook tersenyum dingin.

Gun Wook pulang ke apartemennya dan ia masuk ke kamar rahasia. Ternyata di dinding ada data-data grup Haeshin lengkap. (wah ini freak banget..kaya psycho killer). Benar2 lengkap, semua anggota keluarga Hong dengan orang2 yang ada hubungan dengan mereka.

Gun Wook menyalakan voice mailnya, ada pesan masuk, "Gun Wook..aku sudah mengirimkan materi yang kau minta lewat e-mail, Haeshin Grup sedang melaksanakan konstruksi untuk Kerajaan Kuwait kerja sama dengan Sparky, Jika kau ingin mencoba Sparky...kontak aku." (See..semua tidak ada yang kebetulan, hmm..interesting)

Gun wook pergi ke kamar mandi dan membuka perban di tangannya. Ia ingat saat ulang tahun di keluarga Hong, semua menyanyi happy birthday untuknya, dan ia menikmati taart-nya yang lezat, kemudian Tuan Hong marah saat menerima laporan DNa, Tuan Hong marah pada anak buahnya dan mengusir Gun Wook beserta anjing dan barang2nya. Gun Wook kecil menangis dan menggedor pintu, aku Hong Tae sung...buka..bukakan!!

Gun Wook terus menunggu di luar kedinginan.

Malamnya, Tuan Hong pulang dan ia mengajak Tae sung masuk. Gun Wook kecil spontan berdiri ya ayah. Tuan Hong marah pada anak buahnya, kau tidak mengembalikannya? Anak buahnya menjawab, orang tuanya akan menjemputnya. Tae Sung asli diajak masuk dan sekilas ia memandang Gun Wook. Gun Wook kecil menyusul tapi dihalangi anak buah Tuan Hong, dan mendorong Gun Wook ke atas lemari kaca. sehingga punggungnya luka dan luka itu tetap ada sampai ia dewasa meninggalkan kenangan yang sangat pahit.

Pria itu memarahi Gun Wook, kau ini kenapa, sebentar lagi orang tuamu akan menjemputmu. Gun Wook tanya, ayah ibuku yang sebenarnya? Kenapa kau berbohong padaku? Gun Wook mengambil anjingnya dan lari. Pria itu teriak, hei kau mau kemana...


Hong Tae sung dibawa ke kantor polisi dan diperiksa.

Tae Sung terpukul sekali saat tahu Choi shun Young sudah bunuh diri. Polisi tanya apa yang dilakukan Tae sung setelah meninggalkan rumah? Tae sung tidak menjawab dan tatapannya kosong. Pacar Tae sung datang. Tae Sung tetap diam. Pacar Tae sung mengajukan alibi, saat itu Tae sung bersama dengannya. Polisi tanya apa yang kalian kerjakan? Apa lagi kata wanita itu, apa pria dan wanita bersama di malam hari untuk belajar bersama? Polisi itu jelas2 geli dengan kata2 wanita itu.

Polisi menunjukkan foto shun Young dan wanita itu mengenalinya. Shun Young pernah marah saat memergoki mereka ciuman.

Kemudian Tae Sung teringat, Tae Sung ingat saat ia membawa Shun Young untuk makan siang dengan orang tuanya. Tae Sung mengatakan sebagai wanita yang akan ia nikahi. Tapi orang tua Tae sung hanya menanggapi dingin.

Tae Sung mengenalkan pacarnya dengan cara paling menyebalkan, namanya Choi Shun Young, sedikit lebih tua dan lulus dari sekolah khusus. Dan akan melanjutkan pekerjaan di perusahaan-nya. Tapi tuan Hong hanya minta Tae Sung makan dan jangan banyak bicara. Tae Sung berkeras, mereka datang untuk membicarakan pernikahan, Tae Ra dan Mo ne kaget.

Tae Sung melanjutkan, dia juga tidak punya orang tua. Tae Ra menyela dan minta maaf pada Shun Young.

Tae Sung berkata lagi, dia tidak akan terluka karena ia tidak punya harga diri.

Tuan Hong minta Taesung diam, tapi Nyonya Shin tersenyum dan minta Tae sung terus bicara, seolah-olah ingin memancing agar Tae sung mengeluarkan semua yang terburuk dari dirinya sendiri. Tae sung juga tidak mau kalah dan berkata kalau pacarnya mirip ibu. Tapi bukan Nyonya shin. Nyonya Shin dengan dingin bertanya, ibu kandungmu? memangnya kau punya? Tae sung membalas, lalu apa aku jatuh dari langit? semua akhirnya bubar.

Setelah hanya Tae Sung dan Shun Young, Tae Sung berkata, kau melihatnya kan, bagaimana aku kalau ada di rumah. Shun young berusaha menasihati Tae Sung. Tae Sung : Jangan ikut campur kau tidak tahu apa-apa. Apa kau mencintaiku? Apa kau mau menikah denganku?

Shun Young berkata karena Tae sung seperti ini, maka ia ingin disamping Tae sung. Tae sung marah, kebaikan Shun Young membuatnya kesal, kau seharusnya tahu, kau pikir untuk apa aku membawamu kesini? jangan pernah muncul di depanku lagi!

Tae Ra muncul dan memanggil adiknya. Tae sung pergi dan Shun Young menangis.

Tae sung ke apartemen dan melihat TKP dimana tubuh Shun Young terjatuh. Tae sung menatap dengan pandangan kosong. Penjaga apartemen ingin menghapus sketsa kapur dari polisi, tapi Tae Sung melarangnya, jangan dihapus. Tae sung jatuh dan terisak, menyentuh garis kapur itu dan tangannya gemetaran, tae sung ingin menyentuh shun young hanya ia tidak dapat. Tae Sung menangis tersedu-sedu, "Ini tidak seharusnya seperti ini"

Gun wook melihat adegan itu, dia ada di dekat situ, tanpa ekspresi ..tanpa simpati..Gun Wook memainkan pemantik apinya lagi.

Flashback untuk menegaskan mengapa Gun wook sangat membenci Haeshin grup :

Malam itu, hujan deras, dan Gun Wook kecil masih menunggu kedinginan bersama anjingnya, orang tua Gun wook dalam perjalanan menjemputnya, mereka kesal, bukankah orang kaya itu janji akan merawat Tae sung baik2. Jika mereka hanya akan mengembalikan anak itu kembali, seharusnya mereka tidak mengambilnya seperti itu. Ibu Gun wook/Tae Sung mendesak suaminya untuk cepat.

Anjing Gun Wook yang kehujanan akhirnya lari, talinya terlepas dari tangan Gun wook kecil dan anjing itu lari ke jalan, tepat ke arah truk orang tua Gun wook yang mendekat..dan terjadi kecelakaan fatal....

Truk orang tua Gun wook terbalik dan mereka berdua tewas seketika, tapi Gun Wook tidak menyadarinya, ia terpaku pada anjingya yang juga mati. Gun Wook minta anjingnya bangun dan tanya mengapa tidak bergerak, dan Gun Wook melepas alat bantu dengar-nya, yang seharusnya untuk ayahnya, dan memasangnya ke telinga anjingnya. Dan punggung Gun Wook yang terus mengeluarkan darah....(I hate this, hate the korean melodramatic tragedies)

Dua bersaudara Jae In dan Won In makan snack bersama di kedai dan mereka melihat berita tentang wanita yang bunuh diri karena dicampakkan kekasihnya yang kaya. Won in dengan bercanda mengingatkan kakaknya jangan mengejar pria kaya, karena bisa saja Jae in berakhir seperti wanita itu.

Jae in tiba2 sadar kalau kejadian bunuh diri itu terjadi di dekat persimpangan dimana ia menabrak seorang pria malam itu dengan mobilnya, tapi Jae in tidak menanggapi kata2 adiknya yang bergumam mungkin saja pria itu ada hubungannya dengan wanita yang mati itu. Jae in menjatuhkan bangau kertas itu dan ia merenung, "Pria itu punya bekas luka di punggungnya, tapi anehnya, tidak terlihat menakutkan."

Paginya, Won In jalan ke halte bus dan ia sadar dompetnya ketinggalan di rumah. Won In menoleh pada pria yang duduk di bangku...Gun Wook...dan berkata ia ingin pinjam uang 1000 won (Rp 10 ribu), tapi pandangan pria itu hanya terpaku pada satu titik dan sama sekali tidak menyadari Won In. Won In kesal akhirnya, ia mencari sendiri di kantong Gun wook, bahkan mencari di celananya! (What? kesempatan!) dan ia menemukan uang, ia mengambilnya dan berjanji akan mengembalikannya. Gun wook hanya melirik saja tanpa reaksi.

Ketika won In naik bus, Won in heran apa yang dilihat pria itu, dia melihat ke seberang jalan, tapi hanya ada gedung kantor Hae Shin.

Hee Joo berpikir kalau bangau kertas dari Gun wook itu adalah pendekatan dan ia mengira Gun wook menyukainya dan merasa Gun wook romantis. Gun wook hanya berkata, kau tidak mengerti artinya ya?

Hee Joo memarahi Da Lim lagi, ia pikir Da Lim menukar pesan dari Gun Wook, dan memaki Da Lim lagi, dan ternyata itu adalah cek yang diberikan Uhm malam itu pada Gun wook (tidak jadi dibakar ternyata). Hee Joo mencari Gun wook, sampai ke ruang ganti pria dan ia menelp Gun Wook, ternyata HP Gun Wook ada di loker (ngomong2 no-nya berapa sih?)

Hee Joo masuk ke kamar mandi dan mematikan shower Gun Wook (what! apa tdk bisa membiarkan Gun wook mandi dg tenang sih..tidak sopan), dan menunjukkan cek itu, apa ini? Gun wook berkata kau pasti tahu apa itu. Hee Joo kesal sekali dan merobek-robek cek itu dan menjatuhkannya ke lantai kamar mandi. Gun wook cuek dan melanjutkan mandinya.

Ada stuntman lain yang melihat kejadian ini. Dia akhirnya mengumpulkan sobekan cek itu dan sutradara juga ikutan dan ingin dapat bagian.

Tae sung tidur di sofa dan terbangun, ia berhalusinasi dan melihat Shun Young memanggilnya untuk makan. Tae Sung memandang Shun Young tidak percaya tapi kemudian bayangan itu hilang.
Tae sung mendatangi kantor Haeshin dan ia ditolak oleh penjaga. Tae sung menerobos masuk dan dikejar oleh penjaga yang tidak mengenalinya. Tae Sung berkeras ia anak presdir Hong, tapi mereka hanya tahu bahwa Presdir Hong cuma punya satu anak laki, yaitu kakak Tae sung.

Tae sung terus lari ke ruang pengumuman dan mengunci dirinya, ia berkata di speaker, Ayah, apa kau mendengar? Kau tahu aku kan? Putramu Hong Tae Sung. Tapi semua pegawai sialan ini tidak tahu siapa aku, jadi aku disini untuk mengatakan pada mereka, Aku anak laki pemilik perusahaan ini!

Tae Sung menambahkan ia akan ke Jepang, jadi hiduplah dengan baik. Jae In diluar dan ia tertarik dengan pengumuman yang terdengar, sementara Presdir Hong merasa geli, "Itu anakku!"

Mo ne menyetir sendirian lagi dan ia berhenti di lampu merah. Tiba2 Gun Wook membuka pintu sampingnya dan langsung duduk. Mo ne kaget, Gun Wook oppa! dan ia senang sekali. Gun wook langsung mengambil alih stir dan membuat Mo Ne terpesona dengan keahlian menyetirnya. (Tapi ngomong2 kok jalannya sepi ya..sedang jalan lain macet, kayanya dialihkan gara2 syuting hehe)

Jae in juga berhenti di lampu merah dan ia mengenali Mo Ne, tapi batal memanggil karena melihat seorang pria bersama Mo Ne. Itu buka tunangan Mo Ne, siapa dia?

Mo Ne mengajak Gun Wook ke kampusnya, Mo ne tanya Gun Wook kuliah dimana? Gun Wook diam saja. Mo Ne berkata, kau tidak kuliah? kakak-ku juga, ia juga tidak menyelesaikan kuliahnya, dan kata2 Mo ne membuat mood Gun Wook berubah. Ia pergi.

Jae in mengunjungi Nyonya shin dan memberikan artefak seperti topeng dan Ny. Shin sangat senang. Tae Ra tanya bagaimana Jae in mengenal Mo Ne, Jae in ternyata diminta oleh Nyonya shin mengajar seni pada Mo Ne. Nyonya shin mengirim keduanya ke Eropa untuk belajar seni selama 6 minggu tahun lalu, Jae in mendampingi Mo ne.

Jae in tanya dimana Mo Ne dan nyonya shin berkata Mo Ne ada di studio seni. Anak itu sering disana jika bosan.

Tae Ra merasa Jae in sopan dan baik. Nyonya shin berkata Uhm akan datang, apa aku perlu memanggil Mo Ne? Tapi tae Ra berkata tidak perlu, dia saja yang mengajak Uhm ke studio.

Setelah Jae in pergi, Tae Ra tanya pada ibunya Jae in berasal dari keluarga mana? Nyonya Shin berkata, bukan orang penting, tapi nyonya Shin senang karena Jae in pintar dan tahu diri.

Jae in mendengar kalau Mo ne ada di studio, maka ia kesana. Jae in sebenarnya ingin tahu siapa pria yang tadi dilihatnya. Maka Jae in datang dengan membawa boneka sebagai pengganti hadiah yang aneh dulu itu.

Jae in tanya siapa pria yang barusan dilihatnya di mobil Mo Ne? Mo ne kaget, ia belum siap mengungkapkan mengenai Gun wook dan spontan menjawab, Kakak! Jae in menegaskan, jadi dia adalah Tae Sung. Mo Ne tidak membantahnya.

Mo Ne melihat ke jamnya dan Jae in sadar, jadi ia pergi. Ketika di luar, Jae in melihat Gun Wook masuk ke studio. Jae in mengira itu Tae Sung, jadi Jae in melihat dengan pandangan tertarik.

Gun wook masuk dan melihat Mo ne menari, Mo ne menyadari kehadiran Gun wook, ia menarik Gun wook ikut menari, sayang cuma sebentar, padahal masih pingin melihat Gun wook nari lagi..

Bel berbunyi, Mo Ne melihat ke monitor, ternyata kakaknya, Tae Ra dan Uhm! Mo Ne gugup dan mendorong Gun Wook masuk ke kamar lain dan menutup pintu tepat saat Tae Ra dan Uhm Se Joong masuk!

Mo Ne mencoba pura2 tidak ada apa2. Tapi tidak akan luput dari pengamatan Tae Ra yang tajam. Karena Mo Ne gugup dan bahkan menumpahkan jus. Mo ne berkata mereka harus keluar, terdengar bunyi dari dalam ruang itu. Mo Ne yang polos, terlihat kaget. Sampai menjatuhkan gelas dan melukai tangannya.

Tae Ra mendekati ruangan itu dan mau membuka pintu, tapi Gun Wook sudah mendahuluinya dan keluar. Gun wook dengan tenang berkata pada Tae Ra, "Kita bertemu lagi." Gun Wook berkata pada Mo Ne, kau ternyata tidak punya harmonika, jadi kita harus menunda "pelajaran" kita (harmonika? mengapa bukan flute? ^_^) Uhm se Joong menerima alasan itu.

Tae Ra minta Mo Ne dan Uhm tinggal dan ia mengejar "guru" musik itu. Tae Ra mengejar Gun wook di lift dan ingin tahu mengapa Gun wook kesini dan mengapa terus muncul di sekitar Mo Ne.

Percakapan keduanya menambah ketegangan saja...

Gun Wook: Karena aku ingin bertemu denganmu. (kata2 ini bisa diartikan aku merindukan-mu juga astaga...) Tae Ra kaget. Gun wook menambahkan, karena..tidak mudah melupakan orang yang menyakitimu (bisa berarti ganda, menyakiti fisik dan hati..), ini mukaku, Gun Wook menunjukkan pipinya, kau tidak salah paham kan?

Awalnya Tae Ra memang mendengar kata2 Gun Wook dengan "arti" lain, tapi mendengar nada mengejek dari pertanyaan Gun Wook, Tae Ra ngamuk dan bermaksud menampar Gun Wook lagi, ia merasa terhina. Gun Wook menangkap tangan Tae Ra dan berkata, terasa hangat.

Mo ne lari dan berkata agar kakaknya tidak salah paham, Mo Ne melepaskan diri dari Tae Ra dan ikut masuk ke dalam lift dengan Gun Wook. Tae Ra menunggu dan ingin tahu dimana lift berhenti.

Mo Ne mulai minta maaf lagi untuk kakaknya. Gun Wook tanya mengenai Uhm Se Joong, dia executive direktur perusahaan besar, kan? Mo ne berkata ia minta maaf. Gun Wook menjawab, itu bukan masalah, kita tidak kencan kan?

Gun Wook keluar, dia tidak menunggu lift sampai lantai dasar. Tapi sampai lantai 10. Gun wook berhenti sejenak, dan berkata dengan lembut, Mo Ne temuilah pria yang baik. Seseorang yang hanya akan melihat dirimu.

Kalimat itu dan juga nada suara Gun Wook membuat Mo Ne melangkah mendekatinya. Gun Wook melihat ke jari Mo ne yang berdarah dan mengangkatnya seperti akan mengisap jari Mo ne yang berdarah, tapi tidak jadi dan berkata, aku tidak harus melakukan ini. Maaf, mintalah pacarmu untuk membalutnya untuk-mu.

Dasar lihai, Gun Wook sudah memperhitungkan ini, ia so pasti akan mendapatkan hati Mo ne. Mo Ne yang muda, polos, tanpa pengalaman, langsung jatuh ke pelukan Gun Wook. Gun Wook memeluk Mo ne dengan sorot mata kemenangan.

Tae Ra muncul tepat saat mereka berpelukan. Keduanya berpandangan, Gun Wook melihat tepat ke mata Tae Ra. Tae Ra langsung menarik Mo Ne dari pelukan Gun Wook dengan marah.

Sementara itu, Jae in menunggu di cafe di depan studio. Ia menunggu Gun Wook yang ia kira Tae Sung. Begitu orangnya muncul, Jae in langsung membeli kopi dan lari keluar, ia lari mendahului Gun Wook dari sisi lain cafe, saat GunWook hampir mendekat, Jae in jalan dari arah berlawanan dan "tanpa sengaja" menumpahkan kopinya ke kemeja Gun Wook.

Jae in langsung minta maaf dan menggunakan kesempatan ini untuk pura2 mengenali Gun Wook, kau Hong Tae sung, kan? Gun Wook melihat Jae in dengan pandangan bingung, dan Jae in menjelaskan ia melihat Gun Wook di mobil dengan Mo ne, yang berkata kalau kau adalah kakaknya, Tae sung.

Jae in memberikan kartu namanya dan mengenalkan dirinya, mencoba akrab. Tapi Gun Wook tidak mempedulikannya, "Tidak apa" lalu Gun Wook berjalan pergi.


Bad Guy 坏男人 나쁜 남자 Synopsis Episode 3

Tae Ra mengantar Tuan Uhm pulang dan langsung menemui Mo Ne. Tae Ra tidak ingin Mo ne menemui Gun Wook lagi. Mo Ne menolaknya, menurut Mo Ne, Gun Wook ribuan kali lebih baik dari Uhm, karena Mo Ne tahu Uhm berselingkuh dengan artis Choi Hee Joo. Tae Ra kaget, tapi bagaimanapun Mo Ne tetap tidak boleh bersama Gun Wook, mengenai Uhm, Tae Ra yang akan menyelidikinya, jangan bilang pada siapa2 dulu.
Di kantor polisi, Detektif Gwak dan Lee siap2 menutup kasus kematian Sun Young, dan memutuskan bahwa itu kasus bunuh diri. Detektif Gwak mengambil satu foto Sun Young dan mendesah..dia terlalu muda untuk mati. Seorang pria yang kebetulan ditangkap melihat foto itu dan mengenali Sun Young, dia nyengir, orang itu tidak heran kalau Sun Young kena masalah. Ini membuat detektif Gwak tertarik dan minta pria itu mejelaskan.

Awalnya dia tidak terlalu semangat, tapi ketika ia diancam bisa jadi tersangka, akhirnya ia mengaku melihat gadis itu bertengkar dengan seorang pria pada satu malam. Kapan? Saat pertandingan Jepang lawan Korea..Detektif itu sadar itu malam kematian Sun Young. Dia ingat, Sun Young menangis dan memohon pada pria itu, dan memanggilnya..Jea Sung..Jun Sung..Tae Sung-ah? Kedua detektif itu merasa akhirnya mereka mendapatkan petunjuk!

Detektif Lee langsung menghubungi Tae Sung yang ternyata sudah ada di bandara, ia mau ke Jepang dan tidak akan kembali lagi ke Korea. Siapa yang mau tinggal di rumah seperti itu?

Tae Sung tidak menerima alasan detektif itu, ia mengejek mereka, pertama Sun Young tidak pernah memanggilku Tae Sung-ah! dia selalu memanggilku Tae Sung-sshi!, lalu Tae Sung bersikeras kalau ia adalah satu2nya pria dalam hidup Sun Young, tidak ada yang lain selain dia. Jadi kalian pasti punya skenario yang salah.

Kedua detektif itu jadi bingung, menurut saksi, mereka yakin itu wanita yang sama, tapi mereka frustrasi karena mereka percaya Tae Sung adalah petunjuk utama mereka, hanya saja mereka tidak punya cukup alasan untuk menahan Tae Sung meninggalkan Korea.Gun Wook melihat kartu nama Jae In dan menelpon-nya. Gun Wook berkata ia tidak bisa menghilangkan noda kopi dan Jae In langsung berkata Tae Sung-sshi. Jae in ingin mengganti ongkos laundry tapi Gun Wook menolak dan minta Jae In menemuinya.

Jae In muncul di pintu, Gun Wook ngomel setengah kaget, wow..dia benar2 datang. Gun Wook mmeminta Jae In masuk ke apartemen yang seperti habis dilanda angin puting beliung (sepertinya ini apartemen Sutradara Action Jang) dan bicara pada Jae In dengan nada suara mengejek. Jae In ingin mencuci baju Gun Wook di rumahnya tapi Gun Wook menolak dan minta Jae In mencucinya di kamar mandi, cuci pakai tangan dan bukan mesin cuci! Jae in menahan kekesalan-nya, bagaimanapun ia harus bisa sabar dengan "Tae Sung" dan JAe In setuju.

Setelah menunjuk kamar mandi, Gun Wook pergi. Jae In mencuci baju di kamar mandi dan tidak percaya bahwa Tae Sung dari Haeshin hidup seperti ini. Jae in ingat bagaimana Tae Sung di kantor Haeshin waktu itu dan ia mengira ini mungkin karena Tae sung tidak diakui di keluarga Hong, orang kaya benar2 menakutkan.

Awalnya Gun Wook sepertinya hanya ingin mengetes Jae in untuk melihat sejauh apa Jae In tertarik padanya, karena Gun Wook sudah melihat Jae in saat keluar dari apartemen Mo Ne dan ia tahu Jae in memang sengaja ingin mendekatinya karena mengira sebagai Tae sung. Gun Wook tahu dan ia ingin tahu apa lagi yang akan dilakukan Jae In.

Sementara Jae In mencuci, Gun Wook main2 di dekat situ, ia duduk minum susu di depan toko dan menangkap bola yang tiba2 datang ke arahnya. Segerombolan anak mendekatinya dan ia setuju jadi kiper mereka dan menambahkan tantangan dengan berkata ia akan membelikan ice cream jika gawangnya kebobolan.

Gun Wook meyakinkan mereka ia pemain yang bagus di jamannya(waktu SD), tapi seperti yang sudah diduga, Gun Wook membiarkan mereka semua mencetak gol, kita tahu dia sengaja karena ingin mentraktir mereka. Gun Wook berkata, kalian sangat bagus dan kuharap kalian bisa membuat Korea bersinar di World Cup (well, aku juga pegang KOrea, paling ngga kuharap sampai perempat final, jadi kita sama ya Gun Wook!)

Saat Gun Wook bersama anak2, ia mengacuhkan telepon dari Hong Mo Ne. Di ponselnya tertulis "Rope"/tali, apa maksud Gun Wook dengan menganalogikan Mo Ne dengan tali? Mungkin ada hubungannya saat ia jatuh dari atas gedung karena di dorong So Dam dan Gun Wook berpegangan dengan tangan Mo Ne? Tali untuk menyelamatkannya? Agar ia tidak "jatuh" terlalu dalam? Atau karena Mo Ne "mengikatnya" dan dia merasa tidak bebas? Tali, untuk memanjat ke tempat yg lebih tinggi? meraih ambisi yag lebih besar? well..let's see aja.

Tae Ra mencegah Mo Ne bertemu Gun Wook dan memerintah Mo Ne untuk tinggal di kamarnya sepanjang hari. Tentu saja Mo Ne menolak, ia bahkan menantang kakaknya, iya katakan saja semuanya, katakan pada ayah dan ibu jika Uhm Se Jung punya pacar, dan katakan kalau aku menyukai Gun Wook Oppa! Tepat saat itu Ny. Shin masuk dan mendengar kata2 terakhir Mo Ne. Ada apa ini?

Tae Ra akhirnya menjelaskan semuanya pada ibunya, dan yakin bahwa tunangan Mo Ne itu benar2 kencan dengan Choi Hee Joo. Taera ingin pernikahan mereka dibatalkan tapi ibunya tidak setuju, jangan dulu. Mereka masih membutuhkan grup Chung Soo, karena Uhm adalah senior executive di situ, mereka butuh Chungsoo untuk trading dengan grup Jong Sun. Tapi ibunya jelas tidak akan menikahkan Mo Ne dengan si brengsek itu hanya saja biar mereka putus sendiri agar kelihatan bagus demi kepentingan grup Haeshin.

Nyonya Shin minta Tae Ra menyelidiki mengenai Choi Hee Joo dan juga si Gun Wook itu.

Jae In sudah selesai mencuci baju Gun Wook dan siap pulang saat..dia melihat apartemen yang kacau berantakan itu dan menghela nafas. Jae in mulai membersihkan semua sudut bahkan toilet! Gun Wook pulang dan ia terkejut karena Jae In masih ada di rumah dan ia juga terperanjat melihat apartemen yang rapi dan bersih. Bukannya merasa terkesan, Gun Wook tanya langsung, "Apa kau menyukaiku?" Gun Wook melihat Jae In dengan tajam, dan menambahkan, "Apa kau menyukaiku karena aku Hong Tae Sung?"

Jae In tidak tuli dengan nada merendahkan Gun Wook dan ia tertawa, dan jadi sarkastis, menunjuk ke arah dada Gun Wook dan tanya setengah bergurau, bagaimana dia bisa hidup berantakan seperti ini, menepuk-nepuk kepala Gun Wook dan berkata, Kakak akan mengurusmu, jadi sadarlah dan hiduplah dengan baik, Ok? Gun Wook hanya bisa diam dan sedikit termangu.

Tapi, tentu saja itu semua hanya ada di kepala Jae In. Itu adalah yang diinginkan Jae In, kalau saja ia tidak ingin mengambil hati Hong Tae Sung. Tapi Jae in menjelaskan kalau ia sangat menyukai Mo Ne dan ingin melakukan sesuatu yang baik pada kakak Mo ne. Gun Wook minta Jae in pulang dan Jae In keluar.

Anehnya, Gun Wook mengikutinya, jalan di jalan yang sama beberapa meter dibelakang Jae In. Jae In melihat kebelakang dengan ingin tahu, sampai di halte bus. Gun Wook juga ikut menunggu bus.

Jae in tanya apa Gun Wook mau mengantarnya? Gun Wook menjawab ia ada urusan. Dengan kata lain, jangan GR. Gun Wook punya gaya bicara yang mengerikan, misalnya ketika Jae In tanya, Tae Sung kau tidak punya mobil? Gun Wook menjawab dengan kau perlu mobil? Gun Wook selalu mengajukan pertanyaan2 menyelidik dan tiba2 memotong pembicaraan begitu saja (tipe org yg tidak enak diajak bicara). Jae In mengerti itu ucapan selamat jalan dan ia naik bis-nya, tapi Gun Wook mengikutinya naik bis.

Jae In tidak percaya Gun Wook tidak mengikutinya, walaupun Gun Wook tetap berkeras, ia ada urusan.

Dalam bis, Jae in terus mencuri lihat ke arah Gun Wook dan jadi tidak konsentrasi, maka ketika bis tiba2 mengerem mendadak, Jae in jatuh dan Gun Wook dengan mudah menangkapnya. Gun Wook tampaknya sudah memperkirakannya. Dan tanya dengan sinis, Apa kau selalu melakukan itu? Apa kau selalu berdiri dengan pandangan kosong dan jatuh seperti itu?

Jae in terbata-bata, "B..Bukan bukan begitu, aku sebenarnya cukup pintar dan aku selalu melakukan semuanya dengan sempurna..." Gun Wook berkata pelan, "Bukankah memalukan memuji diri sendiri?" Itu membuat Jae In terdiam dan merasa malu. Jae in turun tanpa menoleh lagi.

Gun Wook juga ikut turun dan jalan beberapa langkah dibelakangnya. Jae in tersandung lagi dan Gun Wook menagkapnya. Kali ini Jae in terperanjat, dan Gun Wook sekali lagi mengejek Jae in lagi yang mudah jatuh dan blank/linglung.

Jae in bergumam dan berkata rumahnya sudah dekat dan mengucapkan selamat tinggal. Gun Wook mengangguk dan berbalik. Ini membuktikan bahwa Gun Wook memang ingin mengantar Jae In pulang, dan Jae in heran apa ini berarti Gun Wook tertarik padanya?

Aku baru sadar kalau Won In ini pemeran Hwang Ji Ni kecil, Shim Se Kyung

Gun Wook berhenti untuk beli minum di toko kecil saat sekumpulan anak sekolah hom pim pah untuk memilih salah satu dari mereka untuk mendekati pria itu. Ternyata Won In yang kalah taruhan dan ia yang harus mendekati Gun Wook dan memberikan uang 2000 won untuk beli rokok (untuk ayah).

Gun Wook mengambil uang itu, tapi bukannya beli rokok, ia beli minuman ringan. Won In tanya rokoknya tapi Gun Wook dengan santai berkata ia tidak beli, dan saat diminta uangnya, Gun Wook mengingatkan kalau itu untuk bayar utang (saat di bus shelter dulu), saat diminta kembaliannya, Gun Wook berkata itu bunganya. Won In benar2 kehilangan akal. (tapi cara drama ini kampanye anti rokok bagus sekali, pakai Kim Nam Gil sebagai duta anti rokok, bravo, setuju, anak sekolah ngga boleh ngerokok, makan lolipop aja hahaha)

Kesal, Won In menggeledah kantung Gun Wook dan cari uang, tapi ternyata kantungnya kosong, sedangkan ponselnya terus berdering. Won In sebal, jawab dulu telp-mu! Gun Wook justru minta Won In menjawabnya, dan Won In benar2 menjawabnya! Melihat nama si penelepon, Rope..Won In bingung dan ia berkata, "Nona Tali..pemilik telp ini tidak ingin bicara denganmu, jadi jangan telp.

Sementara itu Sutradara Action Jang kaget sekali saat kembali ke apartemen-nya, reaksi pertama adalah ia minta maaf karena mengira salah masuk rumah, dan kemudian ia sadar ini rumahnya dan ia memeriksa uangnya karena mengira ada pencuri, benar2 menakutkan melihat rumah bersih seperti ini..(ada yg menarik perhatianku, ada rak dari rotan yg mirip gaya rak Indonesia, apa bawa dari Padang? haha..)

Mo Ne sedih sekali karena telpnya selalu tidak dijawab Gun Wook, apalagi ketika di kampus, ia melihat sopir Kang selalu mengawasinya, ia marah dan langsung telp kakaknya. Tae Ra hanya menyuruh Mo Ne langsung pulang setelah dari kampus. Mo Ne bisa mengelabui sopir Kang dan lari dengan taksi.

Setelah menutup telp Mo ne, Tae Ra yang sedang menikmati massage dan dipuji kulitnya oleh pegawai salon karena halus, teringat pertemuannya dengan Gun Wook dan ingatan itu tiba2 membuatnya panas dan ia benar2 minta air minum.

Mo Ne tiba di lokasi latihan dan mencari Gun Wook, bukannya bertemu Gun Wook tapi justru menemukan Hee Joo sedang latihan dengan sutradara action Jang. Mo Ne tersenyum lebar pada Sutradara Jang tapi tidak menghiraukan Hye Joo, dan bahkan menantang Hye Joo dengan mengatakan sambil melihat ke arah Hye Joo, kalau ia adalah pacar Gun Wook saat ditanya oleh Sutradara Jang.

Tapi keduanya, Hee Joo dan Sutradara Jang mengenal Gun Wook dengan baik dan tidak gampang percaya begitu saja, keduanya geli. Hee Joo sengaja menyebut bahwa syuting berikutnya akan diadakan di taman bermain, dan Mo Ne "memakan" umpan Hee Joo.

Tae Ra dan Nyonya Shin gelisah karena Mo Ne menghilang dan memarahi Sopir Kang, mereka berdua sepakat tidak mengatakan mengenai hubungan Mo ne dengan Gun Wook pada Presdir Hong tapi mengatakan mengenai hubungan Uhm dengan Choi Hee Joo, Tuan Hong juga tidak akan menyerahkan Mo Ne mereka pada Uhm dan pertunangan-nya akan dibatalkan.

Kedua kakak beradik Mun melihat film bersama, Heaven's Postman (Han Hyo Joo dan Jaejoong, kebetulan produksi SBS juga), dan ini terlihat lucu karena, Won In, yang kelihatan seperti berandalan dan masih remaja justru menangis terisak-isak, sedangkan Jae In yang lebih feminim, kalem, dan dewasa justru tidak terpengaruh.

Ketika dalam perjalanan pulang, Jae in mengeluh karena ia tidak beruntung dalam kehidupan cintanya. Adiknya menegur itu karena kau terlalu pilih-pilih. Won In geleng2 melihat kakaknya tidak bisa janjian dengan Tae Sung (Gun Wook) dan mengambil ponsel Jae in lalu mengirim sms ke Gun Wook.

Won In baru bilang kalau ia mengirim sms, saat ia sudah menekan send, apalagi pesannya, "Aku bebas hari ini." Jae in malu sekali, tiba2 ada sms balasan, Jae In gugup, Won In membukanya ternyata pesan-nya : Aku juga bebas..

Jae in bingung mau balas apa, dan Won In langsung menulis, kau dimana? apa kau mau minum kopi?

Jae in akhirnya kencan dengan Gun Wook di taman, keduanya minum kopi instan (I wonder if that Baba Coffee...) Tapi kali ini Gun Wook tidak sinis lagi, paling tidak ia tersenyum dan bahkan menggoda Jae in kalau ia masih punya banyak cucian untuk Jae in.

Seorang wanita minta tolong Jae in mengambil foto untuk foto keluarga dan Gun Wook tersenyum sendiri dan ia melihat Jae in. Tapi senyum itu lenyap saat Gun Wook melihat keluarga bahagia itu, yang membawa ke memori-nya bersama keluarganya saat kecil.

Keduanya mulai lebih akrab saat Jae in membicarakan mengenai piknik di musim semi bersama ayahnya, ketika ayahnya masih hidup. Tapi sekarang tidak menyenangkan lagi karena ayahnya sudah meninggal. Ini membuat Gun Wook bisa merasakan perasaan Jae in.

Untuk pertama kalinya, Gun Wook melihat Jae in dengan pandangan "lain". Jae in terus jalan dan Gun Wook merentangkan tangan ke arah bahu Jae in, ingin menyentuhnya untuk menghibur (hmm adegan episode 37 dan 57 QSD) Jae in, tapi sebelum Gun Wook bisa menyentuhnya, seorang fotografer datang dan Gun Wook langsung menarik tangannya.

Fotografer itu mengambil foto2 turis, dan minta "pasangan" itu untuk ber-pose. Jae in mulai menjelaskan bahwa mereka bukan sepasang kekasih..tapi Gun Wook langsung memeluk bahu Jae in dan memerintah orang itu untuk memotret mereka, Jae In terlihat sedikit terkejut.

Kemudian, Gun Wook kembali menjadi Gun Wook yang keras, kejam, dan dingin. Gun wook bertemu dengan informan-nya (I wonder..Gun wook punya uang berapa banyak, sewa informan pasti mahal, apalagi informan yg bagus kaya gini) yang sudah mendapatkan informasi untuknya, mengenai laporan Grup Haeshin dan juga perusahaan cabangnya. Orang itu juga memberikan informasi mengenai suami Tae Ra dan menasihati Gun Wook agar jangan berurusan dengan suami Tae Ra atau keluarganya, karena mereka cukup berkuasa.

Gun Wook tanya balik,
"Mengapa tidak? Itu lebih menyenangkan bagiku."

Akhirnya Gun Wook menemui Mo Ne, ia menunggu Mo Ne di kampusnya dan Mo Ne tersenyum lebar. Mo Ne yakin mulai sekarang Gun Wook akan menjawab telp darinya, tapi Gun Wook tanya, "Mengapa aku harus melakukan itu? Aku bukan apa-apa bagimu."

Itu menghapus senyuman Mo Ne, ia tidak mengerti. Gun Wook menjelaskan bahwa ia tidak cocok dengan cara Mo Ne, Mo ne bisa terlibat dalam satu hubungan dalam beberapa bulan sebelum akhirnya memutuskannya dengan mudah. Benar2 taktik lihai sebagai pria yang takut membiarkan dirinya menyukai Mo Ne karena Mo Ne akan memutuskannya. Gun Wook terlihat terluka dan Mo Ne yang berkuasa, hmm..brilliant liar!

Mo Ne protes, dia tidak seperti itu dan berapa lama Gun Wook merasa seperti itu? Gun Wook menjawab, "Ketika aku sadar saat kau ingin menyembunyikan aku." Gun Wook berkata pada Mo Ne jangan seperti itu, menyembunyikan aku dan kau itu terlihat sangat cantik jika kau terbuka dan percaya diri.

Gun Wook pura2 seperti akan melakukan yang "benar" dan melepaskan Mo Ne, Gun Wook menambah, "Jangan merasa tidak enak atau menyembunyikan sesuatu atau terluka karena aku. Aku akan baik2 saja, jadi jangan mencemaskan aku." Dengan tersenyum lembut Gun Wook pergi, dan Mo Ne merasa kata2 Gun Wook tadi ada benarnya, dia tidak bisa menyangkalnya.

Gun Wook ngebut dengan motornya (kayanya Kim Nam Gil bagus buat drama kaya MARS, jadi orang Korea pertama yg masuk MotoGP gantiin Rossi yg cedera haha..) Gun Wook berkata dalam hati yang sekaligus memberi penjelasan pada penonton, aku punya tiga nama...pertama, Choi Tae Sung, nama dari orang tuanya. Kedua, adalah nama yang diberikan oleh keluarga Haeshin, Hong Tae Sung, dan ketiga adalah nama yang kupilih sendiri, Shim Gun Wook. Dia berpikir, "Kadang..aku tidak tahu siapa aku ini sebenarnya."

Tae Ra masuk ke kamar Mo Ne dan memberikan telp, Uhm ingin bicara. Awalnya Mo Ne menolak, tapi ia berubah pikiran dan menerimanya. Mo Ne berkata ia ingin pergi ke taman hiburan akhir pekan ini. Tae Ra heran, tapi Mo Ne menjelaskan ia akan mengatakan "Kata2 terakhir" pada Uhm.

Uhm menelepon Mo Ne dari kamar hotel dan ia sedang bersama Hee Joo di tempat tidur. Hee Joo tanya apa yang diinginkan Nona kecil, dan Uhm menjawab Mo Ne ingin pergi ke taman hiburan hari minggu ini. Hee Joo tahu Mo Ne memakan umpan-nya dan tertawa, ternyata ia berani juga ..Keduanya lalu melanjutkan "urusan" mereka.

Uhm dan Mo Ne tiba di taman hiburan, sebagian besar lokasi taman ditutup untuk syuting film. Mo Ne melihat Gun Wook yang main film dengan Hee Joo, Gun Wook naik motor sepanjang jalan dan Mo Ne lari di depan motor untuk menghentikan Gun Wook (kalau dipikir sudah dua kali produksi film terganggu gara2 "cewek"nya Gun Wook, kalo Jackie Chan udah teriak, hei! you're wasting my film!) Mo Ne ingin menunjukkan pada Gun Wook, kalau ia tidak akan menyembunyikan hubungan mereka lagi dan kalau Mo Ne tidak malu dengan keberadaan Gun Wook.

Gun Wook kesal dan minta Mo Ne minggir, mereka sedang kerja. Mo Ne minta maaf karena menyembunyikan Gun Wook dan janji ia akan mengenalkan Gun Wook pada keluarganya dan pada dunia! Mo Ne melihat ke arah tunangan-nya dan berkata : Hong Mo Ne menyukai Shim Gun Wook!!

Uhm Se Jung mencoba menyeret Mo Ne pergi dan Gun Wook berkata, Mo Ne tidak mau pergi. Uhm teriak pada Mo Ne untuk masuk dan tunggu di dalam mobil, ia menemui Gun Wook dan dengan marah berkata, apa kau kencan dengan wanitaku?

Gun Wook menyeringai, Mo ne? Atau Choi Hee Joo? Keduanya sepertinya tidak ada yang tertarik denganmu.

Uhm menyalahkan Gun Wook atas perubahan sikap Mo Ne, karena kau, (dan bukan karena perselingkuhan Uhm sendiri) Uhm memperingatkan Gun Wook agar berhenti mendekati Mo Ne.

Gun Wook sebal dan mencemooh Uhm, apa karena kau kaya maka kau pikir kau bisa mendapatkan wanita sesukamu? Uhm marah dan memukul Gun Wook yang dengan amat sangat mudah dipatahkan oleh Gun wook, Gun Wook dengan mudah memelintir lengan Uhm dan mendorongnya ke tanah!

Dan untuk menambah penghinaan ..Gun Wook melemparkan beberapa lembar uang ke arah Uhm sebagai ongkos naik bis ke Seoul karena Mo Ne sudah pergi dengan mobil Uhm! Meninggalkan Uhm sendiri. Ha! Hee Joo juga tidak terlihat ingin membela Uhm, ia hanya menonton saja sambil tersenyum.

Mo Ne menyetir mobil sambil menangis terisak-isak, dan motor Gun Wook menyalipnya dengan zig zag, Mo Ne berhenti dan dengan gembira keluar tapi Gun Wook tidak ada lagi. Tampaknya itu hanya imajinasi Mo Ne saja.

Ketika sampai di rumah, Mo Ne langsung demam tinggi dan mengigau, Gun Wook oppa..Gun Wook oppa..dalam tidurnya.

Nyonya Shin berkata pada Tae Ra kalau ayahnya sudah membatalkan pertunangan Mo Ne dengan Uhm. Tae Ra kasihan dengan Mo Ne, ia merasa jangan sampai Mo Ne seperti dirinya yang tidak bahagia dalam pernikahannya. Tae Ra mengusulkan agar ibunya mengijinkan Mo Ne kencan dengan pria yang disukai Mo Ne. Tentu saja ibunya tidak setuju, ia tidak akan pernah menikahkan Mo Ne dengan orang yang "bukan siapa-siapa", tapi Tae Ra berkata mereka tidak bisa memaksakan keduanya pisah begitu saja. Tae Ra menawarkan diri untuk menemui Gun Wook, ia ingin mencoba membujuk Gun Wook agar meninggalkan Mo Ne tanpa menyakiti Mo Ne.

Nyonya Shin bergumam, kita kirim Mo Ne ke luar negeri saja...apa kita kirim pada Tae Sung? Tae Sung di Jepang.

Nyonya Shin juga mengirim Jae in ke Jepang untuk mencarikan barang antik baginya dan minta tolong Jae in untuk makan malam dengan Mo Ne sekali-kali. Jae in menyanggupinya.

Tae Ra menemui Gun Wook. Tae Ra tidak nyaman dan selalu menghindari tatapan tajam Gun Wook. (entah mengapa..scene Kim Nam Gil dan Oh Yeon Soo selalu membuatku exciting..lebih dari scene dg cewek2 yg lain ..) Tae Ra berkata ini mengenai Mo Ne..tiba2 ponselnya bunyi, ternyata So Dam, yang tanya nama anjing di A Dog of Flanders, Tae Ra bingung, Gun Wook menjawab, Patrachiyo. Tae Ra dengan pandangan heran memberikan jawaban Gun Wook dan berkata nanti bicara lagi ya dan Tae Ra menutup telpnya. Gun Wook yang suka anjing mengomentari partachiyo. Tapi Tae Ra kembali ke pokok masalah dan ia minta Gun wook menjelaskan apa niatnya mendekati Mo Ne.

Tae Ra tersinggung saat dengar jawaban Gun Wook, tidak ada niat khusus. Tae Ra marah beraninya kau mengganggu Mo Ne dan mempermainkan-nya, anak itu tidak bisa makan, tidak tidur, dan kacau karena kau!

Gun Wook tanya apa Tae Ra pernah mengalami cinta pertama? Karena ketika kau jatuh cinta pertama kalinya, tidak menjadi soal siapa orangnya, karena kau akan tenggelam dalam emosimu..suamimu..pasti bukan cinta pertamamu.

Tae Ra : Apa yang kau inginkan? Gun Wook memotongnya, Sayangnya, aku tidak menginginkan apapun. Gun Wook akan berkencan dengan Mo Ne jika ia menyukainya, atau tidak jika ia tidak suka dengan Mo Ne. Dan jika ada yang kuinginkan, aku akan mendapatkan-nya dengan caraku. Tidak ada yang bisa mencampuri, bahkan tidak juga kau!

Gun Wook bangkit dan mau pergi, ia titip pesan untuk Mo Ne, "Jangan terluka karena pria seperti aku."

Gun Wook kembali ke apartemen-nya sendiri. Tempat ini lebih mirip Gun Wook yang kita kenal, dingin, keren, chic, modern, dan bersih. Bukan seperti apartemen kacau balau yang diperlihatkan pada Jae In. Gun Wook merenung di depan dinding yang penuh informasi grup Haeshin dan kali ini, ia melihat fokus ke arah foto Tae Ra (kalo lihat cara Gun Wook lihat foto2 itu, aku ngeri ..bisa saja ia tiba2 menancapkan jarum dan mulai ber-voodoo ria bwa..)

Gun Wook tidak menjawab telp dari Jae in, dan Jae in mengirim pesan untuk mengajak makan malam bersama besok malam.

Gun Wook juga tidak menjawab telp Mo Ne yang langsung merasa terpuruk. Jae in telp dan Mo ne langsung mengangkat, Gun Wook oppa..tapi kemudian kecewa saat tahu itu Jae in. Jae in mengundangnya minum besok malam. Mo Ne tidak tertarik, tapi ia terperanjat saat dengar bahwa Jae in juga mengundang "Tae Sung". Mo Ne awalnya bingung tapi ia sadar Jae in pasti salah mengira Gun Wook sebagai Tae Sung. Kalau "Tae Sung" yang itu, Mo Ne mau! Maka ia langsung setuju untuk bertemu Jae In!

Mo Ne muncul di restaurant dengan berdandan manis, Jae in memujinya. Mo Ne semangat sekali, ia senang akan bisa bertemu Gun Wook. Jae in berkata ia tidak bilang kalau ia juga mengundang Mo Ne dan Mo Ne berkata tidak masalah.

Gun Wook muncul dan terlihat tidak terkejut melihat keduanya, dia duduk bersama mereka, dan berkata, Mo Ne, kau datang juga..halo. Jae In merasa puas dan tersenyum lebar tidak tahu drama apa yang ada di depannya...


Bad Guy 坏男人 나쁜 남자 Synopsis Episode 4

Gun Wook, Jae In dan Mo Ne akhirnya duduk bersama. Jae In senang sekali karena merasa ia berhasil membuat sesuatu yang baik, membuat "kakak-beradik" itu bertemu, mengingat hubungan keluarga mereka yang setahu Jae In tidak terlalu baik. Jae In bahkan berkomentar kalau Gun Wook dan Mo Ne itu mirip.


Gun Wook melihat ke arah Mo Ne yang langsung menunduk, Apa..kami mirip? Jae in membenarkan, ia bahkan mengusulkan untuk mengundang Tuan Uhm juga (woi lady..you're just too far..). Jae In tanya apa "TAe Sung" sudah bertemu Tuan Uhm. Gun Wook mengiyakan dan berkata kalau Uhm adalah pria yang akan menikahi Mo Ne.

Mo Ne tidak tahan lagi dan tanpa berpikir langsung berkata, Kak! Aku..Kak aku tidak akan menikah dengan Tuan Uhm. Aku sudah berkata pada ayah kalau aku ingin menikah dengan mu. Bukan orang lain, tapi kau!

Jae In kaget apa maksud Mo Ne, siapa kakak yang dimaksud? Mo Ne terus saja berbicara pada Gun Wook bahwa ia tidak akan melepaskan Gun Wook dan mohon agar Gun Wook mengangkat telp-nya. Mo ne juga minta maaf pada Jae In kalau sebenarnya ia bohong waktu itu. Orang itu bukan kakaknya tapi adalah pria yang dicintainya, "Dia adalah orang yang kucintai, Shim Gun Wook. Maafkan aku."

Jae In kaget dan kemudian marah, ia sudah ditipu mentah2 oleh pria ini. "Jadi selama ini kau bohong padaku bahwa kau bukan Hong Tae sung?" Gun Wook menjawab dengan dingin, kalau ia tidak bohong, Jae In-lah yang "berpikir" ia adalah Tae Sung dan Gun Wook tidak berniat membenarkannya karena Jae In sepertinya ingin aku ini benar2 adalah Tae sung, jadi ia ikut saja. Jae In marah besar. Gun Wook hanya menertawakan-nya.
Jae In : Apa yang lucu? Kau senang? Laki-laki ini benar2 brengsek! Jae In langsung pergi. Mo Ne bingung dan Gun Wook permisi mengejar Jae In.

Gun Wook menarik lengan Jae In (KDrama manhood ..) yang langsung dikibaskan oleh Jae In. Gun Wook hanya berkata kalau Jae In yang memulai duluan, Gun Wook terus terang, ia tahu Jae In mengikutinya, sengaja menumpahkan kopi, sengaja memberi kartu nama agar ditelp, dsb. Jae In yang memulai, jadi mengapa ia marah.

Jae In mengatakan semuanya, ia marah karena ia pikir Gun Wook benar2 Tae Sung putra ke-dua grup Hae shin. Gun Wook tanya, jadi karena aku bukan Hong Tae sung, kau merasa jadi korban?

Jae In marah, tapi sebenarnya ia lebih marah pada dirinya sendiri, dan ia juga mengingatkan Gun Wook agar tidak mendekati Mo Ne dengan motif yang sama. Gun Wook menasihati Jae In agar berhenti, berhentilah sampai disini. Jae In dengan keras kepala menolaknya, "Who the hell are U?"

Hong Tae Ra menatap cermin dan teringat kata-kata Gun Wook ketika di restaurant. Tentang cinta pertama. Ia baru sadar ketika ponselnya bunyi, dari Ibunya. Ibunya ingin Tae Ra menemuinya. Saat akan pergi, Tae Ra melihat rambut yang rontok di meja dan ia berkata tajam pada pembantunya, aku tidak suka melihat rambut tercecer disini, tolong lebih teliti kalau beres2. Tae Ra pergi (bad hair memory ya..)

Gun Wook ada di training center untuk stuntman film, dan Kak Jang masuk, ia bingung dan heran juga sedikit ketakutan dan bercerita mengenai misteri apartemen-nya yang tiba2 bersih. Semua stuntman lain ikut2 menebak, siapa kira2 yang melakukannya, mereka menebak dari mulai "wanita siput" (kaya legenda Joko Tarub, Nawang Wulan kayanya) sampai nenek tetangga.

Gun Wook tidak tahan dan tertawa, dan berkata ia tahu siapa yang melakukannya, dengan nada menggoda Gun Wook berkata dia sangat cantik dan lucu. Sutradara Action Jang jadi penasaran.



Ny. Shim duduk bersama Tae Ra, ia mengusulkan agar putrinya itu kembali ke perusahaan kalau So Dam mulai sekolah. Tae Ra setuju, ia ingin bekerja di hotel atau dept. store. Tae Ra menyinggung Tae Sung, Aku tidak tahu apa yang dipikirkan anak itu. Tae Ra kemudian bertanya tiba-tiba, Ibu, apa ibu pikir anak itu akan baik2 saja?

Ny. Shim tidak mengerti siapa yang Tae Ra maksud. Tae Ra mengatakan, itu anak yang dulu tertukar dengan Tae Sung. Ny. Shim tidak senang dan tidak ingin Tae Ra mengungkit masalah itu. Tae Ra berkata, ia terkadang ingat anak itu dan jika anak itu adalah Tae Sung apa semuanya akan berbeda?

Won In bertemu Gun Wook lagi, dia langsung menagih 1000 Won-nya. Gun Wook justru memain-mainkan korek apinya di depan Won In dan mengagetkan-nya. Lalu pergi. Won In terus mengikuti Gun Wook dan berkeras agar Gun Wook mengembalikan 1000 Won-nya (astaga padahal cuma Rp 10 ribu, tapi lumayan sih buat anak sekolah, ice cream MacD 2). Saat keduanya berjalan, ponsel Gun Wook berdering lagi. Won In otomatis tanya, si tali? Gun Wook memberikan ponselnya lagi pada Won In.

Won In langsung mencabut baterainya. Lalu menyusul Gun Wook.

Gun Wook dan Won In duduk di halte bus, Won In mengira "tali" ini adalah rentenir. Gun Wook hanya memberi isyarat dengan matanya ke arah gedung Haeshin. Won In salah paham lagi, ia pikir Gun Wook pernah kerja di kantor itu dan dipecat lalu punya tagihan credit card sehingga suka mengambil uang anak-anak sekolah. Hahahaha...bravo Hwang Ji ni...

Gun Wook menunjuk keatas, di sana..orang bisa mendaki gedung itu dengan menggunakan tali-tali. Tapi kebanyakan tali itu rapuh, dan aku punya "tali" terakhir...

Won In "mengerti" ahh..jadi kau pinjam uang dengan si Tali? Won In menggenggam tangan Gun Wook dan memberikan semangat. Gun Wook harus kerja agar bisa mendapatkan uang. Won In memberi semangat pada Gun Wook yang tertawa geli.

Jae In menghapus no ponsel Gun Wook dari ponselnya. Ia kesal sekali.

Di rumah keluarga Hong, Tuan Hong mulai menyinggung masalah Gun Wook. Jadi Shim Gun Wook yang disukai Mo Ne? Baik, aku akan menemuinya. Ny. Shim kaget apa maksud suaminya. Kata Tuan Hong : Jika kau tidak ingin membuang orang, kau harus membuatnya jadi milikmu, jadi kau tidak akan kena masalah.

Jae In mencoret-coret bukunya sambil melamun di rumahnya (ini habitnya Jae In), Won In datang dan merasa kakaknya aneh, ia bahkan mengambil buku sketsa Jae In, tapi Jae In tetap mencoret-coret lantai, sampai Won In teriak dan Jae In sadar dari lamunan-nya. Apa?

Sambil membersihkan coretan di lantai, Won In menghibur kakaknya dan berkata dengan penuh filosofis, Jangan khawatir, sebuah tali akan diberikan padamu dari langit. Jae In bingung, tali??

Someting about her is really look my mom hahaha...peace Mom ^_^

Gun Wook duduk di pinggir DIDIN Art Museum, galery tempat Jae In kerja yang juga milik Ny. Shim. Ny. Shim datang dan penjaga menyambutnya. Ny. Shim melihat Gun Wook dan merasa tidak suka, sesaat keduanya bertatapan dan Ny. Shim memerintahkan penjaga untuk memperketat penjagaan.

he looks rather mad here :)

Tuan Hong minta sekretarisnya memanggil Gun Wook, ia ingin menemuinya.

Seorang teman lama Gun Wook tanya padanya, mengapa Gun Wook sangat tertarik dengan Haeshin Grup. Dan Gun Wook menjawab dengan filosofi ikan salmon yang kembali ke sungai tempat ia menetas saat musim panas (biasanya untuk bertelur lagi dan dalam perjalanan itu, ikan salmon banyak menderita dan resikonya mati.), tapi kalau sungai itu tidak ada lagi, salmon itu ingin tahu mengapa tiba2 hilang? Gun Wook ingin Haeshin grup tahu arti dari kehilangan sesuatu (identitas). Teman-nya tanya, kau ini sebenarnya siapa, siapa namamu sebenarnya? Gun Wook menjawab, ia juga tidak tahu siapa dirinya.

Sekretaris Presdir Hong menelpon dan minta Gun Wook datang besok jam 2 siang di Haeshin Grup. Gun Wook setuju.

Keesokannya, ketika siap akan berangkat, Gun Wook memandangi foto keluarga Hong, dengan dirinya saat masih ada di keluarga itu dengan pandangan pahit. Gun Wook akhirnya bertemu Tuan Hong.

Gun Wook diantar ke ruangan Presdir Hong dan ia kembali teringat kenangan saat kecil. Presdir Hong menggendongnya dengan penuh kasih sayang dan memanggilnya : Tae Sung.

Presdir Hong berbalik menghadap Gun Wook dan Gun Wook mengenalkan diri. Selamat siang, saya Shim Gun Wook. Presdir Hong minta Gun Wook duduk dan ia berkata, ia terkesan dengan latar belakang Gun Wook. Ternyata Gun Wook diadopsi keluarga Amerika dan diberi nama Gun William Till. Gun Wook lulus dari Boston University dengan MBA degree wow..impressive.

Presdir Hong merasa Gun Wook sangat familiar baginya dan ia senang, Gun Wook satu almamater dengan-nya, bahkan bidang studi Gun Wook juga menarik, Enterprise Trust (wow..he's truly prepared). Tuan Hong tanya apa tujuan Gun Wook ke Korea. Gun Wook menjawab ia ingin mencari keluarganya. Tuan Hong mengerti, ya itu bagus, dan ia tertarik untuk merekrut Gun Wook dan menawarkan satu pekerjaan untuknya.

Gun Wook keluar dan ia melihat Jae In dan Kyo Han (mantan-nya), Gun Wook tidak sengaja menengar percakapan mereka dan ia tahu itu pasti mantan Jae In. Jae In bertemu Kyo Han untuk urusan bisnis seni dan Kyo Han terus merayu Jae In (hei ini bukan Kim Sam Sun kan..). Gun Wook mendekat dan langsung merangkul Jae In, dengan santai tanya, Jae In. Siapa dia? Kyo Han heran Jae In sudah punya pacar?

Jae In kesal dan melepaskan rangkulan Gun Wook. Jangan menolongku dengan pura-pura jadi pacarku!

Jae In mengingatkan Kyo Han, ini adalah pekerjaan yang ditugaskan oleh Ny. Shim, jadi sebaiknya jangan membicarakan urusan pribadi di jam kerja. Kyo Han pergi.

Jae In berkata pada Gun Wook, kenapa kau mengganggu? Jangan mencampuri urusanku! setelah berkata itu, Jae In pergi. Gun Wook, menyusul sambil tersenyum.

Jae In mau masuk mobil, tapi Gun Wook masuk duluan dan mengambil kunci di tangan Jae In, menyalakan mobilnya, mesinnya bagus. Jae In marah, keluar!! Gun Wook keluar dan menarik tangan Jae In, membuka pintu passanger seat dan mendudukkan Jae In ke dalam. Lepaskan!! Jae In teriak, Gun Wook tidak peduli dan masuk ke mobil dan langsung menjalankannya.

Gun Wook dan Jae In bermobil sambil diam, lalu membuka jendela membiarkan angin masuk, ia juga mengeluarkan tangannya keluar dan memutar musik dengan keras. Jae In ikut mengeluarkan sebelah tangannya dan mulai senyum, kemarahannya mereda. Mereka berhenti di tepi pantai menjelang sunset (klasik, tapi I don't care as long as it's Kim Nam Gil's scene hahaha)

Di tepi pantai, keduanya berteriak melepas semua emosinya.

oh look...she's so in love...

Tae Ra memberikan kabar bagus untuk Mo Ne. Ayah mereka mulai mempercayai Gun Wook dan mengirimnya ke Jepang untuk membantu Tae Sung dengan bisnisnya, jika Gun Wook berhasil membawa Tae Sung kembali ke Korea, maka Gun Wook boleh menemui Mo Ne, asal..Mo Ne harus fokus pada kuliahnya.

Mo Ne senang sekali, Tae Ra tanya, "Mone, apa kau begitu menyukainya?" Mone mengakuinya, Iya, aku sangat menyukainya seperti listrik statis di musim dingin, aku merasa tersetrum (bwahahaha, speaking about first love). Mo Ne berkata pada Tae Ra, bukankah kau juga merasakannya dengan suamimu? Tae Ra diam saja. (Ngga! Tae Ra merasakannya dengan Gun Wook!)

Gun Wook dan Jae In minum soju dan Gun Wook langsung menebak, motivasi Jae In mendekati putra grup Haeshin pasti untuk balas dendam dengan mantan-nya itu kan?

Jae In tanya apa Gun Wook pernah jatuh cinta dan ia berkata, ia mencintai Kyo Han dengan tulus bahkan berpikir tentang pernikahan hanya saja dia menikah dengan wanita yang kaya dan punya latar belakang bagus. Dia mengakhiri hubungan kami hanya dengan 3 kata, Aku minta maaf. Jae In tersenyum sedih, dia hampir tidak percaya cinta. Cinta itu tak pernah ada.

Jae In tanya siapa namamu tadi? Gun Wook mengeja pelan2, Shim..Gun Wook. Jae in merasa Gun Wook adalah pengalaman paling memalukan yang pernah ia alami. Gun Wook mengeluarkan kotak kecil dan berkata aku memungutnya. Jae In merasa Gun wook ingin memberikan sesuatu, tapi saat dibuka ternyata pena mahal hadiah Ultah Mo ne (yg dibayar dg cicilan 12 bulan, konyol sekali...org kaya sudah punya semuanya ngga perlu hadiah bolpen itu haha..kasih aja permen gulali aneka bentuk dia pasti akan terheran2 karena ngga pernah makan ^_^)

Jae In : Ternyata benar, kau memungutnya?

Jae In bingung, dimana? Oh Jeju...stuntman? Kau stuntman itu? Kau yang mencekik leherku? Jae In baru sadar dan ia baru mengenali Gun Wook, kau benar2 berbeda. Gun Wook hanya tertawa geli. Keduanya tertawa geli dan bersulang soju.

Mereka kembali ke pantai dan Jae In tertidur di mobil. Gun Wook berdiri di luar memandang pantai lepas dan ia memandang ke arah Jae In. (Jae In ini gangguan dalam rencana Gun Wook)

Saat Jae In pulang ke rumah, Won In mencium bau alkohol, ia tanya, tapi Jae In berkilah itu urusan orang dewasa. Jae In berkata pada Won In, ia harus ke Jepang karena Ny. Shim minta ia mencari topeng kaca (benarkah topeng kaca? Kim Nam Gil berjodoh dengan topeng kaca, dg topeng yang berbeda maka kepribadiannya akan berbeda juga..nice..), jika Jae In berhasil maka ia akan jadi karyawan tetap di galery. Won In minta oleh2. Kakaknya setuju.

Detektif Lee melaporkan hasil penyelidikan-nya pada Detektif Gwak. Lee belum juga menemukan HP Shun Young. Detektif Gwak berkata, pria yang terlihat bertengkar dengan Shun Young itu mungkin mengambilnya. Atau seseorang, selidiki itu.


Gun Wook menyiapkan baju untuk pergi ke Jepang dan sebuah HP pink jatuh, Itu Handphone Sun Young. Gun Wook teringat kejadian waktu itu, Gun Wook mengejar Shun Young dan memanggilnya Kakak!

Sun Young minta Gun Wook membantunya, Sun Young ingin mengatakan semuanya dan siap mengirim sms. Gun Wook menghalanginya, dan mereka rebutan Handphone. Gun Wook sempat membentak Shun Young, apa kau gila!!

Sun Young menangis dan memeluk Gun Wook, "Tae Sung..apa yang harus kulakukan..Tae Sung." Gun Wook memegang wajah Sun Young dan memohon agar Sun Young tidak memanggilnya Tae sung, jangan panggil aku Tae sung..


Gun Wook memandangi HP Shun Young, lalu mengeluarkan cincin (Kim Nam Gil and the ring!) dan melihatnya dengan sedih. Jae In menelpon-nya, membuat Gun Wook tersadar. Jae In mengeluh karena penanya macet, ini pena mahal. Gun Wook dengan kalem berkata kalau tidak suka kembalikan saja padanya. Jae in menutup telp dengan sebal.

he's so captivated by the ring


Gun Wook sempat bersembahyang di altar Sun Young. Terdengar suara orang dan Gun Wook cepat2 pergi, ternyata Detektif Gwak. Pengurus berkata ada pria yang barusan datang, saat Detektif Gwak masuk, ia melihat dupa yang masih baru terbakar, ia langsung memburu keluar tapi tidak ada orang hanya ada seseorang yang bersepeda motor dengan kencang menjauh dari situ.


Gun Wook siap akan berangkat dan ia memandang foto Hong Tae sung dengan penuh kebencian lalu pergi.

Keluarga Hong kumpul, dan Ny. Shim tanya apa Gun Wook sudah berangkat? Tae Ra membenarkan. Tuan Hong berkata terserang ia tidak peduli Gun Wook berhasil membawa Tae Sung atau tidak. Ny. shim minta Tae Ra menyiapkan study Mo Ne ke luar negeri secepatnya. Tuan Hong berkata ia menyukai Gun Wook, anak itu terlihat pintar hanya seperti menyimpan rahasia.

Dalam pesawat, Gun Wook menyobek foto Hong Tae Sung. Jae In ternyata juga dalam pesawat yang sama. (well..skenario mengharuskan ketiganya ke Jepang kan? haha)

Ternyata di Jepang, hidup Hong Tae sung kacau, ia suka main pachinko, terlibat perkelahian dan babak belur, dan suka teriak2 marah2 sendiri. Ia terlihat sedih dan kesepian. Gun Wook sudah menemukan Tae sung (cepat juga..bakat jadi agen interpol nih orang) dan membuntuti Tae Sung diam-diam.

Malam-malam, Gun Wook bertemu dengan preman dan memberikan uang padanya. Preman itu pergi. Ada pengemis tua yang tidur di situ dan mengemis pada Gun Wook. Gun Wook dengan dingin berkata, Tuan, ada orang yang mengatakan jika kau ingin uang kau harus kerja keras. Pengemis itu berkata ia bisa melakukan apa saja kalau dikasih uang. Gun Wook tersenyum dan berkata, lalu apa kau mau membunuh orang untukku?

Tae Sung terbujuk untuk membeli obat (baca: narkoba) yang bernama special T. Dan Tae sung kejaring razia polisi Jepang. Di kantor polisi, Tae Sung berkata pada pengacaranya, untuk melakukan apa saja ia tidak peduli, mau deportasi atau penjara, asal tidak dipulangkan ke Korea!

Ternyata Tae Sung dibebaskan karena obat yang dikonsumsinya bukan narkoba, tapi cuma vitamin saja. Tae sung bukannya lega justru marah pada preman yang sudah menipunya.

Jae In keliling Jepang untuk mencari Ryu Sensei, seniman topeng kaca. Salah seorang staf Tuan Ryu memberikan undangan pada Jae In, yaitu pesta yang diadakan oleh teman Tuan Ryu, yaitu Kazama sensei.

Tae Sung melihat preman itu dan lari mengejarnya. Ia tidak sengaja menabrak Jae In dan membuat barang2nya jatuh berserakan. Tae sung hanya berhenti sebentar tapi langsung lari lagi. Jae In kesal karena ternyata tali tasnya juga lepas. Jae In pergi tapi ia tidak sadar undangan ke pesta Tuan Kazama ketinggalan dan seseorang memungutnya. (siapa lagi..Gun Wook lah..masa Naruto?)

Kedua detektif kita mengawasi apartemen Shun Young dan mereka melihat orang yang mencurigakan, karena ia lari saat akan ditanya. Mereka berhasil menangkap pria itu dan memeriksa ID-nya, ternyata namanya Kim Hyung Shik, Lee : Namanya bukan Tae Sung. Hyung shik kaget, kalian mengenal Tae sung?

Detektif Gwak berkata aku polisi (aneh, dah nangkap blom ngenalin ID, kalo Chris Tucker sudah teriak: LAPD!!) dan tanya apa hubungan Hyung Shik dengan Shun Young. Hyun shik heran dan tanya apa Tae sung masih menjalin komunikasi dengan kakak? Hyung shik berkata lagi, mereka berdua dulu ada di panti asuhan yang sama. Giliran kedua detektif itu yang bingung, apa? Hong Tae sung yatim piatu? Bukankah dia putra Haeshin Grup?

Hyung shik menjawab, kudengar dia diadopsi oleh Haeshin grup tapi justru ditelantarkan. Kedua detektif mulai menemukan sesuatu.

Jae In akhirnya menghadiri pesta Kazama sensei di sebuah kapal pesiar (tanpa undangan? ah ..pasti minta lagi, skip the logic), staf Ryu Sensei, nona Yoko mengenalkan Jae In pada Kazama sensei dan dikatakan sebagai utusan Haeshin grup. Ternyata Ryu sensei tidak datang.

Tae sung ada juga dalam pesta itu dan ia mengamati Jae In. Tae Sung mendekati Jae in dan keduanya untuk sesaat saling menyapa dalam bahasa Jepang, sampai Jae In keceplosan bicara bahasa Korea dan keduanya sama2 tahu kalau mereka orang Korea.

Jae In merasa familiar dengan suara Tae sung. Tae Sung ingin mengajak Jae In pesta di kapal pesiar dengannya. Jae In menolaknya, Tae sung yang tidak biasa bicara dengan sopan santun langsung berkata, kau ini bukankah datang ke pesta ini untuk mencapai sesuatu? Jae In tersinggung (biarpun setengah benar, well how to marry a millionaire? First, be on their parties what else?)

Jae In tersinggung dan pergi. Tiba2 dia melihat orang "jatuh" ke laut. Jae In spontan melemparkan pelampung. Tae sung mendekat, ada apa? Jae in teriak: Tolong!! ada orang jatuh. Jae In mendorong Tae sung untuk menyelamatkannya. Tae sung sejenak ragu, tapi ia ingat rasa bersalah atas kematian Sun Young dan ia hampir tanpa sadar langsung melompat ke laut.

Orang-orang langsung keluar dari kapal.

Di dalam laut, Tae sung menyelam mencari orang itu, tapi tidak menemukan siapapun. Tae sung akan naik lagi ketika tiba2 seseorang dengan baju menyelam ingin mencekiknya dari belakang. Keduanya bergulat dalam air dan Tae sung ditarik ke bawah oleh orang itu. Tae sung sempat melepas kacamata selam orang itu and finally we know..that's Gun Wook..

It's Gun Wook...


Bad Guy 坏男人 나쁜 남자 Synopsis Episode 5

Episode 5 dibuka dengan flashback (which made me a little bit bored, sorry...not intend to ruin the mood haha)

Tae Sung bermobil dengan serampangan dan hampir menyerempet Jae In yang sedang membetulkan tali tasnya. Jae In kesal sekali dan teriak. Tae Sung ternyata berhenti tapi hanya untuk mengajak cewek Jepang untuk melihat yacht-nya. Tae Sung hanya tahu main cewek dengan uang orang tuanya.

Tae Sung dengan mudah (atau karena ceweknya memang gampangan) tidur dengan gadis Jepang itu. Sebaliknya, Jae In masuk ke kamar hotelnya yang sempit dan menelpon Won In. Jae In meminta Won In makan di rumah, tapi Won In lebih suka makan di luar. Jae in mendengar bunyi "pop" dan dia langsung berkata pada Won In, kau minum bir, ya? Won In kaget sekali dan mengira kakaknya pasang kamera di ruangan itu. Jae in berkata, Aku memasukkan bir 2 kaleng di kulkas..awas saat aku pulang akan kuperiksa!

Won In berkata ada tagihan sewa apartemen. Jae In kaget dan Won In berkata apa ia minta pada ibu saja. Jae In melarangnya dan janji ia akan bayar setelah kembali ke Korea. Setelah percakapan selesai, Won In minum birnya juga hahaha ini anak...

Paginya, Tae Sung langsung mengusir teman kencan-nya dan memberinya uang. Tae Sung sudah bosan.

Detektif Gwak dan Lee masih memikirkan kasus Sun Young dan mereka mulai mengolah datanya, jika kekasih Sun Young adalah Hong Tae Sung dari Haeshin grup dan laki2 yang bertengkar dengan-nya sebelum ia meninggal kemungkinan adalah Hong Tae Sung yang diadopsi lalu dibuang oleh Haeshin Grup.

Detektif Lee menyimpulkan jika ia menjadi pria itu (Hong Tae Sung yang dibuang) dan jika Hong Tae Sung dari Haeshin itu membuat wanita yang kusayangi menderita maka aku mungkin juga akan membunuh si brengsek itu, Hong Tae Sung dari Haeshin Grup.

Tae Sung pulang jogging dan ada sekelompok preman Jepang menghadang. Preman itu menumpahkan cat merah ke yacht milik Tae Sung. Tae Sung marah, siapa kalian?? Gadis Jepang itu keluar dari yacht, ia ternyata adalah pacar preman itu.

Gun Wook ada di sekitar dermaga dan sepertinya dia yang sudah menelpon preman itu. Gun Wook dengan santai berjalan pergi.

Preman itu marah karena pacarnya tidur dengan Tae Sung. Tae Sung berkata gadis itu yang merayunya duluan. Gadis itu menyangkal dan berkata kalau baginya, preman itu adalah satu-satunya. Preman itu akan menyerang Tae Sung tapi Tae Sung berhasil mengatasinya, tapi karena kalah jumlah, Tae Sung hanya mendelik ke arah mereka, lalu melemparkan kunci yacht-nya pada preman itu dan melanjutkan joggingnya.

(gila..yacht diserahkan begitu saja, sekilas info ya, harga yacht bisa mencapai USD 6,9 juta! Yang punya GJP itu - waktu di Jeju, seharga USD 1,99 juta)

Jae In mencari undangan ke pesta Kazama sensei tapi tidak menemukannya. Undangan itu ada di tangan Gun Wook. Gun Wook pergi ke hotel tempat Tae Sung menginap dan memberikan undangan itu pada resepsionis, untuk Hong Tae Sung. Tae Sung sempat berpapasan dengan Gun Wook saat habis jogging, tapi Tae Sung tidak mengenalinya.

Tae Sung mendapat undangan itu dan merasa heran, tapi karena bosan, makanya ia hadir juga. Tae Sung akhirnya bertemu Jae in dan membuat Jae In tersinggung, dan kemudian ada orang jatuh ke laut.

Jae In mendesak Tae Sung untuk melompat dan menyelamatkan orang itu. Tae Sung yang teringat kematian Sun Young hampir tanpa sadar juga terjun ke air. Ternyata itu semua umpan, orang yang terjun pertama tadi, sudah diselamatkan dan Tae Sung ditunggu oleh Gun Wook di dalam laut.

Tae Sung berusaha naik ke permukaan, tapi Gun Wook berhasil menarik kakinya dan Tae Sung berhasil menarik kacamata selam Gun Wook sebelum kehilangan kesadaran. Dan tujuan Gun Wook melakukan ini semua masih blurr..

Di Korea, Kedua detektif pergi ke panti asuhan tempat Sun Young dan "Hong Tae Sung" dibesarkan. Ibu Panti Asuhan masih mengingatnya, "Iya seorang polisi membawa anak yang ada di jalan dan anak itu luka parah. Luka di punggungnya parah sekali." Detektif Gwak tertarik, jadi anak itu punya luka di punggungnya? Tapi anak itu tidak tinggal lama di sini. Ia menghilang setelah Sun Young diadopsi.

Anak itu hanya mau terbuka dengan Sun Young, sejak Sun Young diadopsi, anak itu tidak mau di sini lagi. Detektif Gwak ingin melihat foto anak itu, Ibu Panti Asuhan berkata ia punya satu dan mengajak kedua detektif itu ke kantornya. Ternyata saat Ibu Panti membuka buku catatan-nya, foto dan data mengenai Hong/Choi Tae Sung (Gun Wook) sudah dirobek. Detektif Gwak berpikir kalau catatan itu sudah dirobek sejak lama. Apa ada informasi yang lain? Ibu Panti Asuhan berkata kalau Tae Sung pernah sekolah di SD Nanam.

(Menurutku itu yang nyobek Gun Wook. aku lupa film-nya, tapi pernah lihat film Barat scene-nya mirip. Semua data tentang orang itu hilang, ternyata yang nyobek ya orang itu juga, oya, seharusnya data di SD Nanam kalo Detektif Gwak mau mengejar juga harus hilang.)

Tae Sung dan pria yang pura-pura jatuh ke laut itu dirawat dalam klinik kapal. Pria itu orang suruhan Gun Wook, ia bangun dan menyelinap pergi. Tae Sung masih pingsan. Gun Wook sudah ganti baju, ia membuka baju selamnya dan mengenakan baju biasa.

Beberapa saat kemudian, Tae Sung sadar dan membuka matanya, ia tertegun melihat Sun Young yang tersenyum, Tae Sung, kau tidak apa-apa? Aku khawatir. Ternyata bukan Sun Young, itu Jae In.

Tae Sung menanyakan orang yang tadi jatuh, dan Jae in berkata ketika ia masuk orang itu sudah tidak ada. Jae In keluar untuk menemui Nona Yoko. Tae sung ditinggal sendirian dan ia bergelung di tempat tidurnya, memikirkan penyerangan tadi dan ia merasa takut.

Tiba-tiba ada bunyi ponsel, Tae Sung mengambilnya. Itu ponsel Jae In, Tae Sung ingin mematikannya tapi tidak jadi ketika melihat nama si penelepon : Ny. Shin. Tae Sung tidak menjawabnya dan mematikan telp itu. Tapi ia jadi penasaran dan menelepon balik.

Tae Sung menelp Ny. Shin dan tanya apa hubungan-nya dengan Jae In. Ny Shin berkata Tae Sung tidak perlu tahu. Tae Sung menyindir apa Ny. Shin punya putri lain yang dia sembunyikan? Ny. Shin tidak tertarik menanggapi Tae Sung bahkan saat Tae Sung berkata ia sakit (atau arti lain, aku terluka), Ny. Shin hanya berkata dengan dingin, kalau sakit temui dokter. Dan ia tanya apa Tae Sung perlu uang. Pertanyaan ini membuat Tae Sung marah.

Ny. Shin tidak terpengaruh dan berkata ada seseorang yang ia kirim untuk Tae Sung. Tae Sung mendengus dan berkata berapa lama waktu yang Ny. Shin butuhkan agar Tae Sung mengirim balik orang itu. Ny. Shin berkata terserah, lebih cepat lebih bagus, atau mau diambil Tae Sung sekalian, boleh saja.

Kata-kata Ny. Shin terakhir membuat merinding : Lakukan apa yang kau inginkan. Aku tidak peduli apa kau hancur atau tidak dan langsung menutup telp-nya.

Tae Sung menangis. Memang menyedihkan.

Tae Sung keluar dan cari angin. Jae In menyusul Tae Sung dan melihat ada pesta kembang api di luar kapal. Jae In mengaguminya.

Tae Sung tanya apa yang dikatakan seorang ibu kalau anak-anak berkata kalau mereka sakit? Jae in menjawab, sakitnya di mana? Apa sakit sekali? Biasanya ibu-ibu tanya seperti itu. Tae sung menanggapi, ya itu kalau ibu yang sesungguhnya pasti seperti itu.

Jae In menanyakan Sun Young, siapa dia, karena Tae Sung tadi mengigau memanggil nama Sun Young. Tae Sung menjawab, dia orang yang menanyakan hal itu kepadaku. Jae in mengusulkan agar Tae Sung menelpon Sun Young. Tae Sung merasa sangat pedih dan berkata, dia tidak bisa menjawab telp-ku.

Tae Sung merasa dingin, Jae In akan pergi ke dalam untuk mengambil sweater tapi Tae sung justru menarik Jae In dan menyandarkan kepalanya di bahu Jae In. Jae in dengan kikuk berdiri saja di situ. Gun Wook lewat, mengenakan seragam pelayan, dan luput dari perhatian keduanya.

Jae In mundur dan minta maaf karena sudah membuat Tae Sung melompat ke dalam air, dan saat itu Tae Sung langsung menariknya dan mencium Jae In. Jae In marah sekali dan menampar Tae sung lalu melotot padanya karena berani sekali. Jae In pergi.

Tae Sung terpuruk di lantai dek dan kembang api terus meledak di langit malam.

Gun Wook yang membayar preman itu untuk mengerjai Tae Sung memiliki kunci yacht-nya dan dengan santai Gun Wook membersihkan yacht Tae Sung dengan suara Mo Nae terdengar lewat voice mail. Mo Nae berkata, Tae sung itu kambing hitam dalam keluarga, tapi dia bukan orang yang jahat. Dia mungkin justru yang paling pantas dikasihani diantara kami semua. Mo Ne ingin Gun Wook pulang membawa Tae Sung. Mo Ne menunggu Gun Wook.

Gun Wook membersihkan cat di yacht Tae Sung, melihat- lihat yacht, mandi, dan mengelus sulaman Hong Tae Sung di baju2 Tae sung. Gun WOok memikirkan nama itu dan bertanya, "Aku akan dipanggil dengan nama apa?" Gun Wook mengenakan baju Tae Sung dan merasakan sebagai Hong Tae Sung untuk hari itu.

Tapi benar2 hanya sehari itu saja, paginya, Gun Wook sudah berpakaian sebagai Gun Wook lagi dan menemui Tae sung, mengenalkan diri sebagai pegawai baru dengan senyuman : "Senang bertemu Anda, nama saya Shim Gun Wook."

Tae Sung tidak menyukainya (obviously) tapi Tae Sung tetap memperkerjakan Gun Wook sebagai asisten-nya. Jadi Gun Wook mulai memunguti bola tenis saat Tae Sung main tenis, membawakan handuk Tae sung saat ia berenang, dan ikut joging saat Tae Sung joging.

Akhirnya Tae Sung terus terang, baik kalau kau pikir kau bisa tahan denganku, maka kau harus menjalankan misi untukku. Misi pertama, Tae Sung ingin Gun Wook menemukan preman yang menipunya, si penjual obat palsu itu.

Gun Wook menemukannya dengan mudah dan membawa Tae Sung ke apartemen orang itu. Gun Wook berkata akan masuk duluan untuk melihat situasi tapi sebenarnya itu cuma alasan karena Gun Wook harus merancang rencana mereka dulu.

Gun Wook memberi tanda pada orang itu untuk lari dan ia menunggu beberapa detik sebelum mengejarnya. Tae Sung yang melihat keduanya, ikut mengejar, tapi mereka kehilangan orang itu di jalan karena terhalang bis. Gun Wook pura-pura telah terluka dan Tae Sung percaya saja.

Tae Sung menggerutu setelah kehilangan orang itu, bagaimana bisa mereka sudah begitu dekat dan tetap saja tidak bisa menangkapnya. Gun Wook berkata dengan filosofis, "Satu hal mengenai kucing adalah, ia tidak membunuh tikus hanya dengan satu gigitan. Mereka menangkapnya, pura-pura melepaskannya, dan mempermainkan-nya."

Tae Sung tertarik, ia menarik lengan Gun Wook, teruskan..!! Gun Wook meneruskan : Saat mereka bosan, akhirnya mereka membunuh tikus itu dan meninggalkannya di tempat yang bisa dilihat semua orang.

Ini membuat Tae Sung senang dan ia memberikan misi kedua untuk Gun Wook, yaitu mengambil kembali yacht-nya.

Gun Wook sudah selangkah di depan, dia menunjukkan kunci yacht Tae Sung. Gun Wook menjelaskan awalnya ia mencari Tae Sung disana dan melihat beberapa orang asing. Tae Sung minta Gun Wook mengurus yachtnya karena kotor. Gun Wook berkata, sudah bersih.

Tae Sung tertidur di mobil dan mimpi saat akan ditenggelamkan, ia kaget bangun. Gun Wook tanya, apa anda tidak apa-apa? Tae Sung samar2 mengingat penyerangnya dan ia merasa orang itu mirip Gun Wook, Tae Sung minta Gun Wook melihatnya dan ia tanya apa yang dilakukan Gun Wook malam sebelum menemuinya.

Gun Wook menjawab ia tidur cepat karena lelah membersihkan yacht. Tae sung curiga, Gun Wook "terlalu" bagus dalam tugasnya. Tae Sung memberikan tugas ke 3, temukan wanita bernama Moon Jae In, orang yang kerja di galery Ny. Shin dan cari tahu apa yang dilakukannya.

Jae In menemui Ryu Sensei di kediaman-nya. Sebelum Jae In mengenalkan diri, Ryu sensei sudah salah mengira, ia pikir Jae In itu asisten dosen yang bertugas membantunya. Jae In akhirnya ikut saja dan masuk ke ruang seminar Ryu Sensei. Ryu sensei minta Jae In menyiapkan materi seminar. Gun Wook masuk dan Jae In mengenalinya, spontan ia melambai memanggil Gun Wook dengan keras.

Ryu Sensei mengira Jae In pacar Gun Wook. Gun Wook pura-pura tidak mengenal Jae In dan Jae in jadi malu. Saat di mimbar, Jae In mengenalkan diri sebagai Moon Jae In dari DIDIN Art Gallery. Ryu Sensei minta maaf karena ia pikir Jae In asisten dosen. Jae In berkata ia datang untuk topeng kaca. Ryu Sensei mengundang Jae In ke bengkelnya, tapi harus bawa soju Korea. Jae In dengan senang menyanggupinya.

Setelah seminar, Gun Wook mendekati Jae In dan Gun Wook menggoda Jae In lagi dengan minta dipandu tour keliling kampus. Jae In senang karena bertemu Gun Wook dan kagum karena Gun wook bisa dapat pekerjaan di Jepang. Jae In mengajak Gun wook pergi bersamanya, Gun Wook jalan di belakang Jae In dengan melihat tajam ke arah Jae In. (hmm Jae in ini "gangguan" yang tidak terduga ya haha..)

Gun Wook menunggui Jae In membeli tiket kereta ke Gero, Nagoya (lokasi bengkel Ryu Sensei). Dengan sayu Gun Wook tanya, mengapa Hong Tae Sung? Jae in menjawab ringan, Napoleon pernah berkata, kau tidak dihormati karena kau itu baik, tapi karena kereta mewahmu. Tae sung berarti kereta mewah itu.

Jae In menawarkan makan siang bersama, Gun Wook berkata Jae In pergi duluan, dia menyusul karena ada urusan. Gun Wook kembali membeli tiket tujuan yang sama. Sayangnya, Tae Sung menelpon Gun Wook dan tanya apa sudah menemukan Jae In. Lalu Tae sung minta Gun Wook kembali secepatnya. Gun Wook langsung pergi dan meninggalkan Jae In yang menunggunya untuk makan siang.

Jae In menelpon dan Gun Wook minta maaf dan janji akan mentraktir Jae In makan lain kali. Jae In akhirnya makan sendirian.

Gun Wook menemui Tae Sung yang makan di dalam ruangan mewah dengan ditemani beberapa Geisha. Tae sung makan dengan wajah tanpa ekspresi. Gun Wook menungguinya. Setelah Tae Sung selesai makan, ia baru mengijinkan Gun Wook pergi.

Semua terlihat kesepian malam itu, Jae In, sendirian di kota asing. Tae Sung di kamarnya, dan Gun Wook makan ramen sendirian di warung (coba Naruto muncul, pak..aku pesan 3 mangkok! pasti sobatan deh ama Gun Wook)

Tae Ra berlatih anggar dengan pelatih-nya dan ia sangat hebat hari itu sampai sang pelatih kalah. Pelatih memuji Tae Ra. Tae Ra lalu mendapat telp dari seseorang, sepertinya dari suaminya. Suami Tae Ra menunggu di rumah.

Keesokannya, Tae Sung mengikuti Jae In di stasiun kereta dan Jae In tidak terlalu suka melihat Tae Sung. Tae sung mengejek Jae In yang sepertinya ingin menggaet pria kaya malam itu. Sebaliknya Jae In menuntut Tae Sung untuk minta maaf karena peristiwa ciuman itu. Tae sung mengelak karena ia merasa sudah ditampar Jae In.

Penjual Obat yang membuat Tae sung kesal itu tiba2 muncul dan mengejek Tae sung dari seberang rel. Tae sung kesal dan akan mengejarnya, dan ia hampir saja tersambar kereta, untung Jae In segera menariknya. (ya, ini pasti percobaan pembunuhan dari Gun Wook lagi). Kemudian berandalan itu menghilang, apa itu tadi cuma imajinasi Tae Sung?

Jae In sadar ia masih memegang lengan Tae Sung dan langsung melepaskannya. Jae In pergi dan duduk di ruang tunggu. Tae Sung menyusulnya dan mengenalkan diri sebagai Hong Tae Sung. Jae In kaget tapi masih ragu, Jae In masih mengira Tae sung bukan "Hong Tae Sung" yang itu. Jae In naik ke kereta duluan.

Tae sung juga naik dan duduk di samping Jae In. Gun Wook naik juga plus barang2 bawaan Tae Sung. Tae Sung memberi isyarat (agar pura-pura tidak kenal) dan Gun Wook duduk sendiri agak jauh dari mereka.

Gun Wook melihat keluar jendela dan ia ingat saat-saat terakhir Sun Young. Gun Wook mencoba meraih tangan Sun Young tapi gagal dan terlihat betapa Gun Wook menderita karena kematian Sun Young (sepertinya kematian orang tua plus anjingnya terulang lagi karena kematian Shun Young, kasihan juga, luka lama blom sembuh langsung dapat luka baru.)

Gun Wook terlihat kesal saat melihat Tae sung dan Jae In yang duduk berdua, dan memutuskan untuk mengganggu sedikit. Gun Wook bangkit dan mendekati mereka, Jae In kaget tapi senang melihat Gun Wook. Jae In mengundang Gun Wook duduk dengan mereka.

Jae In akrab sekali dengan Gun Wook dan menganggap sepi Tae Sung. Tae Sung pura2 tidur tapi dalam hati kesal, bagaimana mereka bisa saling kenal?

Jae In pergi sebentar cari minuman. Tae Sung langsung tanya bagaimana kau bisa mengenalnya? Gun Wook menjawab, Dia kenal dengan Mo Ne. Gun Wook menawarkan untuk menjodohkan Tae Sung dengan Jae In, tapi Tae Sung berkata yang paling penting adalah mencegahnya mendapatkan topeng kaca untuk membuat kesal Ny. Shin. Kau pura2 tidak tahu saja.

Jae In datang dengan minuman, ternyata ia hanya membelikan untuk Gun Wook saja. Keduanya lalu bercakap-cakap dengan akrab, Tae sung mencuri pandang ke arah keduanya dan merasa tidak senang. Tae sung ikut nimbrung pembicaraan mereka dan Jae In langsung protes, kenapa kau memotong pembicaraan kami, urus saja urusanmu sendiri.

Akhirnya Gun Wook membuka perkenalan, Aku Shim Gun Wook. Tae Sung menjawab, aku Hong Tae Sung. Gun Wook menggoda Jae In, dia Hong Tae Sung dengan penuh arti. Jae In kesal dan menyenggol Gun Wook, kau mau mati ya? Gun Wook geli. Tae Sung tidak suka karena merasa tersisih.

Setelah sampai di stasiun, Tae Sung dan Gun Wook tidak bisa ke bengkel Ryu Sensei bersama, karena mereka pura2 tidak kenal maka Tae sung hanya berkata datanglah jika aku minta dan dia pergi.

Jae In muncul dan lega karena Tae Sung sudah pergi. Keduanya pergi bersama ke hotel. Jae In sempat heran melihat betapa banyaknya koper Gun Wook. Resepsionis hotel sempat mengira mereka pasangan pengantin baru. Gun Wook mempersilahkan Jae In memesan kamar duluan. Ini membuat Tae Sung bisa ke bengkel Ryu Sensei mendahului Jae In.

Tae Sung menemui Ryu Sensei dan berkata ia menggantikan Moon Jae In mengambil topeng kaca. Ryu Sensei tidak peduli dengan keterangan Tae Sung, ia hanya perhatian dengan soju Korea mahal yang dibawa Tae sung. Ryu Sensei langsung mengantar Tae sung mengambil topeng kaca itu.

Jae In tiba beberapa saat kemudian, dan ia dengar dari salah satu staf kalau Ryu Sensei pergi dengan pembeli topeng kaca.

Jae In mengejar tapi Ryu Sensei dan Tae sung sudah masuk ke mobil dan pergi. Jae In menyusul dengan taksi dan ketika mobil berhenti, Jae in kaget melihat Tae sung keluar bersama Ryu Sensei. Tae Sung dan Jae In saling berdebat memperebutkan siapa yang berhak membeli topeng kaca itu. Saat keduanya masih berdebat, Ryu Sensei sebal dan masuk ke dalam mobil. Ryu Sensei pergi meninggalkan keduanya sendirian.

Detektif Lee pergi ke SD Nanam dan tanya pada Kepala Sekolah, ia mencari seorang anak bernama Hong Tae Sung yang kemungkinan dipindah ke sekolah lain. Kepala Sekolah berkata akan mencari catatan-nya dulu. Detektif Gwak menunggu sambil duduk di ayunan SD.

Gun Wook membereskan barang2 Tae Sung di kamar hotelnya. Lalu kembali ke kamarnya sendiri. Gun Wook duduk bersandar sambil memainkan pemantik apinya. Mo Ne menelepon lagi, kali ini Gun Wook mengangkatnya, Halo.

Mo Ne mengeluh mengapa selalu dirinya yang menelepon duluan dan dengan riang bercerita dan bicara ini itu. Gun Wook membiarkan ponselnya lepas dari pegangannya dan bersandar ke dinding, menghela nafas panjang dan membiarkan Mo Ne terus bicara...

Bad Guy 坏男人 나쁜 남자 Synopsis Episode 6

Setelah Ryu Sensei pergi meninggalkan Tae Sung dan Jae In, keduanya bingung cari transportasi menuju peradaban. Jae in tanya apa Tae Sung tahu no. telp informasi Jepang (knp juga ngga cari tahu sdr..namanya juga di negara org, first thing first!) Tae Sung menyindir, kenapa tidak tanya temannya, si Gun Wook yang di kereta itu?

Jae in menjawab Gun Wook juga tidak menjawab telp-nya. Jae in ingin tahu mengapa Tae Sung menginginkan topeng kaca itu. Tae Sung menjawab ia tahu kenalan-nya juga menginginkannya dan Tae Sung ingin mendahuluinya. Tae Sung ingin mengganggunya. Jae in tidak mengerti mengapa ingin membeli barang hanya untuk cari masalah. Tae Sung balik tanya lalu apa alasan Jae In membelinya?

Jae in dengan sedikit bangga berkata kalau Ny. Shin dari Haeshin grup memintanya membelinya untuk pameran pertama di gallery barunya. Tae Sung mendengus, Ny. Shin itu tidak sebaik itu. Jae in kesal kalau tidak kenal tidak perlu tidak sopan dengan-nya dan ia pergi.

Kembali ke Korea, Detektif Lee mendapatkan data siswa SD Nanam, tapi Hong Tae Sung tidak ada fotonya. Ternyata Hong Tae Sung (Gun Wook) hanya 6 bulan sekolah di SD itu dan rapornya masih ada jadi anak itu keluar dari sekolah tanpa melapor.

Detektif Lee ingin bertemu dengan mantan guru Hong Tae Sung. Detektif Gwak menunggunya, tidak lama Lee datang.

Gun Wook mendapat telepon dari Tae Sung dan ia tidak mengacuhkannya. Baru panggilan kedua, diangkat. Obviously, tuan muda kita marah dan teriak, Kenapa kau tidak menjawab telp-ku? (I'm freezing damn it!! hahaha) Gun Wook hanya berkata maaf dan Tae Sung memerintah Gun Wook pergi ke workshop Ryu Sensei dan tanya kemana dia meninggalkan mereka. Lalu jemput kami.

Gun Wook dalam hati : us? apa maksudnya kami?

Gun Wook masih ada waktu untuk online dan mencari tahu tentang Haeshin grup. Dia chatting dengan informan-nya dan berkata akan tinggal di Jepang sementara, urusan Seoul diurus oleh informannya.

Gun Wook juga menerima telp mengenai pembangunan pabrik Haeshin. Wow..this guy is look more competent than the real heir ..

Gun Wook tiba di workshop Ryu Sensei. Ryu Sensei datang dengan mobil, ia ingat Gun Wook dan heran kau pacar asisten dosen itu kan? Dia sedang bersama laki2 lain. Gun Wook bingung tapi ia tenang saja dan masuk ke workshop.

Ryu sensei minum soju-nya dan tanya apa Gun Wook tidak cemas pacarnya dengan laki2 lain di tempat terpencil. Gun Wook berkata tidak apa-apa. Ryu Sensei berkata kau sangat percaya diri. Gun Wook lalu tanya Ryu sensei menjual-nya pada siapa? Topeng kaca itu. Ryu Sensei berkata apa Gun Wook juga mau, ia tidak pernah bilang akan menjualnya tapi justru banyak yang datang ingin membelinya.

Gun Wook berkata ia tidak akan membelinya, ia tidak punya uang. Ryu sensei menguji Gun Wook, apa topeng kaca itu ada? Topeng itu selalu menutupi wajah, tapi ini justru tembus pandang..
Gun Wook meminjam kata2 Jae in untuk menjawabnya, seseorang melukis pemandangan untuk menghargainya. Jika orang itu hanya tahu tentang kaca maka orang itu akan membuat apa saja yang penting materialnya kaca. Jika ternyata jadi topeng...maka wajah siapa ? (yg jadi modelnya?) Ryu Sensei tersenyum.

Jae In dan Tae Sung menemukan pondok kecil dimana mereka bisa berteduh dan menyalakan api unggun. Tae Sung minta soju Jae in dibuka saja. Jae in menolak karena ia ingin memberikan pada Ryu Sensei. Tae Sung berkeras, apalagi Ryu sensei sudah menerima Soju darinya. Ini membuat Jae in kaget. Akhirnya ia memberikan sojunya juga. Tae Sung menawarkan soju pada Jae in, tapi Jae in tidak suka alkohol. Dia memilih menunggu mobil lewat.

Tae Sung mengeluh, ia tidak suka tempat kotor ini. Jae In akhirnya bisa menghentikan truk kecil dan teriak : Maaf, apa Anda bisa memberikan tumpangan?

Tiba-tiba Tae Sung ingat, ketika pertama kali bertemu Sun Young, gadis itu juga mengatakan hal yang sama padanya. Sun Young ternyata bertemu Tae Sung pertama kali juga di Jepang dan mencari tumpangan.

Jae In berhasil mendapat tumpangan dan mengajak Tae sung tapi Tae Sung terlihat masih melamun. Jae In menarik Tae sung untuk segera pergi.

Mereka duduk di bak belakang mobil. Gun Wook diam2 mengikuti truk itu. Mungkin dia yang mengirim truknya. Gun Wook tiba2 ingat pengalaman-nya dengan Jae in selama ini dari sejak Jae in mengiranya sebagai Hong Tae Sung sampai foto bersama. Jae in akhirnya minum soju untuk melawan dingin dan karena jalan-nya tidak rata, ketika truk berguncang keduanya saling bersentuhan.


Tae Sung dan Jae in tiba di kota, hari sudah mulai gelap. Keduanya menghangatkan diri di sebuah restoran yang memiliki kolam air hangat. Keduanya merendam kaki mereka sambil duduk berdampingan. Tae sung mengembalikan syal Jae In. Jae in tidak mengucapkan terima kasih, orang itu syal miliknya.

Gun Wook menelepon Tae sung dan tanya dimana dia sekarang? Kemana dia harus menjemput? Tae Sung berkata tidak apa2, tidak perlu datang. Jae In heran, kau kenal orang di sini? Tae Sung tidak mengakuinya. Gun Wook sebenarnya sudah ada di dekat mereka. Dia tahu benar posisi keduanya.

Ok, it's time for Kim Nam Gil's bare chest (again?? he's been sso exploited here..) Gun Wook berendam di kolam air panas dan berandalan yang dibayarnya menelepon-nya. Gun Wook kesal dan minta jangan menelepon-nya, biar dia saja yang menelepon.

Berandalan itu minta kerjaan dia butuh uang. Gun Wook langsung menutup ponselnya dan berandalan itu tampak tidak senang.

Taera sedang menyiapkan makan malam di rumahnya. Hubungan Tae Ra dengan suaminya memang tidak harmonis, buktinya pembantunya berkata Jaksa Park selalu sibuk dan ini makan malam keluarga pertama sejak lama. Tae Ra tidak bereaksi mendengarnya.

Tiba-tiba putri Mo Ne datang dengan marah-marah. Mo Ne marah dan menuduh Tae Ra sengaja mengirimnya study ke LN. Tae Ra minta Mo Ne tenang, tapi Mo Ne tetap marah, dia sudah mendengar kalau ibunya bahkan sudah membahas itu pada dekannya. (well honey, you should be grateful, not many people have opportunity to study abroad, oh such a spoiled rich girl.).

Mo Ne : Apa kakak tahu apa yang kurasakan? Apa kakak tahu apa itu cinta? Kakak menikah dengan pria pilihan orang tua, apa aku juga harus menikah dengan orang seperti itu? Kakak menikah tanpa cinta, apa aku juga harus melakukannya? That's enough ..Tae Ra tersinggung.

Tepat saat itu, Jaksa Park pulang, oh adik ipar datang ke sini? Tae Ra menyapa suaminya. Jaksa Park menyapa Mo Ne dan mengajak makan malam bersama dan ia masuk kamar untuk ganti baju. (semua sangat basa basi haha). Mo Ne berkata ia muak dan capek. Mo ne pergi sambil membanting pintu dan teriak dia akan menikah dengan Gun Wook tidak peduli apa kata kakaknya. Jaksa Park mendengarnya.

Tae Ra mengajak suaminya makan malam dan suaminya mengajak Tae Ra memenuhi undangan makan malam koleganya. Tae ra menyanggupinya, tanpa memandang suaminya.

Di Jepang, Jae In mengenakan kimono dan berjalan ke kolam air panas sambil menunduk sibuk sms. Seseorang menghalangi langkahnya ketika Jae in mendongak ternyata Gun Wook. Jae in senang, Gun Wook!

Gun Wook hanya tanya apa kau sudah senang2? Jae in bingung dan Gun Wook diam saja. Hei! tapi Gun Wook pergi.

Tae Sung juga berendam (another bare chest show haha) dan ternyata kolam mereka bersebelahan. Gun Wook berdiri sambil memegang handuk.

Di balik tembok, Jae in mengobrol dengan Won In, dan Tae sung menguping pembicaraan mereka dengan geli.

Gun Wook mengamati Tae Sung dan air mukanya berubah. Tae Sung keluar dari kolam dan mengambil handuk dari tangan Gun Wook. Gun Wook melihat ke arah tembok kolam dan ia tiba2 ingat, dia pernah ketemu Jae in tanpa sengaja di mall, saat itu Jae in sedang melihat tas bermerk. (Hmm..memang matre, tapi realistis drpd toko utama yang baik hati dan tidak punya apa2 tp buntut2nya jadian ama rich guy juga, haha Koreanovela)

Gun Wook tanya apa Tae Sung akan ke workshop Ryu Sensei? Tae Sung berkata tidak, ia justru meminta Gun Wook mencari dompetnya yang hilang kemarin. Tae sung juga minta uang pada Gun Wook. Tae Sung bahkan mengambil hampir semua uang Gun Wook hanya meninggalkan selembar uang 1000 Yen untuknya. (astaga berarti cuma sekitar 100 ribuan Rp skr haha..)

Tae Ra dipanggil ibunya dan ternyata Mo Ne tidak pulang sejak kemarin. Setelah dari rumah Tae Ra, Mo Ne tidak pulang ke rumah. Ibunya cemas. Seorang pelayan lapor, ada telp dari hotel mereka. Nona Mo Ne tinggal di suite room, dia check in semalam.

Ny. Shin kesal dan teriak, kenapa baru sekarang lapor. Tae Ra bermaksud menemui adiknya. Ibunya minta Tae Ra duduk sebentar. Ny. Shin berkata kalau suami Tae Ra bertemu ayahnya kemarin. Tae Ra heran. Ibunya melanjutkan sepertinya terjadi sesuatu dengan bisnis mertuamu, suamimu pinjam uang. Apa bisnis mertuamu tidak lancar?

Tae Ra tanya berapa yang dipinjam? Tapi ibunya tidak tahu, ayahmu tidak mengatakan-nya. Ibunya menegur Tae Ra, kau tidak tahu? seharusnya kau tahu bukankah kalian bukan orang lain? kalian menikah kan. (I bet, this will make Tae Ra feel more miserable and I smell Gun Wook's plan on it haha) Tae Ra tidak menjawab dan pergi.

Mo Ne ingin pergi tapi manager hotel mencegahnya. Tae Ra datang dan mengajak adiknya pulang. Mo Ne menolak dia akan ke Jepang untuk menyusul Gun Wook. Mo Ne bahkan sudah membeli tiket.

Tae Ra kesal, tanpa peringatan, dia langsung merebut tas Mo Ne, mengambil tiket dan kartu kreditnya. Kemudian mengembalikan dompet Mo Ne kembali. Sekarang kau tidak bisa ke Jepang. Mo Ne marah tapi tidak bisa apa-apa dan pulang.

(Tae Ra ingin menunjukkan dan menyadarkan Mo Ne, kau bukan apa-apa tanpa credit card dan uang keluarga Hong, jadi jangan membuat masalah dan macam2. Mo Ne harus diajar mandiri sih..)

Gun Wook mencari dompet Tae Sung dan menemukannya di tempat Tae Sung dan Jae in berteduh kemarin. Justru Ryu sensei lewat dan mengenali Gun Wook. Sepertinya kedua orang ini justru berjodoh. Kau sedang apa? tanya Ryu Sensei.

Just love this scene.......komposisi-nya bagus.

Jae in yang ingin menemui Ryu Sensei di workshopnya selisih jalan dan tidak bertemu dengan Ryu. Pekerja Ryu Sensei berkata kalau sensei akan mengambil topeng kaca itu dan akan kembali jam 3.

Jae in jalan-jalan untuk membunuh waktu, dia sempat melihat pertunjukan wayang kyokai dan membaca buku. Tiba2 ia melihat Tae Sung yang jalan keluar. JAe in mengikutinya, apa kau ingin bertemu Ryu Sensei? tunggu..!! Jae in mengejar Tae sung.

Ryu sensei mengajak Gun Wook pergi ke suatu tempat. Ke kuburan. Ryu sensei duduk di depan sebuah nisan. Gun Wook melihat nisan itu dan teringat altar Sun Young.

Ryu Sensei mengeluarkan kunci dan membuka kotak kayu di makam, oh my..ternyata topeng kaca itu disimpan di situ. Romantis atau ngeri ya...

Gun Wook heran, orang ini adalah..maksudnya yang dimakamkan di situ. Ryu sensei mengenakan topeng kaca itu, kalau aku mengenakannya, apa aku bisa melihat dunia yang dilihat orang ini? Gun Wook tidak bisa menjawabnya. (jelas itu adalah makam wanita yang dicintai Ryu)

Keduanya dikejutkan oleh kedatangan seorang laki-laki yang membawa bunga. Pria itu terkejut melihat Ryu dan Gun Wook. Ryu sensei mengenali pria itu.

Tae sung dan Jae in turun dari taksi. Ternyata di depan kedai mie/ramen. Jae in mengira Tae Sung janjian dengan Ryu sensei di tempat itu. Tae Sung tidak menjawab. Jae in masuk mendahului Tae sung. (Jae in terlalu mudah berasumsi sejak awal haha)

Tae Sung tampak gugup, tapi ia masuk juga ke kedai itu. Ibu pemilik kedai menyambut keduanya dengan ramah. Jae in melihat keluar jendela, pandangan Tae Sung terpaku pada sesuatu di dinding kedai.

Gun Wook dan Ryu Sensei sudah kembali ke rumah Ryu dan Gun Wook tanya, siapa pria tadi? Ryu sensei : Dia adalah pria yang dicintainya. Dia hanya melihat orang yang dicintainya saja. Di dunianya (dunia wanita itu) hanya ada orang yang dia cintai, topeng ini hanya melihat ke arah orang yang dia cintai.

Tae Sung tidak segera makan mienya, dia memandangi mie itu dan makan perlahan. Tae Sung memandang Ibu pemilik kedai dan ia teringat sesuatu...ternyata wanita itu ibunya! Tae sung ingat saat kecil, ibunya menitipkan Tae Sung ke suatu tempat (mungkin rumah kel Hong) Ibunya menangis, Ibu..akan kembali menjemputmu. Tae Sung kecil menangis, kapan? Ibu, aku tidak mau ibu..jangan tinggalkan aku. Jangan pergi ibu.

Mirip ketika Gun wook kecil diambil paksa, Tae Sung kecil juga teriak, Ibu harus kembali! Ibu!! aku menunggumu Ibu! oh such a heartbreaking scene...

Tae Sung memandang ibu pemilik kedai, wanita itu tanya apa kau perlu sesuatu? Tae Sung tidak menjawab dan terus makan, Tae Sung menangis. Jae in melihatnya dan heran. Tae Sung lari keluar karena tidak tahan.

Jae in keluar menyusulnya. Tae Sung muntah dan Jae in menepuk2 pungungnya. Wanita pemilik kedai keluar dan Tae Sung pura2 memeluk Jae in. Wanita itu melihat keduanya dan mengira mereka pacaran. Lalu masuk.

Tae Sung tanya apa dia sudah masuk? Jae in mengiyakan dan Tae Sung langsung melepaskan pelukannya. Jae in bingung.

Di dalam kedai...wanita itu tetap kerja dan ternyata ada foto Tae Sung kecil bersama wanita tadi, foto itulah yang sejak tadi dipandangi Tae Sung.

Jae in kembali ke workshop Ryu Sensei dan ingin mengambil topeng kaca. Ryu sensei berkata sudah tidak ada padanya, dia memberikan pada orang lain. Dia kenalanmu, minta saja padanya. Lalu Ryu sensei kembali kerja. Jae in bingung.

Gun Wook meletakkan topeng kaca di kamar Tae Sung dan memandang topeng itu. Lalu teringat Jae in. (Dengan topeng ini, apa aku bisa melihat dunia yang dilihat Jae in? Atau dia selalu melihat ke arah pria lain)

Gun Wook diminta menjemput Tae Sung di suatu tempat parkir. Berandalan suruhan Gun Wook itu berusaha menelepon Gun Wook tapi tidak diangkat. Berandalan itu mengikuti mobil Gun Wook.

Di Seoul, Kedua detektif sedang mengamai rumah keluarga Hong dan ada seorang polisi yang ingin mengusir mereka karena mendapat laporan ada mobil asing yang mencurigakan. Detektif Gwak kesal, hei kita sama2 polisi, oh come on. Akhirnya polisi itu mengerti dan pergi.

Mo Ne tetap ingin menyelinap keluar dan hampir ketahuan kepala pelayan. Tapi Kepala pelayan itu menurut dengan Mo Ne dan membiarkan nona-nya pergi.

Diluar, kedua detektif menghadang Mo Ne dan tanya tentang Tae sung. Mo Ne tidak tahu no ponsel Tae Sung tapi dia pikir ia bisa cari tahu dan telp Gun Wook!

Ponsel Gun Wook terus berdering dan Tae Sung minta Gun Wook mengangkatnya. Ternyata Mo Ne, kak Gun Wook! Mo Ne senang sekali mendengar suara Gun Wook. Dia langsung tanya macam2 tapi Detektif Gwak tidak sabar dan minta ponsel Mo Ne. Mo Ne berkata, kak ada yang ingin bicara dengan kak Tae Sung.

Gun Wook menjawab, halo. Detektif Gwak : Halo, Tuan Hong Tae Sung, saya Detektif Gwak In Hwan..apa ini Tuan Hong Tae Sung?

Gun Wook tidak menjawab lalu berkata tunggu sebentar, dia langsung menyerahkan telp-nya ke Tae sung. Tae Sung kesal karena Detektif Gwak ingin melakukan penyelidikan ulang, itu salahmu! apa yang ingin kau selidiki? Tae Sung lalu menutup telp.

Di Seoul, Gwak juga mengeluh mengapa telpnya terputus. Mo Ne juga marah, kenapa bisa terputus. Aku bilang serahkan padaku! Gwak hanya minta maaf.

Detektif Lee (yang sebenarnya pantas kalau jadi pasangan Mo Ne haha) minta no ponsel Tae Sung pada Mo Ne. Mo Ne yang masih kesal menolaknya. Akhirnya Lee hanya bisa menyerahkan kartu namanya, jika Nona bisa menghubungi Tuan Tae Sung, tolong hubungi kami. Mo Ne cuek dan tetap berusaha menelpon Gun Wook.

Kedua detektif pergi dan Ibu Mo Ne pulang. Rencana Mo Ne pergi dari rumah gagal total.

Ponsel Gun Wook berdering lagi (ponsel paling sibuk se-Jepang) dan Tae Sung mengangkatnya, masih mengira dari Gwak. Tae Sung langsung berkata : Tidak ada lagi yang bisa kukatakan, kenapa kau terus menggangguku? Berandalan itu menjawab akhirnya kau menjawab telp-ku. Apa kau tidak keterlaluan?

Tae Sung waspada, kau siapa? Mereka berhenti dan Gun Wook keluar dari mobil. Berandalan itu sadar dia bicara dengan Tae sung. Ah kau yang jatuh di laut itu ya? Tae Sung bukan orang bodoh, dia sadar itu orang yang sama yang jual obat palsu padanya. Tae Sung heran bagaimana kau tahu no ini?

Tae Sung memandang Gun Wook yang di luar, kalian saling kenal? Berandalan itu membenarkan, alasan semuanya adalah uang! Tae Sung mengerti dan ia keluar mendatangi Gun Wook.

Tae Sung : Hei! dia memanggil Gun Wook. Tae Sung mulai menyelidiki Gun Wook, Kapan kau ke Jepang? Apa benar kau datang karena Mo Ne? Apa pekerjaan-mu di Seoul? Gun Wook heran : Mengapa?
Tae Sung : Katakan saja.
Gun Wook : Stuntman.

Tae Sung teriak kenapa tidak membunuhku? Yang di laut itu kau kan? Aku akan memberimu satu kesempatan, Jadi bunuh aku!

Gun Wook jalan mendekat. Ternyata Gun Wook berkelahi dengan berandalan yang berdiri di belakang Tae sung. Keduanya berkelahi dan Gun wook marah. Istilahnya jeruk makan jeruk. Wajah berandalan itu kaya Kabuki rada aneh deh...

Keduanya berkelahi dan sama-sama terluka. Berandalan itu mendekati Tae sung, Tae sung tanya mengapa kau melakukan ini? Bukankah dia (Gun wook) yang menyuruhmu. Berandalan itu masih berkata kalau kau ingin tahu kau harus bayar. Maniak uang semuanya. Tae Sung kesal dan ingin memukul berandalan itu tapi justru terjatuh.

Gun Wook menyerangnya lagi dan kali ini ia ditusuk bongkahan es besar di perutnya. Gun Wook mengancan berandal itu, kalau kau muncul lagi, kau yang akan mati pertama kali. Dan berandal itu ketakutan lalu lari. (akting berandal ini berlebihan menurutku, too annoying.)

Tae Sung masih curiga mengapa si brengsek itu meneleponmu? Gun Wook beralasan, orang itu mengancam akan membuat Tae sung kecanduan lagi dan ia minta uang. Tae sung sepertinya percaya dan ia sempat mencemaskan luka Gun Wook. Tidak apa-apa, ayo pergi. Tae sung jalan duluan, Gun wook jalan di belakangnya sambil menahan sakit.

Setibanya di hotel, Jae in melihat Tae Sung dan ia cemas karena Tae sung pincang. Jae in membantu Tae sung jalan. Gun Wook memandang keduanya dari belakang dan menghela nafas.

Gun Wook jalan sambil memegangi pinggangnya ternyata lukanya cukup parah. Gun Wook sampai jalan pegangan dinding.

Jae in menunggui Tae sung sampai tertidur dan ia melihat kotak Ryu Sensei tiba2 ponselnya berdering. Ny. Shin menanyakan perkembangan topeng kacanya. Jae in berkata dia sudah bertemu Ryu Sensei dan akan mendapatkan topeng itu.

Tiba2 Mo Ne merebut ponsel ibunya dan berkata Kak Jae In! Jae in terkejut, Mo Ne ya? Mo Ne menanyakan Gun Wook. Jae in pura2 belum tahu. Justru Mo Ne membocorkan, Kak Gun Wook pergi ke Jepang untuk menemui kak Tae Sung.

Giliran Jae in yang terperanjat. Tunggu, dengan siapa Gun Wook bertemu? Mo Ne berkata, dengan kak Tae Sung, kakak laki-laki kedua.

Setelah telp selesai, Jae in memandangi Tae sung dan berkata, kau ini ternyata putra Ny. Shin ya.. (kayanya ada yang perlu dimarahin ya...)

Benar saja, Gun Wook membalut luka di perutnya (we're very content with Kim Nam Gil's bare chest scenes) Sepertinya serius. Terdengar ketukan, Gun Wook langsung pakai baju. Dan Jae in langsung masuk ke dalam. Pintunya tidak terkunci. Gun Wook langsung membuang perban dll ke lantai.
Jae In marah. Selama ini ia seperti orang bodoh. Mengapa tidak mengatakan kalau dia itu Hong Tae Sung. Gun Wook : apa itu penting? Apa karena dia putra orang kaya, jadi sekarang terlihat lebih keren? Apa kau mulai menyukainya?

And I love her response haha so honest not like other drama. Jae In : Berhenti memojokkan-ku. Benar, aku iri dengan keluarga seperti itu. Mereka menghabiskan banyak uang untuk barang seni yang mereka suka. Bahkan membuka Galery sendiri, menjalani kehidupan mewah. Aku iri dengan orang-orang seperti itu. Aku tahu ada putra diluar nikah dalam keluarga itu yang belum menikah. Aku ingin tahu seperti apa dia. Aku ingin tahu. Itu hanya rasa penasaran saja. (Jangan mengingini milik sesama, Jae in)

Gun Wook mengingatkan Jae in sepertinya lebih dari itu. Kau bahkan pernah mengira aku adalah dia. Jae in tanya apa Gun Wook mengatakan itu pada Tae Sung? Karena Gun Wook tidak merespon justru minum tehnya (kaya Mami Mishil, kalo kesal justru minum teh) Jae in teriak dan mengulang pertanyaan-nya.

Gun Wook tetap tidak menjawab. Jae in menenangkan diri dengan melihat ke jendela (ya, enjoy the window Jae in, no window in your tiny room, right?) Jae in menikmati kembang api dan berkata sejak berada di Jepang jadi sering melihat kembang api. Gun Wook menahan sakit.

Jae in lebih tenang dan berkata setengah memohon, kau tidak akan mengatakan itu padanya, kan? Gun Wook tetap diam. Jae in pergi.

Setelah sendirian, Gun Wook membuka bajunya kembali dan membalut lukanya sambil menahan sakit.
Paginya, Jae in akan pulang ke Korea dan ia bertemu Gun Wook yang menenteng jas. Jae in memanggil Gun Wook dan berkata ia akan pulang ke Korea dan tanya apa Gun Wook akan pulang juga. Gun Wook dingin dan menyindir, siapa? aku atau orang itu?

Jae in tidak senang. Di kesempatan itu Gun Wook juga berkata kalau ia pelayan pribadi Tae Sung, keduanya berpisah.

Tae Sung menemukan surat Jae In. Jae In yang sekarang tahu kalau Tae Sung adalah putra Ny. Shin menulis kalau usaha Tae Sung memberontak pada seseorang (Ny. Shin) sukses. Jae in mengucapkan selamat karena sudah mendapat topeng kaca.

Tae Sung berpikir sejenak lalu menelepon Mo ne dan minta no.telp detektif kemarin. (hmm sepertinya syuting Jepang selesai, semua pulang kampung)

Gun Wook pergi ke workshop Ryu Sensei. Dia seperti menunggu Ryu sensei membuat sesuatu, mungkin topeng kaca juga tapi untuk Gun Wook. Gun Wook duduk sambil main pemantik-nya.

Gun Wook ingat ketika Jae in tanya apa dia akan pulang ke Korea, tiba2 pemantiknya jatuh, Gun Wook mengambilnya dan ingat detektif yang menelepon Tae Sung yang menyelidiki kasus kematian Sun Young.

Gun Wook jadi waspada...alert..alert (alarm Gun Wook berbunyi...)


Notes :

Ada yang membuatku senang dan sedih.

Senang karena pemikiranku kalau mamanya Tae Sung masih ada ternyata benar, walaupun tidak jelas juga itu mama kandung atau mama angkat juga. Tapi yg jelas ada.

Sedih karena baik Gun Wook dan Tae Sung awalnya punya kehidupan yang baik dan penuh cinta, dua2nya diambil paksa keluarga Hong dengan alasan sebagai pewaris, ternyata bukannya disayang justru keduanya di-sia2kan. Yang satu jelas2 diusir dan dibuang, lainnya dilimpahi materi tanpa kasih sayang dan tidak dianggap.

Gun Wook dan Tae Sung mirip, keduanya sama2 mencintai Sun young dan Jae In sama2 mengingatkan kedua-nya pada Sun Young.

Bedanya, Tae Sung ingat karena kebaikan-nya, Gun Wook ingat karena dua wanita itu hanya melihat Hong Tae Sung saja, sama seperti model topeng kaca Ryu Sensei, wanita yang hanya melihat pria lain...tanpa menyadari Gun wook selalu melihat ke arah wanita itu berharap bisa melihat dunia yang dilihat wanita itu ...

Bad Guy 坏男人 나쁜 남자 Synopsis Episode 7

Jae In sudah sampai Korea dia membawa oleh2 untuk Ny. Shin dan juga adiknya. Tapi Won In mengeluh karena hadiahnya cuma gantungan kunci (hadiah wajib kalo pergi ke LN haha..) sedangkan untuk boss-nya, Jae In beli yang lebih bagus. Won In tanya tentang topeng kaca, apa kakaknya membawanya ? Jae In berkata aku tidak membawanya, orang lain yang akan membawakannya.

Gun Wook mengirim sms ke Jae In kalau ia sudah kembali ke Seoul. Jae in langsung mengirim sms balasan ke Gun Wook untuk memastikan apa dia pulang bersama Tae Sung, walaupun tidak tanya langsung : Selamat datang, apa kau datang sendirian?. Gun Wook langsung mengerti what behind the line-nya hahaha dia balas: Tidak. Dua. Jae in langsung lega. Dia bahkan menata rambut di salon.

Gun Wook dan Tae Sung tiba di Incheon Airport dan ia tanya pada Tae Sung mau kemana. Tae Sung justru ingin langsung ke kantor polisi. Gun Wook terlihat risau.

Jae In menemui Ny. Shin dan mengaku kalau topeng kaca tidak di tangannya. Ny. Shin yang tidak terkesan dengan oleh2 Jae In sedikitpun langsung terlihat kesal, aku mengirim kau ke Jepang karena percaya kau akan membawanya padaku. Jae In mencoba bersikap tenang dan meyakinkan Bossnya kalau Ny. Shin pasti akan bisa memamerkan topeng kaca itu. (Mata Ny. Shin ini mirip mata mami gua...hahaha tp karakternya ngga, peace Mom)

Gun Wook dan tuan muda Hong sampai di kantor polisi. Gun Wook menunggu diluar, Tae Sung masuk. Setelah Gun wook sendirian, dia langsung telp informan-nya dan tanya hasil penyelidikan yang ia minta (Gun Wook ini kayanya banyak uang deh hahaha, brp dia bayar informan2 itu coba), lalu detektif Gwak dan Lee datang. Detektif Lee minta Gun Wook memindahkan mobilnya. Ketika dua detektif itu masuk, Gun Wook menangkap pembicaraan mereka, mengenai Sun Young. Gun Wook langsung waspada dan ikut masuk ke dalam untuk cari info.

Di kantor polisi, Tae Sung tanya bukankah Sun Young bunuh diri? Detektif Gwak membenarkan dan berkata ada saksi lain. Gun WOok masuk dan detektif itu heran, Tae Sung langsung mengenalkan Gun Wook sebagai asisten pribadinya. Tae Sung tanya lagi, "Saksi baru?"

Detektif Gwak membenarkan, saksi itu melihat ada orang yang bertengar dengan Choi Sun Young di depan apartemen-mu. Orang itu pernah diadopsi oleh Haeshin sebelum Anda. Tae Sung heran, bagaimana Sun Young bisa kenal dengan pria itu.

Detektif Gwak menjawab, karena mereka satu panti asuhan. Detektif itu tanya, apa Tuan tidak tahu tentang anak laki-laki yang diadopsi keluarga Tuan? identitas atau alamatnya? Atau ada informasi lain? Tae sung terlihat kesal, apa kalian yakin Sun Young bertemu si brengsek itu? Tae sung berkata ia tidak pernah mendengar apapun tentang ini. Tae Sung melanjutkan, Sun Young pernah berkata menyukai nama Hong Tae Sung. Gun Wook mengikuti semua tanya jawab dengan waspada.

hehehe..kok rambutnya mirip ya..sengaja..? aku kurang kerjaan :)


Gun Wook ingat saat Sun Young masih hidup dan sedang menyiapkan masakan untuknya. Sun Young bercerita tentang Hong Tae Sung dan ia tanya apa yang dilakukan Gun Wook. Gun Wook terbenam dalam kegiatan-nya memeriksa dokumen Haeshin Grup dan ia minta maaf tidak dengar apa pertanyaan Sun Young.

Sun young ingin tahu berkas2 di meja Gun Wook tapi dia mengalihkan perhatian dengan mengajak makan, ayo makan, sudah lama aku tidak makan masakanmu. Saat Gun Wook makan, Sun Young terpaku dengan satu foto, orang ini adalah pria yang kutemui. Gun Wook terkejut.

Pria yang dulu pernah melihat Sun Young bertengkar diborgol dan duduk di dekat mereka. Detektif Gwak komen, kau ini pelanggan tetap ya (tp terlalu kebetulan, penulis skenarionya dah pusing ya bagaimana caranya org ini bisa ketemu Gun Wook lagi haha..kan bisa saja dibuat tiba2 mobil Gun Wook nyerempet dia kek,). Tae sung akan pergi dan ia tiba2 ingat, kenapa kalian tidak memeriksa diary Sun Young?

Kedua detektif heran, mereka tidak menemukan diary. Tae Sung yang ganti heran, Sun Young selalu membawa diary itu kemanapun ia pergi, aneh. Lalu keduanya pergi. Gun wook semakin tidak tenang. Pria itu mengamati Gun Wook dan ia merasakan seperti pernah lihat.

Tae sung mengingat saat pertama kali ia dibawa ke rumah keluarga Hong, memang ada anak lain yang menjawab panggilan ayahnya. Tae sung menirukan panggilan ayahnya : Tae Sung! Gun Wook yang sedang menyetir spontan merespon, ya? dia terperanjat sendiri, hampir saja. Tapi Tae sung tidak sadar (why Tae sung..padahal sedikit lagi arrgh..aku pengennya Tae sung langsung tahu, biar semakin seru.). Tae Sung bergumam, temukan pria yang bernama Hong Tae Sung..kenapa kau tidak menjawab?

Gun Wook masih sedikit kaget dan ia menjawab, saya mengerti. Tae sung melanjutkan seingatku anak itu menjijikkan (hei!) kenapa Sun Young menyukainya? Apa yang terjadi? Gun Wook menahan kemarahan di hatinya.

Baby Mone dan Taera ada di butik menunggu ibunya, Mone masih membujuk agar kakaknya mengirimnya ke Jepang. Tae Ra meyakinkan Mo Ne kalau Gun Wook itu tidak menyukainya dan hanya memanfaatkan Mo Ne saja. Tapi Mo ne tidak peduli as long as she likes him..

Ny. Shin masuk dan menyeleksi baju yang dibawa pekerja butik. Ada satu yang tidak disukainya. Ternyata baju itu adalah hadiah untuk pelanggan butik (hmm gini ya kalo miliuner belanja..) Ny. Shin minta dibungkus terpisah. Tae Ra heran mau buat apa, toh tidak akan dipakai ibunya. Ny. shin berkata akan ada orang yang menyukai baju ini, yang akan sangat berterima kasih.

Jae in berkata pada pemilik apartemen, ia sudah transfer uang sewa 2 bulan dan minta maaf karena terlambat membayar, Jae in memeriksa rekeningnya via e-banking dan mendesah melihat saldonya (hahaha...so natural). Ny. Shin datang dan memberikan baju yang bukan seleranya itu pada Jae In (Ha!) Ny. Shin memberikan baju itu beserta kata2 sindiran, walaupun Jae in tidak berhasil membawa topeng kaca dan juga ia tidak terlalu menyukai Jae In. Jae in menerima dengan senang dan meyakinkan bossnya tentang topeng kaca itu. Jae in tampak puas dengan baju pemberian Ny. Shin. (lelucon sarkastis, Jae In yg ekonomi lemah harus membayar mahal untuk hadiahnya yang tidak digubris oleh Ny. Shin, sebaliknya, Ny. Shin golongan elit memberikan barang gratisan untuk Jae In yang diterima dengan sukacita karena harganya mahal.)


Tae Sung minta Gun Wook menyingkirkan semua barang2 Sun Young dan ia juga merasa lega karena ternyata kematian Sun Young bukan karena dirinya. Gun Wook dengan berat hati tanya apa benar harus membuang semuanya? apa tidak mau menyimpan satu saja untuk kenangan? Tae Sung kesal, itu bukan urusan Gun Wook, lakukan saja perintahku! Tae Sung pergi.

Tae Sung pergi ke rumah abu Sun Young.

Gun Wook mulai membereskan barang2 Sun Young dengan hati sakit. Gun Wook menemukan foto Sun Young dan Tae Sung dan ia ingat Sun Young memintanya berhenti membalas dendam karena ternyata Sun Young benar2 mencintai Tae sung.

Gun Wook meremas foto itu dan membuangnya ke tong sampah, cinta? Gun Wook tertunduk dengan sedih.


Tae Sung duduk di bawah dekat altar Sun Young dan menangis, dia merasa marah dan kesal, kalau kematianmu ada hubungannya dengan pria itu sedikit saja..aku tidak akan membiarkannya.

Ternyata Gun Wook tidak benar2 membuang barang2 Sun Young, dia menyimpannya dalam apartemennya dan berkata, Kak, maafkan aku. Aku tidak akan berhenti. Haeshin Grup..akan kubuat mereka tahu apa kesalahan yang sudah mereka lakukan. Dan setelah semuanya berakhir aku akan menerima hukumanku. Lihatlah aku, kak.

Jae In akan menukarkan baju Ny. Shin. tapi batal ketika ia tahu kalau Gun Wook akan ke rumah Hong Tae sung. Jae In ingin pakai baju bagus untuk ketemu Tae sung.

Kedua detektif berdiskusi, mereka bingung karena tidak menemukan diary Sun Young, kemana harus mencarinya. Justru detektif Gwak berkata pria tadi..Detektif Lee heran siapa? Hong Tae sung? Bukan kata seniornya, yang tadi bersamanya. Oh! Asisten itu! Putra konglomerat memang beda, mereka selalu punya orang2 seperti itu. Detektif Gwak berkata : Dia memiliki getaran yang aneh. Dia orang yang menarik. (kecurigaan tanpa dasar, hanya feeling saja Mr. Detective, jury tidak akan terkesan, kecuali Mr. Detective, anda tiba2 ingat pria yang naik motor waktu itu punya perawakan mirip, sigh...)

Gun Wook mengendarai motornya menuju rumah keluarga Hong, berhenti tepat di depan mobil Tuan Hong yang juga tiba. Supir Tuan Hong langsung marah, tapi Gun Wook dengan santai mengetuk kaca mobil. Tuan Hong keluar dan terkejut melihat Gun Wook lalu tersenyum senang dan menepuk2 lengan Gun Wook, Ayo masuk... Gun Wook menjawab, baik

Add ImageGun Wook menyentuh dinding rumah keluarga Hong, dan teringat ketika ia diusir, akhirnya...Gun wook masuk ke rumah keluarga Hong!

Di dalam, kepala pelayan menyambut Tuan Hong. Gun Wook mengenalinya, dia wanita yang dulu mengasuhnya ketika kecil. Tuan Hong mengajak Gun Wook masuk dan tanya kapan kau kembali, kau tidak sendirian kan? Gun Wook membenarkan. Tuan Hong mengeluh, anak itu kapan dewasanya.

Keduanya duduk dan pelayan itu menyajikan teh, Gun wook memandangnya. Setelah itu Tuan Hong dan Gun Wook bercakap-cakap santai. Gun wook punya usul agar Tuan Hong memberi Tae Sung pekerjaan karena Tae sung cukup pintar dan cepat mengambil keputusan. Tuan Hong senang : Benarkah? Oh senang sekali mendengar pujian untuk putraku. Gun Wook hanya tersenyum tipis.

Ny. Shin masuk dengan Jae In yang mengenakan baju pemberian-nya. Gun Wook memberi salam. Ny. shin tidak suka melihat Gun Wook. Suaminya mengenalkan, dia pria yang sering dibicarakan Mo ne, Shim Gun Wook.

Ny. Shin tanpa tedeng aling2 berkata kalau ia ingin ketika Mo Ne datang Gun Wook sudah pergi. Apa kau mengerti maksudku? Jika Mo Ne datang dan kau disini, suasana pasti ribut dan aku tidak suka suasana ribut. Gun Wook berkata ia mengerti. Tuan Hong berkata pada Gun Wook, kau ini sensitif sekali, kalau begitu anggap saja kau tidak tahu apa-apa pada Tae sung. Jae in terus memandangi Gun Wook.

Setelah Gun Wook keluar ia berkata pada suaminya dia tidak suka Gun Wook dan dia bisa saja penipu. Gun Wook sepertinya mendengar kata2 Ny. Shin. Tuan Hong berkata, kita lihat saja nanti.

Jae in menyusul Gun Wook dan menanyakan Tae sung. Gun Wook menjawab dia tidak datang. Jae in sepertinya kecewa dan Ny. Shin memanggilnya, lalu Jae In masuk kedalam.

Gun Wook masuk ke gudang keluarga itu dan ia menemukan mainan lamanya. Gun Wook ingat ada kotak isi permen dan ternyata kotak itu masih ada. Gun Wook membukanya dan mengambil satu lalu memakannya, dia menangis, enak sekali...

Pelayan wanita itu masuk dan terkejut, ia ingat pernah menghibur Gun wook/ Tae sung kecil ketika sedih dan memberikan permen itu, Jangan bilang Ny. shin ya..dan Gun Wook kecil tersenyum.

Gun Wook segera menghapus air matanya dan berbalik. Pelayan itu tanya bagaimana anda tahu tentang itu? maksudnya permen. Gun Wook beralasan dia tertarik dengan kotak itu dan tanya dulu ada anak yang pernah tinggal di sini sebentar, Tuan Tae sung memintaku mencari tahu tentang dia, aku harus tanya pada siapa?

Pelayan itu heran mengapa Tuan muda ingin tahu tentang dia? Gun Wook berkata ia tidak tahu. Apa anda tahu sesuatu? Pelayan itu juga berkata ia tidak tahu. Gun wook lalu pergi. Wanita itu kelihatan curiga.

Ny. Shin merasa Gun Wook itu penipu. Jae in diam saja tapi dalam hati ia berkata dia (Gun Wook) bukan penipu. Jae In permisi pergi.

Jae In keluar dan merasa risau karena topeng kaca itu. Ternyata voila...Gun Wook masih ada di sana, duduk memainkan pemantik api di dekat motornya. Gun Wook mengajak Jae in pergi dengan motornya. Jae in menolak karena dia pakai rok, tapi Gun Wook cuek ia memberikan jasnya dan melemparkan helm ke Jae In (selalu punya helm cadangan ya), keduanya akhirnya pergi dengan motor.

Baby Mo Ne pulang dan kaget, ia mengenali motor Gun Wook, ia keluar dan teriak Kakak!!! tapi Gun Wook sudah melaju pergi. Jae In memeluk pinggang Gun Wook erat2 dan memberikan efek lumayan pada Gun Wook hahahaha....

Gun Wook mengantar Jae in pulang dan keduanya ngobrol di tangga dekat apartemen Jae in.

Gun Wook berkomentar kalau rumah keluarga Hong itu besar. Jae in membenarkan dan curhat kok bisa ada rumah sebesar itu, padahal dia untuk mendapat apartemen saja susah sekali. Bagaikan dunia lain. Gun Wook mengejek, dunia lain apa? Jae in : Hei apa rumahmu lebih bagus? Gun Wook berkata memang!. Jae in tertawa. (nah gitu..scene-nya jgn tegang terus hahaha)

Gun Wook berterima kasih karena Jae in pura2 tidak mengenalnya. Gun Wook juga menawarkan, apa mau kupertemukan dengan Hong Tae Sung? Jae in mengaku dia tidak terlalu mencemaskan Hong Tae Sung, yang jadi pikirannya adalah topeng kaca yang ada di tangan Hong Tae Sung. Aku sudah janji pada direktur Shin, topeng itu akan siap untuk pameran pertama gallery-nya.

Gun Wook mengusulkan agar minta langsung ke Tae Sung saja. Jae in tidak mau, Tae sung pasti akan mempermainkannya, dia ingin melawan ibunya dengan cara itu, jika kau adalah dia, apa kau akan memberikannya padaku? Gun Wook heran, wow..kau mengenal Tae sung dengan baik lebih dari kau mengenalku. Jae in lalu mengalihkan perhatiannya pada Gun wook, so, kalau begitu ayo kita bicara tentang kau, apa pekerjaan orang tuamu, apa kesukaanmu? Apa saja impianmu? Orang seperti apa kau ini? Pertanyaan2 Jae in membuat Gun Wook tertegun dan keduanya berpandangan. ("topeng kaca" Gun Wook mulai retak ..) Apa kau benar2 ingin tahu? tanya Gun Wook.

Gun Wook kembali mengenakan "topengnya" dan berkata fokus saja dengan tujuanmu, Hong Tae Sung. Jae in kesal kenapa Gun Wook selalu bicara seperti itu. Jae in pulang, Gun Wook tanya, lalu topeng kacanya? Jae in berhenti dan melepaskan jas Gun Wook, melemparkannya ke Gun Wook. Aku membutuhkan topeng kaca itu. Aku pergi! Jae in pergi.

Gun Wook mendesah, do you really want to know about..me??
Paginya, Tae sung pergi ke gedung Haeshin Grup bersama Gun Wook. Tae sung kesal karena keluarganya sudah tahu kalau dia pulang. Gun Wook hanya minta maaf.

Tae sung bertemu lagi dengan petugas keamanan yang dulu mengusirnya, ia menyindir mereka dan mereka minta maaf. Keduanya langsung masuk ke kantor Presdir Hong. Ada Ny. Shin dan juga Tae Ra. Jelas bukan pertemuan keluarga yang hangat. Tae Ra tanya kapan Tae Sung kembali? Tae sung menjawab sinis, biasanya juga tidak ada yang peduli.

Presdir Hong minta Tae sung bekerja untuk proyek Taman hiburan bertema robot, Robot Theme Park. Kau suka robot kan. Ny. Shin tidak setuju, jangan mempercayakan pekerjaan besar pada dia, dia hanya tahu menimbulkan masalah. Tae Ra menenangkan ibunya. Ny. shin terus saja merepet kaya petasan cabe dan dia melihat Gun Wook, dia mengusir Gun Wook. Gun Wook minta maaf dan keluar. Tae Sung menahannya, Ny.Shin berkeras minta Gun Wook keluar. Gun Wook akhirnya keluar.

Di luar, justru ia bertemu dengan sekretaris Tuan Hong yang pernah mendorongnya sampai luka. Gun Wook mendekatinya, Permisi, ada yang ingin kutanyakan.

Di dalam, Ny. Shin masih terus berdebat, pokoknya ia tidak setuju. Tae Sung berkata dia akan mulai bekerja dia bosan main-main.

Ny. Shin : Apa kau sudah gila?
Tae Sung : Kau senang kalau aku terlupakan kan?

Ayahnya memotong sudah, Tae Ra mengurus department store dan Tae Sung mengurus pabrik. (Anak tertua mana..)

Gun Wook menemui sekretaris Presdir Hong dan tanya mengenai anak yang salah diadopsi oleh keluarga Hong itu, dia curiga, mengapa tiba2 tanya. Gun Wook sekali lagi pakai alasan kalau Tae sung yang menyuruhnya. Sekretaris itu berkata dia akan mengontak Gun Wook kalau sudah ada infonya. Gun Wook mengucapkan terima kasih.

Sebaliknya dia tanya apa kau benar Shim Gun Wook? Mengapa tidak ada catatan apapun. Gun Wook menjawab, bukankah sebagai asisten pribadi memang harus bersih latar belakangnya? Ini karena ada hubungannya dengan Mo Ne kata sekretaris itu. Gun Wook mengerti, lalu apa yang ingin kau ketahui? Tapi sekretaris Tuan Hong tidak menjawab.

Tae sung keluar dan minta kunci mobil, lalu pergi meninggalkan Gun Wook sendiri.

Gun Wook ingin turun dan Tae Ra juga. Keduanya berdiri berdampingan dalam diam. Tegang. Lift akhirnya terbuka, keduanya masuk dan ternyata hanya sendirian. Tiba2 Gun wook menarik Tae Ra dan memeluknya, keduanya berciuman, pretty hot, dan tidak pada tempatnya tapi ternyata itu cuma imajinasi Tae Ra. Tae Ra sendiri heran apa yang terjadi dengannya.

Tae Ra gugup sampai scarfnya jatuh, Tae Ra mengambilnya, pada saat bersamaan Gun Wook juga membungkuk mengambil scarf itu, tangan mereka bersentuhan. Pintu lift terbuka dan karyawan masuk sehingga mereka terdesak ke barisan paling belakang. Keduanya masih saling menggenggam scarf itu. Tae Ra menarik scarfnya tapi Gun wook menahannya (what is your point here boy?) Scarft itu akhirnya jatuh.

Tae Ra membalikkan wajahnya menjauhi Gun wook, Gun Wook meraih tangan Tae Ra dan memaksa menggenggamnya.

(it's much more like sexual harassment in my eyes, I'm not impressed bad boy sorry, what's the point?) Setelah lift terbuka di lantai satu, semua karyawan keluar dan juga Gun wook, meninggalkan Tae Ra sendirian di lift. Marah, kesal, dan campur aduk.


Jae in menelepon Gun Wook dan tanya tentang topeng kaca itu. Gun Wook hanya berkata kalau Tae sung ada di Haeshin Grup. Jae In langsung ke Haeshin dengan baju pemberian Ny. Shin lagi. Sampai di kantor Haeshin, Gun wook dengan santai mengajak Jae in makan dan berkata Tae sung baru saja pergi.

Jae in mengeluh, Gun Wook berkata dia punya kehendak sendiri, apa aku harus minta dia menunggu. Gun Wook berkata kalau topeng itu begitu penting seharusnya kau berusaha keras untuk mendapatkannya, atau mencurinya (what?). iya kan? Jae in berkata ia mengharapkan Tae sung membawanya ke Korea. Ini membuat aku pusing. Jae In marah. Ah tidak ada gunanya bicara denganmu.

Jae in masuk ke toilet dan ganti baju lagi, Gun wook meneleponnya lagi, dia menunggu Jae in di tempat parkir. Jae in biarpun malas, datang juga dan ternyata Tae sung muncul. Gun Wook mengatur pertemuan ini.

Kebetulan, Jae in senang sekali. Keduanya duduk di cafe dan Jae in mencoba membujuk Tae sung untuk menyerahkan topeng kaca itu. Tae Sung menolaknya. JAe in menawarkan untuk membelinya, Tae sung menolak, aku punya banyak uang. Sebaliknya Tae Sung mengajak Jae in kencan. Jae in kaget. Tae sung berkata ia cuma bercanda. Jae in akhirnya hanya menyerahkan kartu namanya dan pergi. Tiba2 Tae Sung berkata, tunggu, aku akan memberikannya. Jae in tersenyum, kau janji? Aku tunggu terima kasih banyak lalu Jae in pergi.

Baby Mo Ne mendengar kalau Tae Sung sudah pulang dan ia menelepon Gun Wook karena pasti Gun Wook juga sudah sampai di Korea. Gun wook untuk kesekian kalinya mengabaikan telp dari Mo Ne lagi. Mo Ne kecewa.

Jae in akhirnya berhasil menguangkan kembali baju pemberian Ny. Shin walaupun pegawai butik curiga tapi ia dapat ceknya hahaha..boleh juga. Justru dari pegawai butik itu Jae in tahu kalau baju itu hadiah alias gratisan.

Gun Wook melihat Won In beli es krim dan ia minta juga. Won In kagum, wah kau sudah bisa dapat uang. Gun wook dengan santai menjawab iya aku dapat uang hari ini. Gun Wook memberikan oleh2 gantungan kunci pada Won In. Won In heran dan geli, kok mirip dengan pemberian kakaknya dan mengeluarkan gantungan kunci yang mirip dari kantongnya, kalian ini benar2 mempunyai selera sama ya.

enak banget lihatnya...

Gun Wook heran dari mana kau dapat ini? Won in tidak menjawab hanya mulai tanya2 tentang Gun Wook. Gun wook menghela nafas, kenapa banyak yang ingin tahu tentang aku? dia membelai kepala Won in dan pamit pergi.

Gun Wook menerima sms dari Jae in : Aku sudah bertemu Hong Tae Sung dan dia janji akan memberikan topeng kaca padaku. Kalau kau main2 lagi, mati kau! Gun Wook tertawa membacanya, mobil Jae in melewati Gun Wook tanpa saling menyadari.

Tae Sung mencoba topeng kaca itu.

Di gallery, Jae in menerima kiriman dari Hong Tae Sung. Jae in senang, ini topeng kaca itu. Jae in memberikan kotak itu pada Ny. shin. Ny. Shin menanyakan topeng kaca dan Jae in berkata ada dalam kotak yang dibawanya. Jae in keluar dan Ny. shin membuka kotak itu, raut wajahnya langsung berubah.

Gun Wook dan Tae Sung tiba di DIDIN Art Gallery. Gun Wook menyarankan agar Tae sung pergi kerja, Tae Sung menolaknya dan ia berkata aku penasaran bagaimana setelah ia membukanya. Gun Wook menyerahkan bungkusan pada Tae sung.


Ny. Shin memanggil Jae In dan langsung melemparkan foto2 : Ini Apa?? Ny. shin marah sekali, ternyata itu foto Tae sung dengan topeng kaca plus tampang konyol. (this, I'm impressed haha it's hilarious, I love Hong Tae Sung). Ny. Shin kecewa, bagaimana kau bisa kehilangan topeng kaca dari bocah yang tidak tahu seni. Jae In terkesiap, Tae sung masuk dengan santai, Nyonya tolong kendalikan emosimu dengan tersenyum penuh kemenangan, topeng kaca itu di tangannya!

childish and hilarious and captivated my heart

see...? I like him now hahaha

Tae sung berkata topeng ini milikku, aku akan melakukan apa saja dengan ini. Ny. Shin meledak, milikmu? Memangnya apa yang kau miliki? Sejak awal, apa kau punya sesuatu yang benar2 menjadi milikmu? Apapun yang kau miliki, kau selalu menghancurkan, merusak, menghilangkannya. Kau berkata itu milikmu? Apa kau mau merusakkannya juga, hancurkan saja!

Tae Sung tersinggung, dia tersenyum sinis, baik, aku akan melakukannya. Tae Sung : Apapun yang kumiliki sekali ada di tanganku, aku akan menghancurkannya. Topeng ini juga bukan apa-apa. Akan kulakukan! dan benar saja, Tae sung melemparkan topeng itu ke dinding sampai hancur berkeping-keping.

Jae in shock dan Gun Wook mendengar keributan itu dari luar pintu.

Jae in memarahi Tae sung bahkan coba menamparnya tapi tangannya berhasil ditahan Tae Sung, Jae in tidak terima hasil karya Ryu Sensei dihancurkan begitu saja.

Ny. Shin mendekati Jae in, Moon Jae In! Jae in menoleh dan Plakk!! Ny. Shin langsung menamparnya, beraninya kau ikut campur! Beraninya kau menampar wajah putraku? Orang seperti kau! Bahkan melakukannya di depanku! Topeng seperti itu kami bisa menghancurkannya 10 buah, kami bisa membelinya. Hanya hal kecil ini dan kau mengganggu putraku? Siapa kau? Keluar! (wow it's pretty shocking)

Jae in terpukul sekali dan Gun Wook cemas, Jae in keluar dan cepat2 pergi. Gun Wook menyusulnya, Jae in...Jae in meninggalkan Gun Wook.

Di dalam ruangan, Tae sung komen, mengesankan sekali. Kau seperti ibu sungguhan, apa tadi itu benar? Ny Shin dengan dingin berkata jangan salah paham aku ingin dia tahu agar tidak berani lancang dengan Haeshin Grup. Jangan meremehkan aku, Kau juga berhenti mempermalukan grup kita.

Tae Sung menutupi kekecewaan hatinya dan berkata kau seharusnya tidak mengatakan apapun, aku hampir berpikir kau tadi benar2 mencintaiku, aku hampir saja berterima kasih, lalu ia pergi.

Tae Sung menuju mobil dan menangis.

Sementara itu Jae in sangat terpukul setelah ditampar Ny. Shin, Gun Wook mengikutinya dan menariknya dia berkata, aku akan pura2 sebagai Hong Tae Sung untukmu, kau bisa marah padaku. Jae in menangis dan dengan perasaan malas dia mulai bicara,

Jae In : Hong Tae Sung, apa kau pikir aku melepaskan topeng kaca untuk ini? Sejak aku mulai pekerjaan ini, ini kali pertama aku melepaskan benda seni. Aku melakukannya karena kau. Dan kau kembali. Ketika kau kembali, aku ingin mencoba akrab denganmu. Tapi apa ini? Topeng itu pecah. Kepercayaan Ny. Shin juga hancur. Dan sekali lagi aku tahu apa yang terjadi jika aku mendekati pria seperti dirimu. (maksudnya pria kaya keturunan keluarga konglomerat)

Gun Wook memegang wajah Jae in, dan dia juga ikut menangis. Dia mendekat ke arah Jae in. Tae sung melihat keduanya di jalan dan berhenti, saat ia melihat, Gun Wook sedang mencium Jae in...

Bad Guy 坏男人 나쁜 남자 Synopsis Episode 8

Kita kembali sejenak beberapa saat sebelum keduanya berciuman. Sambil menangis, Jae In mengeluh dengan sedih mereka orang kaya benar2 beda, mereka memberiku baju ini hanya untuk merendahkanku saja. Lalu kata-kata Gun Wook, yang meminta Jae In menganggap-nya sebagai Hong Tae Sung dan memarahinya. Tae Sung lewat dan melihat keduanya, lalu mereka berciuman.

Gun Wook mundur dan Jae In berkata, apa yang kau lakukan? Jae In kesal, apa kau pikir aku ini murahan juga sama seperti pikiran mereka. Bukan seperti itu kata Gun Wook. Lalu apa? apa kau menyukaiku? tanya Jae In.

Gun Wook tidak bisa menjawab dan situasi menjadi kikuk. Jae in berkata aku senang kau mengikuti untuk menghiburku, sadarlah, kau berkencan dengan Mo Ne kan, Ny. Shin paling sayang dengannya. (padahal Gun Wook dah lupa kalau kencan dengan Mo Ne)

Tae Sung pergi dengan marah.

Jae In melampiaskan kesedihannya dengan minum soju, minum seperti tidak ada hari esok. Pura-pura ada teman di seberangnya dan menawarkan minum. Gun Wook juga duduk di dekat Jae in dan menjaganya.

Tae Sung mencoba menghubungi Gun Wook dan seperti biasa, telp-nya diabaikan. Tae Sung murka. (kebiasaan Gun Wook, ignoring phone calls)

Gun Wook terus mengawasi Jae in, bahkan ketika Jae in melempar kaleng bir kosong ke sepasang pria wanita yang sedang ciuman dan membuat pria itu marah, Gun Wook juga yang menghalangi pria itu. Gun Wook menyusul Jae in yang sudah pergi dari warung soju itu.

Ternyata Jae In sudah sampai di sekitar apartemen-nya, Jae in duduk di tangga dan tertidur. Gun Wook duduk di sampingnya dan menyandarkan kepala Jae in di pundaknya. Dia membiarkan Jae in tidur sampai menjelang subuh, Gun Wook mengambil ponsel Jae in dan memasang alarm, lalu menyandarkan kepala Jae in ke tembok dengan alas sapu tangan. Ketika Jae in bangun, ia tidak menyadari apa-apa dan langsung lari ke rumah. Tanpa tahu kalau Gun Wook menjaganya semalaman sigh..ah sudahlah.

Akhirnya, Gun wook menghubungi Mo Ne. Mo Ne sangat gembira dan langsung memeluk Gun Wook, keduanya kencan dan minum di cafe. Tapi Gun Wook sama sekali tidak perhatian dengan Mo Ne. Mo ne tidak sadar dan dengan polos berkata asal aku memilikimu aku akan bahagia.

Di kediaman Tae Ra, ia berkata pada suaminya kalau akan mengambil alih departemen store Haeshin. Suaminya seperti biasa tidak mengalihkan pandangan dari korannya dan berkata lakukan saja apa yang kau suka. Tae Ra menyinggung tentang pertemuan Park dengan ayahnya. Suaminya terkejut, dia berkata semuanya baik2 saja, hanya ayahnya ingin mengembangkan bisnisnya, jadi dia perlu pinjaman kecil. Akan dibayar nanti.

Tae Ra dengan dingin berkata kau tidak pernah mengembalikan uang yang dipinjam dari ayahku, tak se-senpun. Oh wow..

Tae Ra minta agar suaminya menghentikan ayahnya sebelum semuanya tidak terkendali. Suaminya terpana, dan ekspresinya seperti : Kau makan jantung beruang ya? wow..dan Jaksa Park tersinggung, dia pergi.

Paginya, Tae Sung keluar untuk menemui Gun Wook dan melampiaskan kemarahannya, Tae Sung membentak, Apa yang kau lakukan semalam? Apa arti Moon Jae In bagimu? Apa yang terjadi diantara kalian berdua? Jika kau bohong, kau mati! Gun Wook diam saja.

Ternyata itu cuma imajinasi Tae sung, keluarga Hong ini...memang speechless dah. Yang bisa dilakukan Tae Sung cuma menegur Gun Wook karena tidak menjawab telp-nya kemarin, dan tanya apa perkembangan pemeriksaan Gun Wook atas anak itu (Tae Sung/Gun Wook). Gun Wook berkata dulu anak itu berasal dari desa Mirang dan ia mendapat informasi dari sekretaris Tuan Hong.

Jae in kembali kerja dan menghadap Ny. Shin, ia minta maaf atas sikapnya kemarin. Ny. Shin memberikan tiga aturan "Bekerja dibawah perintah istri konnglomerat" bekerja dengan-nya :
1. Tahu diri'
2. Tahu mengapa kau disini
3. Tahu untuk siapa kau ada.
Wow..

ini ekspresi Jae in ketika mendengarnya .........

Ny. Shin harus pergi dan sopir semua pergi makan siang. Gun Wook ada di mobilnya diluar, Jae in mau tidak mau harus minta tolong padanya untuk mengantar Ny. Shin.

Detektif Gwak juga masuk ke gallery dan ingin bertemu Ny. Shin. Detektif Gwak mengeluarkan sketsa Tae Sung kecil (Gun Wook) dan tanya apa Ny. Shin mengenalinya. Ny. Shin pura2 tidak kenal, detektif Gwak tahu Ny. Shin bohong dan Ny. Shin beralasan sibuk.

Ny. Shin masuk ke mobil, dan terperanjat saat tahu kalau sopirnya Gun Woook. Gun Wook mengunyah permen karet, Ny Shin kesal sekali, ia tidak senang. Ny. Shin tanya kalau kau lulusan luar negeri, mengapa kau kembali dan mengerjakan pekerjaan seperti ini. Gun Wook menjawab, ia kesini untuk mencari orang tuanya, untuk tanya pada mereka mengapa mereka mengusirnya pergi seperti anjing di jalanan dalam hujan. Ny. Shin seperti tertarik tapi dia merasa Gun Wook hanya ingin membuatnya marah saja.

Ny. Shin minta Gun Wook melepaskan Mo ne dan mencari uang. Gun wook sebal tapi berkata kalau Mo Ne mewarisi kecantikan Ny. Shin ini membuat mamiku eh Ny. Shin semakin murka hahaha...Dia minta diturunkan tapi Gun Wook berkata sudah dekat dan malah ngebut.

Mereka sampai, Tae Ra juga hadir dan melihat Gun Wook serta tambah shock melihat ibunya keluar dari mobil yang sama. Ny. Shin minta Gun wook pergi dan Gun Wook nyengir kecil ke arah Tae Ra dan dibalas lo!

Beberapa teman Ny Shin (wow ada mamanya Jae Kyung-BBF haha) terpesona dengan Gun Wook dan mengira itu Tae sung. Gun Wook cuek membenarkan dan memberi salam, tante2 itu semakin terpesona. (eh Kim Nam Gil sama Lee Min Jung/Jae Kyung cocok kayanya hehehe..main drama komedi gitu, berharap dot com 2 th lagi sigh...)

Gun wook mau pergi, tapi ada 2 anak tuna rungu yang mendekati Ny. Shin dan Tae Ra, keduanya menanyakan sesuatu dengan bahasa isyarat, tapi Ny. Shin tidak mengerti. Gun Wook mendekati mereka dan menjawab pertanyaan mereka dengan bahasa isyarat juga. Mereka tanya dimana toilet. Tae Ra terpesona, kau bisa bahasa isyarat? dimana kau belajar? Gun Wook menjawab dia belajar sudah lama sekali dari ayahnya. Gun Wook pergi dan Tae Ra memandangnya dengan perasaan campur aduk.

Tae Sung mencoba kerja tapi bosan setengah mati. Tae Sung masih belum bisa melupakan kejadian Gun Wook dan Jae in yang ciuman kemarin. Detektif Gwak menemuinya dan Tae Sung mengatakan kalau ia punya informasi kampung anak itu, yaitu di Mi Rang.

Detektif Gwak langsung pergi. Tae Sung dipanggil ayahnya dan Tuan Hong memarahinya karena tidak mengurus masalah perusahaan, Tae Sung juga sepertinya tidak tahu kalau ada masalah. Ayahnya minta Tae Sung bisa lebih tanggung jawab lagi dan bla..bla..bla..Tae sung entah dengar atau tidak...

Tae Sung bertemu sekretaris Tuan Hong dan ia ingin memastikan apa memang Tuan Kim memberikan informasi pada Gun Wook soal anak itu tapi Ny. Shin memotongnya, mengapa kau ingin tahu?

Tae Sung tanya apa Ny. Shin ingat anak itu. Ny. Shin menjawab tidak. Tae Sung berkata, kau seharusnya mulai cemas jangan2 kau kena dimensia/ pikun, kau juga akan melupakanku. Bwa ..

Gun wook tiba di rumah lamanya dan melihat kondisinya yang sudah tidak terawat, ia ingat ayah dan ibu angkatnya yang baik dan sayang padanya. Gun Wook melihat sandal plastik biru dan ia ingat ibunya mencuci sandal itu sambil tersenyum padanya. Gun Wook berlutut mengambil sandal itu, Omma...(oh suara Kim Nam Gil.....), dia bahkan membalas isyarat ayahnya : Ayah, aku merindukanmu.

Ny. Shin memanggil Sekretaris Kim. Pak Kim, bukankah kau berkata kalau anak itu sudah mati? Pak Kim menjawab, benar, tapi jazadnya tidak pernah ditemukan. Ny. Shin heran, bagaimana polisi itu bisa memeriksa anak itu, cari tahu apa yang membuat polisi itu memeriksa anak ini. sekretaris Kim mengerti dan pergi.

Ny. Shin membuka majalah di depannya dan meremasnya dan memberantakkan mejanya, ia gusar dan berdiri gelisah. (interesting fact)

Jae in masuk ke kantor Tae Sung, mengamati papan namanya, direktur Hong Tae Sung. Tae Sung masuk dan Jae in berkata ia mengirimkan undangan pembukaan gallery. Tae Sung mencoba menjelaskan sesuatu tapi Jae in pergi dia tidak mau dengar, dia masih marah soal topeng itu.

Gun Wook duduk di bekas rumah lamanya dan seorang tetangga lama datang, siapa itu? Gun Wook berdiri dan berkata dia hanya lewat dan tertarik dengan tempat ini. Tetangganya tanya apa kau dari seoul, kau mau beli tempat ini? Gun Wook berkata ya mungkin ia akan membelinya. Tetangganya berkata rumah ini dulu milik sepasang suami istri, suaminya tuna rungu keduanya sudah meninggal, mereka punya anak tapi tidak pernah pulang dalam 20 th ini.

Anaknya tidak pernah datang menjenguk makam orang tuanya. Gun Wook terperanjat dan menahan emosinya, makam? Bapak itu membenarkan, karena kasihan, petugas desa mengurus dan mengubur keduanya dengan upacara yang layak, meskipun anaknya tidak pernah muncul, tapi makam itu tetap terawat, karena selalu bersih. Ada yang selalu datang berkunjung. Wow..that's new, bahkan Gun Wook juga kaget, siapa? Bapak itu tidak tahu, mereka bilang pria yang cukup tua, dan pasti bukan anaknya.

Gun Wook akhirnya mendatangi makam orang tuanya, dia ingat kata2 Bapak itu, makam itu makam tunggal, karena mereka suami istri, jadi dikuburkan bersama. Ada rangkaian bunga di depan makam itu. Gun Wook membawa sebotol soju dan dengan penuh perasaan menuangkan sojunya sebagai sajian curahan, really fantastic, suasananya, wow..Gun Wook sampai terbatuk2 menahan tangis, dadanya sesak sekali, dan ia dua kali tidak sanggup minum sojunya...semuanya ini dengan suara hati Gun Wook sebagai latar belakang :

Gun Wook : "Disini terbaring dua orang yang tidak diingat. Mereka yang dihapus dari ingatan terbaring disini, di kematian..sementara mereka yang mendorong ke kematian justru hidup dengan tenang. Mereka sudah lupa, satu keputusan yang kejam. Mereka tidak tahu..apa akhir hidup mereka. Aku akan membuat mereka mengerti berapapun harganya. Tuhan mungkin ada di pihak mereka dan iblis di pihakku, jika aku bisa mengambil segalanya dari mereka aku akan memilih jalan iblis." (oh stop it Gun Wook before it's too late, revenge will always lead you onto the valley of death...)


Semua itu dengan kilasan adegan, dari kehidupan orang tuanya yang sederhana dan mencintainya, Ny. Shin yang tertawa dengan koleganya, Tuan Hong yang sedang main golf, Mo Ne yang belanja tanpa rasa tertarik dan hanya pemborosan saja, Tae Ra yang menikmati spa, Tae sung yang makan steak dan meludahkannya karena tidak puas, semua itu menari di benak Gun Wook dan membuatnya pedih.

Gun Wook menuju mobilnya dan pergi, tidak sadar kalau mobil kedua detektif itu ada di persimpangan. Detektif Gwak melihatnya, hei..itu Shim Gun Wook. Dan detektif itu semakin curiga.
Tae Sung mengikuti Jae in, hei! hei! Jae in cuek dan terus jalan. Tae Sung tidak minta maaf tapi justru tanya, apa yang harus kulakukan, mengelem topeng itu kembali?

Jae In menyindir pasti enak jadi Hong Tae Sung yang bisa melakukan apa saja yang diinginkannya. Tae Sung marah dan mengancam Jae in, awas kau, jaga mulutmu! Jae in pergi.

Tae sung mengikutinya dan bahkan ketika Jae in naik bis dia naik mobil mengikuti bis itu. Ketika bis itu berhenti, Tae Sung naik dan akan membayar dengan lembaran uang yang besar nilainya. Supir bis melihatnya dan berpikir Tae sung gila. Tae Sung tidak mengerti dan akhirnya Jae in yang menggesekkan kartunya dan membayar ongkos bis Tae Sung.

Tae sung duduk dan beberapa saat kemudian ia berkata pada Jae in kalau ia lapar, Jae in cuek. Tae sung lalu teriak dan mengajak kencan Jae in sampai seluruh bus dengar. Jae in tersenyum geli, Tae Sung senang karena merasa kemarahan Jae in sudah reda.

Keduanya pergi ke restaurant dan ternyata Ny. Shin juga disitu. Jae in ke toilet sehingga tidak bertemu Ny. Shin tapi saat kembali ke meja ia mendengar percakapan Tae Sung dengan Ny. Shin, intinya Ny. Shin tidak suka semua gadis yang dikencani Tae sung dan melarangnya membawa gadis itu ke rumah. Ny. Shin pergi.


Jae in mendengar semuanya dan kembali ke meja pura2 tidak terjadi apa-apa. Tae Sung lantas tanya mengapa kau seperti itu, Jae in menjawab karena ia lapar. Tae Sung percaya saja dan dengan ragu tanya bagaimana sebenarnya hubunganmu dengan Gun Wook. Jae in menjawab mereka hanya teman.

Sementara itu Gun Wook menerima informasi dari informan-nya kalau Tae Ra mulai berperan dalam Haeshin Grup. Gun Wook mulai mengarah pada Tae Ra.

Tae sung menugaskan Gun Wook untuk mengatasi masalah pencurian dalam proyek pembangunan. Dan Gun Wook berhasil menemukan orang2 dibalik pencurian itu hanya dalam waktu sehari (hebat banget.)

Mo Ne mengatur makan siang bertiga antara Tae Ra, dirinya dan Gun Wook. Makan siang aneh. Gun Wook terus saja memandang Tae Ra dengan pandangan menggoda.

Mo Ne ingin kakaknya membujuk ayahnya untuk memberikan Gun Wook jabatan di perusahaan, dia tidak ingin Gun Wook hanya jadi asisten Tae Sung. Mo Ne merasa itu tidak masalah karena ia punya rencana menikah dengan Gun Wook. Tae Ra mengingatkan adiknya kalau ayah belum memberikan ijin mengenai itu dan tanya apa Gun Wook punya rencana menikah dengan Mo ne.

Gun Wook menjawab tidak sambil dengan sengaja memegang tangan Mo ne di depan Tae Ra, dia masih terlalu muda. Tae Ra melirik gerakan tangan Gun wook.

Mo Ne pergi dan meninggalkan Gun Wook dan Tae Ra, Tae Ra langsung tanya, kau mendekati Mo Ne, lalu memanfaatkan Mo ne mendekati Tae Sung kemuadian siapa berikutnya? Aku?

Gun Wook hanya tersenyum.

Tae Ra tanya apa ini mengenai uang? Bukan untuk itu kata Gun Wook, aku punya banyak uang. Gun Wook tanya, apa yang terjadi kalau aku dekat denganmu? Tae Ra berkata aku tidak akan membiarkanmu! Gun Wook : Aku akan menunggunya.

Tae Ra marah dan meninggalkan restoran dengan terburu-buru padahal diluar hujan deras. Gun Wook mengikutinya dengan payung, ckckckc, aku akan menunggu mobil bersamamu. Tae Ra mencoba menghindari Gun Wook, sampai hampir ke jalan. Gun Wook menariknya ke samping dalam pelukannya.

Tae Ra : Jangan mendekat lagi.
Gun Wook : Apa kau takut?
Tae Ra : Apa kau berkata kau akan melakukannya?

Gun Wook menahan dirinya dan berkata pada Tae Ra, jangan berdiri kehujanan seperti ini, sopirnya menepi dan Tae Ra masuk mobil, Gun Wook melihat Tae Ra pergi dan suasana masih tegang...

Bad Guy 坏男人 나쁜 남자 Synopsis Episode 9

Taera pulang kerumah dalam keadaan basah, ketika di dalam mobilpun, Taera gundah perasaan-nya. Sampai rumah, So Dam dan pengasuhnya bengong melihat Tae Ra basah kuyup. Suami Tae Ra keluar dari kamar mereka dan terkejut melihat kondisi istrinya.

Tae Ra tidak banyak bicara dan berkata dia mau mandi dulu, langsung masuk kamar mandi dan mandi dengan pakaian lengkap! teringat semua scene-nya dengan Mr. Gun Wook. Dia harus menjinakkan "emosi"-nya hahahaha

Malamnya, Tae Ra mencoba "mendekati" suaminya (if u know what I mean) tapi Jaksa Park tenggelam dalam pekerjaan-nya, ada kasus yang harus ia pelajari dan minta istrinya tidur duluan. Tae Ra bahkan mencoba membujuk suaminya untuk kedua kali tapi Tuan Jaksa tidak pedulu, so ya wis..Tae Ra keluar ke ruang tamu dan memikirkan..Gun Wook.

Di malam yang sama, Gun Wook mengumpulkan Kak Jang dan beberapa rekan stuntman-nya di depan lokasi konstruksi. Teman-temannya heran, mau apa panggil kami malam2, Gun Wook minta bantuan untuk menangkap pencuri di lokasi konstruksi. Gun Wook mengamati truk yang datang dan mulai mencuri bahan2 dari loksai konstruksi. Truk itu selesai dan bersiap pergi, Gun Wook memberi kode pada rekan2nya untuk beraksi.

Mereka menghalangi truk dengan mobil. Dari dalam truk keluar 3 orang yang marah2. Kalian menghalangi jalan kami! Gun Wook mengancam akan menelepon pihak Haeshin atau polisi. Sopir itu berkata lakukan apa maumu, mereka hanya melakukan tugas mereka. Rekan Gun Wook memberi isyarat, truk itu kosong!

Ternyata itu pengalihan, ada truk kedua yang keluar. Gun Wook langsung mengejarnya dengan motornya. Rekan Gun Wook tertahan oleh ketiga orang yang lain. (Wah, Kim nam gil setelah keluar Wamil main film yg pake motor aja, jadi pembalap kek, ama Vic Zhou and pembalap Jepang kaya Takeshi Aoyama pasti keren..ya), Gun Wook menghentikan truk itu dan memergoki barang curian mereka (wah ini drama bgt, kalo beneran ya pasti ditabrak aja..truk lawan motor gitu lo..)

Gun Wook menelepon Tae sung untuk lapor. Tae sung malas-malasan dan berkata ya sudah lapor polisi saja. Tapi setelah telp ditutup, Tae Sung bergumam dengan kagum juga, Shim Gun Wook itu benar-benar menangkap mereka?

Polisi datang dan Gun Wook menghilang, tinggal Kak Jang dan rekan2nya yang menerangkan kejadiannya dengap polisi itu. (Ada yang menarik, Kak jang ini sengaja selalu menjauhkan Gun Wook dari polisi, dia sepertinya tahu sesuatu).

Paginya, Tae Sung memanggil Gun Wook ke kantor Haeshin. Presdir Hong ingin bertemu. Presdir Hong yang sudah memiliki kesan baik pada Gun Wook semakin senang dan kagum dengan hasil kerjanya. Presdir Hong menawari Gun Wook pekerjaan di perusahaan-nya, yang of course disambut Gun Wook dengan senang hati.

Kemudian..pesta pembukaan DIDIN Art Gallery yang mengadakan pesta dengan tema topeng, so sayang sekali topeng kaca Ryu sensei sudah pecah. Entah sengaja atau tidak, saat Gun Wook melihat Jae in, ia memanggilnya dan mendekati Jae in, otomatis Jae in mengulurkan champagne pada Gun Wook, dan Gun Wook minum champagne-nya sambil melirik Tae sung, pamer kali dia...Tae sung bete dan pergi.

Gun Wook melihat Tae Ra dan Tae Ra sadar diperhatikan Gun Wook, ia menoleh ke arahnya. Gun Wook memberi isyarat pada Tae Ra dengan sign language, Tae Ra tidak mengerti dan pergi menjauhi Gun wook.

Tae Sung mengajak Gun Wook ke ruang penyimpanan dan menawarkan untuk main, "The Prince and the Clown" kita tukar baju dan identitas! Keduanya bertukar baju dan mengamati bayangan mereka di cermin (dua2nya keren bo! jadi teman aja lah..) Jadilah Hong Tae Sung untuk sementara, kata Tae Sung. Kata2 ini punya arti ganda bagi Gun Wook.

Tae Sung keluar, meninggalkan Gun Wook sendiri. Gun Wook menatap topengnya : Hong Tae Sung...sudah lama aku tidak dipanggil seperti itu..

Gun Wook mengenakan topeng dan jalan keluar.

Di luar, Gun Wook membuat kekacauan, dia membuang champagne dan memecahkan gelasnya di tengah tamu2 penting, di depan Ny. Shin dll. Semua mengira itu Tae Sung dan kesal tapi hanya ngomel. Gun wook pura2 mabuk dan tertawa terbahak-bahak lalu keluar dengan terhuyung2.

Ny. Shin kesal dan menegur Tae Ra, dia mengira putrinya yang mengundang Tae Sung (astaga ini satu keluarga gitu lo, pakai undangan? jd inget film Arisan-nya Nia Dinata, arisan aja pake undangan melebihi kawinan hahaha). Ny. Shin tanpa sengaja melihat stocking Tae Ra yang sobek. Tae Ra permisi ganti dan naik ke kamar atas.

Tae Ra masuk dan Gun Wook ada di situ, awalnya Tae Ra tidak tahu kalau ada orang, tapi ponsel Gun Wook bunyi (Mo Ne telp) dan Tae Ra yang mengira itu Tae sung tenang saja dan minta Tae Sung menjawab telp-nya atau pergi saja.

Mo Ne naik ke atas untuk mencari Gun wook...

Setelah Tae Ra selesai, Gun Wook berdiri di depannya lalu menunjukkan sign language yang seperti tadi di bawah. Perlahan melepas topengnya dan membuat Tae Ra kaget.

Mo Ne semakin mendekat. Gun Wook sempat menerjemahkan sign language-nya tadi, "Kau adalah wanita tercantik di sini, malam ini."

Dan karena Mo Ne mendengar bunyi Hp dari ruangan itu, dia membuka handel pintu. Gun Wook langsung menarik Tae Ra sembunyi di sudut sambil memeluknya (ini akan diulang di ep 11, dasar...tahu aja kelemahan Tae Ra..)

Mo Ne bingung karena tidak ada orang di situ, dia merasa mendengar bunyi Hp disini, Mo Ne berseru memanggil Gun Wook, karena tidak ada jawaban, Mo Ne keluar lagi. Setelah Mo ne keluar, Bad Guy langsung melancarkan serangan. Jantungmu berdetak kencang, katanya ke Tae Ra.
Otomatis Tae Ra mau melarikan diri, tapi langsung ditahan lagi oleh Gun Wook yang berusaha mencium Tae Ra, awalnya Tae Ra menghindar tapi usaha ketiga Gun Wook sukses, keduanya berciuman. Tae Ra juga tidak benar2 menolak bahkan menyambut Gun Wook, it takes two to tango, honey you fall into the temptation.

Keduanya melakukan itu sementara Jaksa Park dan Mo Ne ada di sekitar situ mencari keduanya! Tae Ra sadar dan melepaskan pegangan-nya di bahu Gun Wook, Gun Wook perlahan melepaskan tangan dari lengan Tae Ra. Tae Ra gugup dan keluar.

Tae Ra keluar dan suaminya heran melihatnya. Tae Ra berusaha menutupinya. Gun Wook keluar..tenang..sudah pakai topeng lagi, jadi Mo Ne mengira itu Tae sung dan memanggilnya. Jaksa Park juga mengira itu adik iparnya. Gun wook hanya melambaikan tangan dan pergi. Aman..

Jae in berpapasan dengan Gun Wook, ia pikir itu Tae Sung. Gun wook membocorkan identitasnya dan berkata kalau Hong Tae sung sedang mengenakan bajunya. Gun Wook mengusulkan Jae in untuk main2 dengan Tae Sung. Jae in ikut saja dan mendekati Tae sung, ia sengaja menyapa Tae sung sebagai Gun Wook : Hei! Shim Gun Wook! dan mengajak Tae sung duduk diluar.

Jae in mulai bicara tentang Hong Tae sung, mengapa ia memecahkan gelas, memecahkan topeng kaca..ia mengerti itu untuk menarik perhatian ibunya. Tae sung diam saja.

Jae In : Aku merasa aneh. Aku selalu merasakan sesuatu padanya. Dia beda denganmu, Gun Wook, aku merasa kasihan dengannya. Kau akan baik2 saja, tapi Tae sung sepertinya tidak boleh dibiarkan sendirian. Itulah mengapa aku selalu memikirkannya. Kalau saja ada anggota keluarganya memperlakukan dia dengan hangat, dan tanya apa dia sudah makan belum.

Sementara itu Gun Wook ada di dekat mereka memandangi keduanya. Tae sung merasa Jae In sudah kelewatan dan berdiri. Jae in pura2 bingung, hei, Shim Gun Wook. Kenapa kau tiba-tiba seperti ini? Tae sung tidak menjawab dan pergi. Gun Wook juga. Jae in puas.

Tae Sung duduk sendirian dan tersenyum mengingat kata2 Jae in. Gun Wook ikut duduk di sebelahnya dan melepas topengnya. Tae sung tanya apa Gun Wook dapat masalah, yang di-iyakan oleh Gun wook. Tae sung menanyakan Jae in dan berkata pada Gun Wook agar tidak dekat2 dengan Jae In, dia tidak suka denganmu. Tae sung merasa yakin sekarang kalau Jae in lebih menyukainya daripada Gun Wook, lucu ini orang..

Tae Ra minum air es lagi untuk mendinginkan "semuanya" hahaha

Setelah pesta usai, Jae in tugas membersihkan ruangan dan memungut sampah (btw, ini pesta kalangan elit tapi ngga ada cleaning service-nya? ngga masuk akal..atau memang pelit.) Gun Wook datang dan tanpa bicara membantunya membersihkan ruangan. Tapi Gun Wook juga tidak terlalu senang, karena keberhasilan Jae in tadi mendekati Hong Tae Sung, dia berkata sarkastis, kau sudah semakin matang.

Jae in ingin tahu apa Hong Tae sung mengatakan sesuatu, Gun Wook hanya berkata dia ingin tahu kau itu seperti apa. Itu saja. Jae in kurang puas dengan jawaban Gun wook.

Jae in mengeluh, kakinya sakit, lalu duduk. Gun Wook juga. Jae in bersandar di punggung Gun Wook dan tanya apa yang disukai Hong Tae sung, kalau kau jadi Tae sung apa yang kau inginkan? Gun Wook dengan jujur menjawab masakan rumah. Bagaimanapun Gun Wook adalah Hong Tae sung dan itu yang ia inginkan. Tapi Jae in ketawa dan mengira Gun wook bercanda.

Keesokan paginya, Gun Wook melancarkan "jurus serangan baru." Dia sepertinya sudah mendapat informasi baru tentang Haeshin grup. Gun wook menunggu seseorang di tempat parkir dan ketika yang ditunggu muncul, Gun Wook pura2 menabrak mobil orang itu tanpa sengaja.

Ternyata pria itu bernama Kang Yong Chul, manajer investasi. Gun wook minta maaf dan memberi kesan yang baik pada manager Kang, ia menawarkan diri memperbaiki mobil Tuan Kang di bengkel.

Gun Wook dan Tuan Kang ngobrol di bengkel dan Gun Wook meninggalkan kesan kalau ia tertarik dengan investasi. Dan kalau kamu ketemu broker profesional, tidak ada yang membuatnya tertarik kecuali uangmu...Gun Wook tahu itu, dia menekankan kalau dia tertarik invest saham dan kalau dia kaya!

Karena mobil Tuan Kang tidak segera selesai, Gun Wook menawarkan mobilnya "yang lain" untuk dipakai Tuan Kang, lebih mewah dari mobil Tuan Kang sendiri. Tentu saja Tuan Kang senang dan percaya! hahaha...dibutakan oleh mobil.

Di kantor Haeshin, Gun Wook bertemu Tae Ra kembali di lift, mereka sendirian saja. Tae Ra heran mengapa Gun Wook sendirian, mana Tae Sung. Gun wook tidak menjawab dan hanya mendekati Tae Ra seperti akan menciumnya lagi, tapi sekarang Gun wook hanya mencium pipinya. Tae Ra memejamkan matanya, Gun wook berbisik, Hari ini aku bekerja di Haeshin, mohon bimbingan-nya direktur Hong Tae Ra.

Kemudian pintu lift terbuka dan karyawan lain serta Jae in melihat keduanya dengan heran. Tae Ra keluar dan Jae in masuk. Jae in tanya, bukankah itu kakak Mo Ne? Gun wook membenarkan.

Keduanya lalu minum kopi bersama sambil ngobrol. Jae in memberi selamat pada Gun Wook karena berhasil kerja di Haeshin Grup dan ia juga tanya apa Gun Wook punya rencana menikah dengan Mo Ne? Gun Wook berkata ia tidak punya rencana itu. Jae in tampak..lega? (karena dia bisa dg Gun Wook atau karena ngga mau jadi kakak ipar Gun Wook? hahaha)

Gun Wook mengulurkan amplop : Hadiah pekerjaan. Jae in membukanya dan kaget ternyata kartu anggota fitness center tempat Tae sung biasa olah raga. Jae in heran, ini kan mahal sekali. (Gun Wook kan kaya sekali..pasti trader hebat orang ini, mau dong dikasih bocoran mana sell mana buy hahaha...) Jae in terlihat senang dan ini membuat Gun Wook tidak suka. Aneh juga, bukannya you yg ngasih jalan buat Jae in untuk dekat dengan Tae sung?

Gun Wook masuk ke departemen-nya dan mengenalkan diri. Semua rekan-nya menyambutnya dengan baik. Karena Tae sung belum datang, rekan-nya minta tolong Gun Wook mengambil dokumen di kantor Tae sung.

Gun Wook melihat kursi dan papan nama Hong Tae sung, dia langsung duduk di kursi itu, dan sekilas..wajahnya seperti seorang anak yang mendapat mainan-nya kembali setelah direbut temannya, Gun wook kelihatan senang sekali.

Detektif Gwak dan Lee sekali lagi menemui Ny. shin dan tanya mengenai Choi Sun Young. Jae in masuk mengantar teh dan Ny. Shin menegurnya karena tidak mendengar Jae in ketok pintu. Detektif Gwak berkata Choi Sun Young pacar Tae sung tewas bunuh diri dan anak yang pernah diadopsi keluarga Hong mengenalnya, bahkan keduanya pernah satu panti asuhan.

Detektif Gwak memperingatkan mungkin saja anak itu (pasti sudah besar skr), merasa sakit hati karena wanita yang dianggap kakaknya bunuh diri karena Tae sung, dia mungkin akan mencelakai Tae sung.

Ny. Shin tetap berkata anak itu sudah mati 20 th lalu. Detektif Gwak terkejut dan berkata tapi tidak ada laporannya. Ny. Shin tidak mau diganggu lagi dan meminta mereka pergi. Dan selama itu, Jae in tidak langsung pergi menjauh tapi mencuri dengar pembicaraan mereka dari luar. Ny. Shin terlihat gelisah.

Di meja Tae Sung, Gun wook justru memikirkan siapa yang selalu menjenguk makam orang tuanya di desa Mi Rang? (Tuan Hong atau sekretaris Kim mungkin)

Ny. Shin langsung menghubungi kepala pelayan di rumahnya dan minta dia mencari tahu mengenai anak yang 20 th lalu diusir, cari dia diam-diam, tidak peduli berapa biayanya. Pelayannya mengerti. Tapi pelayan itu seperti mendapat kesan kalau Gun Wook adalah anak itu. Hanya dia sepertinya ingin melindungi Gun wook.

Tae sung masuk dan mengejutkan Gun Wook. Ia langsung berdiri, Tae sung heran, mengapa kau duduk di sana? Gun Wook beralasan ia cari dokumen. Tapi sesuatu membuat Gun Wook terpicu perasaan iri-nya, yaitu ketika Tae Sung mengeluarkan robot mainan yang dulu sering ia mainkan, kebetulan itu mainan Gun Wook waktu kecil.

Menyedihkan memang, bagaimana mainan itu bisa membuat Gun Wook merasa cemburu. Jadi ingat kata2 Ji Hoo : Dia berhutang padaku, si brengsek itu merusak robotku, kau tidak tahu bagaimana perasaan anak lelaki dengan mainan-nya.

So, mainan kedua pria ini berikutnya adalah Moon Jae in.

Jae in mencoba saran Gun Wook dan benar saja, Hong Tae Sung ada di sana. Tae sung mengetahui taktik Jae in dan mengikuti Jae in. Jae in terus pindah sampai ke treadmill. Ternyata Tae sung tidak mengikutinya, ini membuat Jae in mencari Tae sung dan tidak waspada, lalu jatuh dari treadmill. Kakinya terkilir. Tae sung mengantar Jae in ke UGD.

Di UGD, awalnya Tae sung tidak mau antri dan teriak-teriak minta Jae in segera ditolong oleh dokter. Dokter datang dan menegurnya, ada pasien yang lebih parah dan perlu ketenangan. Baru Tae sung bisa menerima dan mengikuti prosedur. (kalo lihat no. antrian kok ingetnya Mr. Bean ya..yg melakukan apa saja untuk dapat segera ditangani). Apa anda penjaminnya? tanya Dokter dan Tae sung yang belum pernah disebut seperti itu jadi sedikit sumringah haha bahasa apa itu, dia senang sekali dan mengiyakan dokter lalu antri.

Gun Wook bertemu informan-nya di sebuah cafe elit. Gun Wook mendapat informasi tentang investasi rahasia Hong Tae Kyun. Lalu Gun wook menyadari Tuan Kang datang dan ia langsung berpisah dengan informan itu.

Gun wook keluar dan pura2 tanpa sengaja bertemu Tuan Kang yang menyapanya dan minta maaf karena menggunakan mobil Gun Wook kelamaan. Gun Wook berkata tidak masalah dan sekali lagi menekankan kesan baik pada Tuan Kang (yaitu dia murah hati dan kaya karena tidak terlalu butuh mobil mewah itu, karena ia punya lebih dari itu, so manager investasi hati2 dengan tipe Gun Wook ini hahaha..hati2 dengan kesan dan juga rumor) Gun Wook dan Tuan Kang janji untuk bertemu lagi.

Tae sung mengurus administrasi dan membayar obat untuk Jae in, mungkin ini kali pertama Tae sung melakukan itu untuk seseorang. Setelah itu mengantar Jae in pulang. Tapi Jae in menolak diantar ke rumahnya, ia turun di jalan. Jae in hampir jatuh lagi dan membuat Tae Sung meraihnya. Tae sung mendekat dan mencium Jae in.

Tae Sung pulang dan merasa senang dan grogi seperti anak remaja dengan ciuman pertama mereka haha..Tae Sung mengirim sms mengingatkan Jae in untuk minum obatnya.

Gun Wook pulang dan merasa penat. Sedikit bete. Apalagi ketika Jae in telp dan mengucapkan terima kasih atas keanggotaan fitness club itu, Jae in berkata ia terkilir. Reaksi Gun Wook pertama kali adalah cemas, tapi Jae In berkata Tae Sung merawatnya dengan baik sekali. Gun Wook berkata dengan pendek, ya aku yakin pasti seperti itu. Dia tidak akan melupakan wanita pertama yang mengurusnya. Bagus juga kalau kau terluka. Kata2 Gun Wook sedikit menyentil tapi Jae in tidak terlalu mengerti apa maksudnya.

Gun Wook menyiapkan strategi lainnya untuk akhir pekan ini dan minta rekannya mengirim dokumen untuk Hong Tae Kyun (putra tertua Tuan Hong) dan juga menempelkan foto Tuan Kang di dindingnya.

Akhir pekan di kediaman Keluarga Hong. Semua berkumpul dan Hong Tae Kyun juga ada, Ny Shin terlihat sangat menyayangi anak pertama-nya itu, obviously. Membuat Tae sung terlihat sedikit cemburu. Gun Wook datang karena diundang Mo ne. Ny. Shin tidak suka, dan berkata tidak pantas kalau asisten Tae Sung juga datang. Mo Ne bangkit dan berkata kalau Gun Wook pacarnya. Tuan Hong juga berkata dia mempekerjakan Gun Wook di perusahaan, Mo Ne senang sekali tapi Ny. Shin tidak. Tuan Hong membela, bukan karena dia pacar Mo Ne, tapi karena dia punya kemampuan.

Tae Kyun juga tidak suka kalau Mo Ne dengan sembarang orang. Tae Sung kesal, mengapa memangnya, apa istimewanya Mo Ne? dia adikmu, aku juga, aku heran kenapa dengan kalian, apa karena garis keturunan yang membingungkan?

Ini memicu kekesalan Ny. Shin dan ia meledak, Tae Sung ketawa, aku pasti sudah menyinggung saraf sensitif kalian. Tuan Hong mencoba menenangkan tapi Ny. Shin mengabaikan suaminya dan berkata, "Inilah bagaimana kau membuat pacarmu mati!" Ada dua orang yang terluka dengan kata2 Ny. shin. Tae sung dan Gun Wook.

Ny Shin : Kau tidak bisa menjaga pacarmu, kau mengabaikannya dan membuatnya bunuh diri karena kau terlalu memberi harapan padanya!
Tae sung : Jangan menyinggung nama Sun Young

Ny. Shin teriak : Bagaimana kau akan menanggung hukumanmu atas itu? Apa kau punya hak untuk bicara seperti ini?
Tae sung teriak balik: Yah, dia mati karena aku. Puas? lalu pergi keluar.

Gun Wook diam saja mendengar semua ini tapi matanya berkaca-kaca, Gun Wook mencoba mengalihkan pandangan agar tidak menangis dan Tae Ra memperhatikannya, ia heran dengan reaksi Gun Wook. Gun Wook juga keluar.

Saat hampir keluar ada kiriman datang untuk Tuan Hong. Tuan Hong membukanya dan bingung, apa ini, laporan Anti Bio? Tae Kyun kaget dan langsung mengambil dokumen itu sambil berkata bukan apa-apa. Gun Wook mengamati dengan puas.

Di halaman, Gun Wook main dengan So Dam dan juga Mo ne. Tae Ra keluar. Mo Ne masuk ke dalam. Gun Wook mendekati Tae Ra. Memuji kecantikan So Dam, cantik seperti ibunya. Tae Ra menekankan bahwa yang terjadi di galeri adalah kesalahan.

Gun Wook menahan tangan Tae Ra dan dengan lihai menunjukkan wajah terluka dan ingin Tae Ra memberikan penjelasan bagaimana perasaan Tae Ra yang sebenarnya. Tae Ra : Kau benar2 kejam.

Gun Wook melepaskan tangan Tae Ra dan pergi, sambil menoleh ke belakang sejenak. Pertunjukan yang hebat Gun Wook, dan Tae Ra merasa tidak karuan hahaha...

Kepala Pelayan itu melihat mereka.

Mo Ne muncul dengan harmonika, hadiah dari Gun Wook. Mo Ne terlihat sangat senang. Tae Ra tanya, apa kau begitu menyukainya? Mo Ne mengangguk, ya.

Gun wook melihat Moon Won In sedang mengamati anak laki yang ditaksirnya. Gun wook mengejutkannya dari belakang dan menggodanya karena mengamati anak laki. Gun wook menawarkan bantuan pada Won In (lucu dua orang ini, memberi angin segar dalam Bad Guy.)

Ponsel Gun wook bunyi dan ia mengangkatnya. Won In heran, wow..kau mengangkatnya! Gun Wook mendengar pesan, dari penjaga apartemen Tae Sung. Tae Sung mabuk dan minta Gun Wook menjemputnya. Ekspresi Gun Wook berubah, dan ia kesal. Gun Wook menelepon Jae in dan minta Jae In menjemput Tae Sung. Won In merasa ia kenal dengan suara wanita di telp itu.

Gun Wook berkata Tae Sung mabuk dan ini adalah kesempatan bagus untuk mendekatinya. Jae in tidak terlalu suka mendengar nada suara Gun Wook. Setelah itu Gun wook menutup telp. Won In menerima tawaran nasihat Gun Wook dan inilah nasihat kencan Gun Wook #1 : Buatlah dia mencintaimu, jangan mencintainya lebih dulu. (bisa jadi key word ini, Gun Wook dating tips hahaha)

Jae in sampai di apartemen lama Tae sung dan Sun Young. Jae in dibantu petugas keamanan membawa Tae Sung masuk mobilnya, baru akan pergi, kedua detektif mengetuk pintu kaca mobil Jae in. Tae Sung janjian dengan mereka disini tapi sepertinya kondisinya tidak mungkin karena Tae sung mabuk berat.

Jae in ingat dan berkata pada kedua polisi itu, malam itu saat ada kejadian bunuh diri, ia lewat sekitar sini, sekitar jam 2 pagi, dia melihat seorang pria yang bertubuh tinggi mengenakan baju hitam dan Jae in merasa ia aneh. Kedua detektif merasa ini menarik karena ini sesuai dengan saksi yang berkata ia melihat seorang pria bertengkar dengan Sun young.

Jae in mengaku ia tidak melihat wajahnya hanya ia sempat melihat ada luka di punggung pria itu.

Bad Guy 坏男人 나쁜 남자 Synopsis Episode 10

Detektif Gwak dan Lee (akhirnya) sampai pada kesimpulan kalau anak yang lain itu (Gun Wook) masih hidup dan Sun Young adalah satu2nya yang tahu kalau ia pernah punya nama Tae sung, jadi sekarang ia punya nama lain? Aduh polisi2 ini, lama banget sih ngurus kasus bunuh diri aja, sudah keburu basi kasusnya.

Jae in mengantar Tae sung ke apartemennya. Membuat jus untuk mengatasi hangover-nya Tae sung, tapi Tae sung tanpa sadar menumpahkan jus itu ke baju Jae In. Basah deh..dan Jae in mengganti bajunya dengan kemeja Tae sung tapi tidak mengenakan bawahan. Jae in sengaja cari kesempatan menggoda Tae sung, karena baju basah kena jus di apartemen orang bukan alasan untuk buka baju, biarin aja basah. Lagian kenapa ngga pinjam jeans Tae Sung sekalian atau ada celana boxer ngga?

Jae in memperlakukan Tae Sung dengan penuh perhatian. Tae sung menolaknya, jangan baik padaku, nanti kau akan terluka. Semua wanita yang didekatku akan terluka

Tae sung : Aku membuangnya...karena aku tidak punya nyali melindunginya. Aku mungkin akan melakukannya lagi. Jadi berhentilah. Berhenti bersikap baik padaku. Apa yang akan kau dapatkan? Aku akan seperti ini dan kemudian akan membuangmu lagi. Aku akan membuangmu! Apa kau tidak mengerti aku? Aku tidak bisa berubah. Apa kau pikir keluargaku bisa berubah? Siapapun yang kutemui, aku hanya membuat mereka terluka. Aku adalah orang seperti itu.

Tae sung mengusir Jae in keluar dari apartemennya dan tidak membuka pintu untuknya. Padahal Jae In bajunya amburadul.

Jae in turun (kenapa turun harusnya tetap di atas aja dan telp Gun Wook dari sana), malu dengan pandangan sekuriti dan orang2, dia menelepon Gun Wook yang langsung datang menolongnya.

Gun wook tertegun melihat kondisi Jae in, tapi dia tidak banyak omong, dia tahu perasaan Jae in.

Gun Wook melepas jasnya dan memakaikan-nya untuk menutup pinggul Jae in. Menggandeng Jae in keluar tapi menyadari kalau Jae in hanya pakai kaus kaki.

Gun Wook langsung minta Jae in duduk dan memakaikan sepatunya untuk Jae in. Keduanya langsung keluar.

Jae in dengan baju kacau jalan di jalan raya. Gun Wook berbalik dan menggandeng Jae in agar jalan lebih cepat. Ia membawa Jae In ke toko baju, membelikan baju dan sepatu baru untuk Jae in. Gun wook tahu selera baju dan sepatu Jae in. Selama itu Jae in diam saja, ia seperti linglung dan Gun Wook juga diam saja hanya terlihat menyimpan emosi. Gun Wook berlutut dan memakaikan sepatu untuk Jae in.

Jae in mengulurkan tangan untuk menyentuh kepala Gun Wook tapi batal karena Gun Wook langsung berdiri dan membayar. Kasir tanya apa yang harus ia lakukan dengan kemeja ini. Gun Wook berkata buang saja. Kasir itu heran, ini baju designer ternama, tapi Gun Wook terlihat kesal dan berkata buang saja. Kasir itu diam (To Kasir, bw pulang aja..lumayan hahaha)

Gun Wook mengajak Jae In makan dan berkata kalau Jae in tidak mau mundur maka harus makan untuk mendapat tenaga. Gun wook menaruh kimchi di sendok Jae in dan tindakan Gun Wook itu membuat Jae in menangis, tapi kemudian ia bisa menahan diri. Tae Sung sadar dan melihat baju Jae in di dekat wastafel. Samar2 ia ingat kalau tadi sudah mengusir Jae in dan ia merasa menyesal, yup itu kalau you minum soju terlalu banyak man.

Tae Ra yang berlatih yoga tidak bisa konsentrasi, ia teringat Gun wook terus. Tae Sung menunggu Jae in di kantor tapi batal bicara dengannya karena ada teman Jae in yang memanggil Jae in.

Gun Wook ada di ruangannya, Tae Ra muncul dan mencari Tae Sung. Tae Ra memanggil Gun Wook ke kantor Tae Sung dan keduanya bicara.

Mo Ne juga memilih datang pada saat yang sama dengan pembawa bunga di belakangnya. Ia tanya pada seorang staf mana meja Gun wook dan minta pembawa bunga meletakkan bunga diatas mejanya.

Tae Ra berkata Mo Ne sedang belajar harmonika dan Gun wook seperti lupa, apa? Harmonika? Tae Ra mengeluh, kau bahkan sudah lupa. Mo Ne itu jarang berminat dengan sesuatu dalam waktu lama, tapi sekarang dia belajar harmonika dengan tekun karena kau. Gun Wook tidak tertarik dan Tae Ra menekankan, kalau Gun Wook tidak serius dengan Mo Ne, tinggalkan saja dia.

Gun Wook : Apa kau benar2 ingin aku meninggalkannya?
Tae Ra : Lalu, apa kau mau mendekatiku?
Gun Wook : Apa kau bisa melakukannya?

Setelah tahu Gun Wook ada di kantor Tae Sung, Mo Ne pergi ke sana, tapi langkahnya terhenti di dekat pintu karena mendengar Tae Ra dan Gun Wook bicara.

Mo Ne mendengar kakaknya berkata kalau Mo ne sangat mencintai Gun Wook dan kalau dirinya adalah wanita yang sudah berkeluarga dan kakak Mo Ne.

Gun Wook : Dan kau? Berhentilah bicara tentang Mo ne. Katakan padaku apa yang kau inginkan, apa yang kau sukai, bagaimana perasaanmu sekarang. Apa yang ingin kudengar adalah perasaan sebenarnya darimu. Apa kau tahu apa masalahmu? Kau selalu mengesampingkan dirimu sendiri. Tanpa perasaan, kau hidup dalam cangkang, keluarga, pekerjaan, rumah, perusahaan, semuanya. Untuk sesaat saja, apa kau tidak bisa mendahulukan dirimu sendiri?

Gun Wook tahu persis kelemahan Tae Ra. Kegelisahan dan ketidak puasan Tae Ra, hebat. Tae Ra : Dengar, Shim Gun Wook. Yang paling penting bagiku adalah keluarga. Jika aku bisa kembali lagi di saat itu..hal seperti itu tidak akan pernah terjadi. Tidak pernah.
Gun Wook : Tidak pernah? apa kau tahu betapa bahayanya kata..tidak pernah?

Tae Ra menghentikan Gun Wook dan berkata kalau dia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri karena sudah tergoda oleh Gun Wook. Gun Wook justru berkata kesalahan itu adalah mungkin perasaan Tae Ra yang sebenarnya.

Mo Ne pucat pasi saat mendengar percakapan keduanya. Sebenarnya tidak terlalu mencurigakan percakapan keduanya, tapi kalau melihat pandangan mata Gun Wook pada Tae Ra..Mo Ne jelas tahu ada sesuatu diantara keduanya. Tae Ra berkata dia tidak mau bertemu Gun Wook lagi dan keluar. Gun Wook hanya senyum. Mo ne langsung kabur dan sembunyi di bawah meja, menahan nafas. Gun Wook keluar dan melihat bunga dari Mo Ne, menghela nafas dan pergi. Meninggalkan Mo Ne sendiri di bawah meja menangis..

Jae In ingin membalas jasa Gun Wook dan ingat kalau Gun Wook sebagai Tae Sung ingin masakan rumahan. Jae in belanja bahan masakan dan menuju rumah..Kak Jang! haha Jae in pikir itu memang rumah Gun wook yang sebenarnya.

Gun Wook kaget ketika Jae in menelepon-nya dan berkata ia ada di depan pintu rumahnya. Ternyata setelah dibuka tidak ada Jae in, lalu Kak Jang juga buka pintu dan membuat Jae in kaget, kau siapa? Kak Jang heran tapi terpesona dengan Jae in.

Gun Wook minta Jae in menyerahkan telp ke Kak Jang. Kak Jang minta Gun wook memberinya sedikit waktu untuk pdkt dengan Jae in. So, tinggallah Jae in di apartemen Kak Jang sebentar untuk menikmati teh..Indonesia! seriously? Aku dah curiga itu rak rotan pasti bawa dari Indonesia, dan ternyata bawa teh juga. Teh dari Sumatra juga enak, teh Indonesia memang enak :)

Jae in sadar Gun Wook menjahili-nya waktu itu dan ia mau membalas. Jae in menelepon Gun Wook untuk bertemu dengan-nya di dekat rumahnya. Gun wook muncul dan Jae in membatalkannya di saat terakhir dan ganti mengikuti Gun Wook ke apartemen aslinya.

Jae in kaget ternyata Gun Wook tinggal di dekat rumahnya. Jae in masuk karena pintu tidak terkunci (wah ini salah skenario, Gun wook org yang teliti, masa lupa mengunci pintu). Gun Wook yang hampir buka baju untuk ganti terkejut mendengar suara orang dan langsung mengenakan bajunya lagi. Gun wook keluar dan melihat Jae in yang tampak kesal.

Dengan marah Jae in mengamati apartemen Gun wook, sadar ini apartemen high class. Jae in kesal, mengapa kau sengaja membuatku mencuci baju di tempat itu, selain tempat tinggalmu, apa lagi yang kau sembunyikan dariku?

Jae In : Orang seperti apa dirimu, apa sebenarnya pekerjaan-mu, apa kau adalah putra gelap konglomerat juga? Apa kau Gun Wook yang kukenal? Apa Shim Gun wook itu adalah namamu sebenarnya.

Gun wook membalas, apa itu penting bagimu? Gun wook berbalik menyembunyikan wajahnya yang terlihat risau, apa artinya aku bagimu?

Jae in berkeras Gun Wook harus minta maaf, tapi Gun Wook menjawab untuk apa minta maaf, siapapun aku, dimanapun aku tinggal, kau tidak akan tertarik padaku, dari awal kau tidak tertarik padaku.

Jae in menjawab, Gun wook benar, sejak awal tidak ada apa-apa diantara mereka berdua, dia bahkan tidak tahu mengapa dia disini. Jae in keluar tapi pandangannya tertuju pada fotonya dengan Gun wook dan sepatu yang dipakai Jae in waktu itu. Jae in pergi. Tapi kemudian kembali lagi dengan belanjaan dan langsung ke dapur, masak.

Gun Wook bengong. Jae in berkata singkat, dulu kau berkata ingin masakan rumahan. Gun wook menunggu dan melihat Jae in masak hahaha kaya tampangku waktu nungguin mami masak waktu aku SD. Gun wook tanya : Jae in ah, apa kau percaya padaku? (oh ... Bi Dam-trust-problem-syndrome)

Jae in tertawa, mana mungkin aku percaya padamu, kau selalu bohong. Gun Wook membenarkan dan menambahkan, jangan percaya padaku, jangan pernah percaya pria sepertiku.

Jae In menunduk dan berkata : Aku percaya padamu. Tiba2 Gun Wook ketawa dan manis sekali astaga.

Ayo cuci tanganmu, kata Jae in persis mami2. Gun wook mencuci tangan dan bajunya basah lalu ia masuk kamar mandi untuk ganti baju. Jae in mengikutinya dan melihat bekas luka di punggung Gun Wook dan terperanjat. (kenapa sih kalau baju kena air sedikit harus ganti, ngga segitunya kali, emang kurang alasan ya bgm cara Jae in melihat bekas luka Gun Wook)

Gun Wook santai saja dan keduanya makan. Gun wook tanya setengah menggoda apa ini kali pertama Jae In melihat badan lelaki? Jae in justru tanya bekas luka Gun Wook, apa yang terjadi, kapan itu? dan Jae in tidak curiga! ah cape deh..

Apa masih sakit? tanya Jae in. Gun Wook : Sudah tidak lagi, tinggal bekasnya saja. Ayo makan.

Saat makan, ponsel Jae in bunyi, ternyata Tae Sung, Jae in tidak mengangkatnya dan membuat Gun Wook tersenyum. Tae sung mengirim pesan ingin bertemu Jae in dan Jae in bohong pada Gun Wook lalu cepat2 pergi. Gun Wook sempat mengucapkan terima kasih atas masakan Jae in. Jae in keluar dan ia hampir menginjak sepatu Gun Wook saat bergegas menemui Tae sung. Oh sepatu...

Jae in melewati Tae Sung dan pura2 tidak tahu siapa yang mengirim sms, karena dia berkata sudah menghapus no ponsel Tae Sung. Tae Sung percaya dan merasa kesal, kau menghapus no-ku? Lalu Tae sung menarik Jae in dan mengajaknya makan.

Gun wook juga makan sendirian dan hampir membuang sisa makanan-nya karena banyak sekali tapi tidak jadi lalu mencoba menghabiskannya sambil menahan tangis. (Om tahu ngga kenapa kulkas diciptakan? untuk menyimpan makanan yang tidak habis dimakan agar tidak basi dan bisa dikonsumsi lagi..)

Tae sung minta maaf pada Jae in ini bukan bohongan. Aku hanya tidak punya keberanian untuk melindungimu. Jae in berkata dia tidak pernah minta dilindungi, aku bukan wanita lemah yang perlu perlindungan, Jae in makan dan kaget ia merasakan sesuatu di mulutnya, ketika dikeluarkan ternyata cincin berlian. Ternyata bukan punya Jae in, pelayan datang dan meminta maaf, itu punya meja lain yang kebetulan menu-nya sama.

Tae Sung geli, dan tanya apa Jae in mengharapkan sesuatu? Jae in berkata tidak. Dan ketika Tae sung tahu kalau Jae in belum menghapus nomor ponselnya, Tae sung senang dan kebekuan diantara keduanya mencair.

Tae sung mengantar Jae in pulang dan Won in melihatnya. Won in kaget, siapa dia? Jae in mengaku kalau itu adalah teman-nya. Won in berkata kalau Jae in punya pacar katakan padanya karena dia sebenarnya ingin mengenalkan Jae in pada seseorang. Gun Wook maksudnya. Pasti lucu kalau Won In jadi mak comblang untuk Jae in dan Gun Wook.

Tae Ra demam. Ny. Shin meneleponnya dan berkata Mo Ne menghilang lagi. Tae Ra kaget. Gun Wook ada di ruang rahasianya dan ia puas karena ada kemajuan untuk menjerat Hong Tae Kyun. Tae Ra menelepon Gun Wook, apa kau tahu dimana Mo Ne? Gun Wook balik tanya Mo Ne tidak ada di rumah? Tae Ra tidak menjawab dan langsung menutup telp.

Justru Mo Ne yang menelepon Gun Wook dan minta Gun Wook ke villa keluarganya di Yang Pyung (eh ini kota tmp kampusnya Sister Maq hahaha)

Mo Ne mabuk dan lagi down ceritanya. Penjaga Villa menelepon Tae Ra dan mengatakan kalau Mo Ne di villa. Tae Ra mengerti dan berangkat ke sana. Ibunya berkata minta supir Kang saja, kau sepertinya tidak enak badan. Tae Ra tidak mau, Mo Ne tidak akan pulang kalau cuma sopir yang datang.

Gun Wook juga menelepon Tae Ra dan berkata kalau Mo Ne ada di villa di Yang Pyung. Tae Ra berkata sudah tahu. Tapi Gun Wook tetap kesana. Tae Ra juga bermobil sendirian sambil batuk2. Supir Kang tiba duluan dan membawa Mo ne pulang. Gun Wook melihat mereka tapi tidak langsung pulang, tahu dong nungguin siapa..

Tae Ra datang dan penjaga villa lapor kalau ada tamu dari Seoul yang menunggunya. Tae Ra masuk dan kaget melihat Gun Wook di dalam. Tae Ra menerima telp dari ibunya dan akan pulang. Gun wook merasa cemas karena Tae Ra kelihatan sakit.

Tae Ra menolaknya tapi mungkin karena capai, mungkin karena sakit, jadi Tae Ra memilih pingsan saat itu ke pelukan Gun Wook.

Gun Wook mengangkat Tae Ra masuk ke dalam, mengirim sms ke supir Kang dengan ponsel Tae Ra dan merawat Tae Ra semalaman. Membuat kompres, menyelimuti Tae Ra dengan jasnya dan membelai rambut Tae Ra. (kaya jagain kakak kandung saja, dia kakakmu bukan sih..jawab Gun Wook! bikin frustrasi aja, ini drama slow motion bgt sih)

Ny. Shin menelepon penjaga villa dan mendapat laporan yang membuatnya bukan saja khawatir tapi stress, karena Penjaga villa lapor kalau Tae Ra menginap karena sakit bersama seorang pria yang bukan suaminya dan ternyata pria itu Shim Gun Wook! stress ngga itu...

Kembali ke villa di Yang Pyung...Gun Wook sibuk di dapur, membuat campuran wine, jeruk dan gula hangat untuk menurunkan demam. Wah resep anti demam Gun Wook #1 wine direbus tambahkan jeruk, gula dan kayu manis kalo ada lalu minum selagi hangat pasti ces pleng. Dan Tae Ra pun luluh, ia meminum campuran itu dan terkejut menyadari Gun Wook tidak tidur karena menjaganya sepanjang malam.

Di perjalanan pulang ke Seoul yang kata sis Maq sekitar 2 jam naik bis, Gun wook menghentikan mobilnya di tepi danau dan Tae Ra mengaku kalau ternyata hari itu..bukan kesalahan. Paling tidak saat itu...tapi Tae Ra tidak bisa melanjutkan karena takut dengan perasaan-nya sendiri.

Gun wook menggenggam tangan Tae Ra dan Tae Ra bersandar pada Gun Wook, menangis. Gun wook mencium rambut Tae Ra dan menyandarkan kepalanya ke kepala Tae Ra.

Keduanya sampai di rumah Tae Ra dan Gun wook menyuruh Tae Ra masuk untuk istirahat (what? Tuan besar Park sama sekali tidak sadar istrinya tidak pulang? tidak menelepon? tidak mencarinya? apa dia juga tidak pulang? oh kasihan So Dam) Tae Ra membaringkan badannya dan sadar ia sudah menjalin affair.

Gun Wook sampai ke kantor dan mendapat laporan kalau beritanya sudah dirilis, berita yang akan mengguncang Haeshin. Gun Wook puas.

Tuan Hong marah dan memanggil Sekretaris Kim, apa ini apa maksud berita ini? Putra Konglomerat yang memanipulasi harga saham itu maksudnya Tae Kyun?

Sekretaris Kim janji akan memeriksanya. Lalu membawa Tae Kyun menemui Tuan Hong. Sebelum bertemu ayahnya, dia minta sekretaris Kim mengurus berita itu. Sekretaris ini pintar juga dan berkata kalau ada yang sengaja menyebarkan rumor itu. Tae Kyun heran, tidak masuk akal.

Jae In melihat Gun Wook tidur di lorong lobby kantor. Jae in melambaikan tangan dan mengira Gun wook tidur, tapi justru Gun Wook menarik tangan Jae in dan menjadikan bahu Jae in sandaran. Jae in heran kenapa kau mengantuk memang kau tidak tidur? Gun Wook mengaku kalau ia kerja. Jae in heran, kerja apaan? Gun Wook minta Jae in tidak bergerak sebentar saja, tenang saja Hong Tae sung sedang keluar.

Jae in bicara sesuatu tapi Gun Wook tidak bereaksi tampaknya benar2 tidur. Jae in ingin membelai rambut Gun Wook tapi berhenti dan duduk bersandar pada kepala Gun Wook.


Special thanks to kadorama-recaps.blogspot.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS