SINOPSIS EPISODE 6
Kae In : "Apa salahku mengapa kau menyiramku dengan air?" Jin ho marah besar dan menyeret Hye Mi yang berteriak2 dan Tae hoon keluar dari lokasi pesta. Kae In mengeringkan wajah di toilet wanita dan tiba2 perutnya sakit, ia langsung masuk ke kamar mandi dan ternyata ooo..hehe biasa penyakit bulanan cewek..
Chang Ryul mendekati Jin ho,"Mengapa Kae In harus menderita karena berkencan denganmu?" Jin Ho, "Pria yang berdiri di altar dengan teman baik Kae In seharusnya tidak memusingkan hal ini, iya kan?"
Kae In akhirnya menelepon Jin ho. Jin ho langsung bergegas ke kamar mandi, "Kau baik2 saja kan?" Kae In, "Aku tidak apa2, tapi aku ingin minta tolong..aku perlu itu..kau tahu..itu sesuatu dengan sayap."
Jin Ho, "Apa yang punya apa? Siapa yang punya sayap?"
Jin Ho berlari dan masuk ke waserda. Ia langsung menemukan yang ia cari, Jin Ho mendekati rak hanya..ada 3 gadis manis yang berdiri di dekat rak itu dan mereka memandang Jin ho dengan penuh kekaguman.
Jin Ho malu, ia berdiri dekat rak pura2 membaca buku, lalu ia taruh, ia mengambil apa ya seperti gilette gitu tapi buat cewek, terus Jin ho meraih pembalut dan kabur....
Ketiga gadis manis itu menyoraki Jin Ho dari jendela kaca...hahaha
Jin Ho menyelipkan pembalut itu di bawah pintu kamar mandi. Saat Kae In keluar Jin ho mengomel, "Kau ini katanya wanita, tapi tidak menyiapkan hal2 seperti itu" hehe..hei kadang2 kita cewek juga suka kelupaan, tahu.
Kae In ingin menyimpan pembalut sisanya, ia mau memasukkan tas kresek itu ke kantung Jin Ho, tapi Jin Ho jelas2 tidak mau, buang saja. Tapi Kae In tidak mau akhirnya Jin Ho mengalah, ia memasukkan tas itu ke mobilnya dan Kae in menunggu.
Chang ryul mendekati Kae in dan berkata, "Kau datang bersamanya untuk menentangku kan, untuk membuktikan padaku kan?" Kae in berkata jangan mimpi, Chang ryul sudah tidak ada artinya lagi bagi Kae in. Chang ryul berkata ia tahu bagaimana Kae In dan Kae In tidak akan bisa melupakan seseorang dengan begitu mudah.
Jin Ho datang dan ia mendengarnya, ia mau membela Kae In tapi kae in berkata pada Chang Ryul, "Kau jangan salah paham bahwa aku patah hati denganmu, aku baik2 saja tanpa dirimu." Chang ryul tidak menyerah dan meletakkan tangannya ke bahu Kae in, "Aku tahu kau masih menyukaiku."
Jin Ho datang dan mendorong Chang Ryul ke samping, Jin ho, "Sudah tidak ada lagi yang tersisa diantara kalian." Lalu Jin Ho menggandeng tangan Kae in dan menuntunnya keluar. weee..gandengan lho mereka ...
Di luar, Jin Ho kaget sendiri, mungkin Jin ho tidak menyangka reaksinya bisa seperti itu hehe. Kae in langsung berterima kasih pada Jin Ho dan berkata ini lebih memuaskan daripada menampar muka Chang ryul.
Mereka masih bergandengan tangan dan kemudian menyadarinya lalu melepaskan tangan dengan sedikit aneh. Jin Ho berkata, yah itulah gunanya teman,
Mereka kembali ke lokasi pesta, Do Bin berpidato mengenai proyek Museum Dahm, mengenai mimpi dan seni, Kae In jadi ingat sesuatu yang ditulis ayahnya dalam disertasinya, "Sang go Jae adalah dunia kecil yang membuat istri dan anakku bermimpi." Kae In bergumam, "Itulah mengapa aku kasihan pada ayahku, karena aku hidup seperti orang yang tidak punya mimpi."
Mereka kembali ke Sang go Jae, Jin ho memikirkan kata2 Kae In itu. Kae in keluar dari kamar dengan kesakitan, ia kena kram perut karena menstruasi. Kae in cari obat penahan rasa sakit ke sekeliling rumah dan ternyata obatnya habis. Sedangkan itu sudah malam dan semua toko obat sudah tutup.
Jin ho tanya apa Kae in mau pergi ke RS saja ? haha..kram karena menstruasi pergi ke RS ? diketawain Bidan ...
Kae In berkata ia akan menahannya saja sampai besok pagi. Jin Ho kasihan melihat Kae in, maka Jin ho melakukan hal yang biasa kulakukan, ber-googling ria dengan keyword : bagaimana menghilangkan kram. Jin ho membuatkan teh jahe untuk Kae In dan Kae In senang sekali biarpun sakitnya belum hilang tapi ia senang karena punya teman pria yang bersedia berbagi sakit kram dengannya. Kae in minum tehnya dan tidur.
Tapi saat Jin ho mengecek Kae In lagi, Kae in masih kesakitan (yah memang ada bbrp cewek yg sakit sekali kalau sedang dapat, kalau aku sih biasanya pake kunyit,temulawak,ama gula jawa), Jin Ho akhirnya keluar dan menyalakan mobilnya.
Di rumah Jin ho, Hye Mi menangis dan ibu Jin Ho menghiburnya. Ternyata Jin ho pulang, Jin Ho minta obat penghilang rasa sakit pada ibunya. Menghindari Hye Mi dan bergegas kembali.
Sampai ke Sang go jae, Jin Ho langsung ke kamar Kae In. Kae in bergelung di lantai dan Jin Ho membangunkannya, ia memberikan obatnya dan menyuruh Kae in cepat minum. Kae in heran darimana Jin ho dapat obat, Jin ho akhirnya berkata ia pulang dulu minta pada ibunya.
Kae In terharu dan ia memeluk Jin ho. Jin ho kaget, Kae In sangat tersentuh dan berkata, aku mencintaimu, aku mencintaimu, teman.
Jin Ho merasa tidak enak dan ia langsung melepaskan Kae in tapi Kae in ada satu permintaan lagi...Kae In ingin Jin ho membantu mengurut perutnya. Jin Ho mengomel tapi lama2 ia dengan suka rela melakukannya dan Kae In berkata dengan menahan air mata, dulu biasanya In hee yang melakukan ini.
Kae in tahu bahwa seharusnya ia membenci In hee, tapi karena semua kenangan manis itu, ia susah melakukannya. Jin Ho akhirnya mengurut perut Kae in. Kae in berterima kasih dan berkata ayahnya tidak pernah melakukan ini untuknya. Jin Ho seperti ayah dan teman baginya. Jin ho merasa kasihan, berarti Kae in selama ini sangat kesepian, Jin ho menepuk2 bahu Kae In, Kae in tersenyum sambil menangis.
Paginya Young sun dan anaknya mengunjungi Kae In, ia langsung masuk dan membuka kamar Kae In. Young sun kaget sekali dan ia menutup mata anaknya, tapi anaknya dengan lucu menyingkirkan tangan maminya. Anaknya bertanya, "Ma apa bibi Kae in menikah?"
Pemandangan di depan mereka memang bisa membuat salah paham, Kae in dan Jin Ho tidur bersama di bed Kae In. Young Sun memanggil Kae in tapi justru Jin ho yang kaget, ia langsung bangun dan menuju kamar mandi untuk cuci muka.
Anak Young sun menyusulnya, "Kapan kau menikah dengan bibi Kae In?" Jin Ho berkata ia tidak menikah dengan bibi Kae In. Anak Young sun, "Tetapi mengapa kau tidur dengannya?" hahaha..Jin ho tidak bisa menjelaskan dan hanya mengusir anak itu dan menutup pintu. (lama2 aku pikir apa anak ini yg di BBF main ke kebun binatang ama Jandi-Junpyo itu ya....mirip)
Young Sun dan Kae In di dapur dan young sun tanya bagaimana mereka bisa tidur di ranjang yang sama, gay atau bukan. Kae in menjelaskan Jin Ho membantunya menghilangkan kram-nya.
Jin Ho benar2 orang yg baik, dan tidur di lengannya ternyata nyaman juga. Seperti tertidur di lengan ayah. Young sun heran apa Kae in ini dulu "pernah menyelamatkan negara" (ungkapan Korea, artinya kok bisa beruntung sekali.)
Young Sun datang sebenarnya mau minta tolong. Ia butuh model untuk fotonya. Young sun ingin membujuk Jin ho untuk menjadi model, ia sedang mengerjakan proyek foto dengan konsep keluarga, jadi ia butuh Jin Ho, Kae in dan anaknya sebagai satu keluarga. Jin ho menolak tapi Young sun benar2 ahli membuat orang merasa bersalah, dan anaknya juga membujuk. Akhirnya Jin ho menyerah, ia bersedia.
Apa mungkin ini anak yang sama..cuma sudah tambah besar..soalnya cara berjalan-nya mirip.
Ketiganya foto di dekat sungai dan Young sun harus mati2an mengarahkan keduanya, Jin Ho dan Kae in kaku sekali. Tapi setelah pindah ke studio dan Young sun mengarahkan agar lebih dekat, seperti saling mencium, kekakuan-nya akhirnya cair.
Young sun minta Kae in duduk di pangkuan Jin ho dan Kae in mencium pipi Jin Ho. Jin Ho refleks tersenyum karena senang dan keduanya kaget karena perasaan aneh yang tiba2 timbul.
In hee dan Chang Ryul bertengkar lagi, kali ini karena Chang ryul ingin In hee ikut makan malam dengan salah satu ibu tirinya. In Hee menolak, ia bukan tunangan Chang ryul lagi dan aneh karena Chang ryul dekat sekali dengan ketujuh! ibu tirinya.
Kae in menyediakan spa kaki untuk Jin Ho dan juga lemon tea, bahkan mencoba memijat pahanya haha..Jin Ho sudah tidak enak dan meminta Kae in menghentikannya.
Mereka makan dan Young sun sudah memberikan banyak sekali makanan sebagai ucapan terima kasih dan Jin ho mengomeli Kae in tentang pola makannya lagi. Kae in berkata ia sudah bagus di pesta dan membuat Chang Ryul menyesal karena meninggalkan Kae in, jadi Kae in tidak perlu kursus lagi.
Tapi Jin ho berkata sikap Chang ryul itu bukan karena Kae in tapi karena dirinya. Jin Ho berkata masih banyak yang harus dipelajari Kae in, dan Jin ho mengurangi porsi makan Kae in menjadi hanya 1/3-nya. Jin ho juga mengkritik cara bicara Kae in sehingga semakin lembut dan sopan. Tapi Kae in tidak mendengarnya.
Kae in memberi Jin Ho hadiah, yaitu gantungan mantel dengan sarang burung kecil diatasnya. (aku mau itu ..lucu..) Jin ho berkata ya sepertinya itu bisa berguna. Kae in tanya mengapa Jin ho tidak berkata terima kasih saja. Jin Ho langsung merespon, ia mengajak Kae in makan di luar. Kae in langsung senang.
Jin Ho mengajak Kae in makan mie. Kae in makan banyak dan bahkan bersendawa dan berjanji tidak akan melakukannya lagi. Kae in tanya mengapa mereka jauh2 hanya untuk makan mie. Jin ho berkata ia suka kesini karena ia senang melihat orang yang sedang lalu lalang. Jin ho sudah tidak pernah kemana-mana sejak terakhir ia pergi dengan ayahnya ketika ia masih kecil.
Kae in tanya mengapa Jin ho tidak pernah ikut tur ketika kuliah, Jin ho berkata ia terlalu sibuk belajar. Jin ho keras pada dirinya sendiri untuk mengambil kembali apa yang sudah hilang darinya. Kae in berkata agar Jin ho mengajaknya dalam perjalanan itu. Jin ho berkata akan mempertimbangkannya.
Paginya, Presdir Han bertemu dengan Presdir Choi dan Presdir Han sudah siap dengan rencana liciknya. Han berkata Choi tidak perlu menghabiskan waktunya dengan arsitek skala kecil yang tidak bisa memberi jaminan pada proyek berskala besar ini.
Kae in datang ke galeri dan In hee kaget melihatnya. In hee selalu merendahkan Kae In tapi sebenarnya In hee selalu mengingini semua milik Kae in, ya pacar, ya teman, semuanya, karena jiwa In hee kosong.
Do Bin ingin Kae in menciptakan ruang untuk anak agar bisa main dengan aman dan bebas sementara orang tua mereka mengunjungi museum. Kae in ingin berkonsultasi dengan designernya furniture apa yang mereka perlukan. Tapi do bin berkata Kae in lah yang harus menentukannya. Do bin percaya Kae in bisa melakukannya. Karena ayah kae in pasti sudah mengajarkannya.
Kae in menolak dan berkata ia tidak bisa dan ia tidak ingin mencemarkan nama baik ayahnya. Do bin menantangnya, "Apa kau tidak mau menguji dirimu sendiri dan melihat apa yang dapat kau hasilkan?" Kae in akhirnya menerima tantangan itu dan berterima kasih pada kesempatan ini. Do Bin berkomentar, Kae in dan Jin Ho itu beda tapi ada kemiripan diantara keduanya.
Di kantor Jin Ho, Sang jun menerima e-mail dari MS grup yang berkata bahwa mereka punya jaminan mengembalikan uang kalau tender gagal.
Choi Do Bin masuk ke kantor Presdir Choi yang ternyata adalah ayahnya. Do bin berkata bahwa proyek Dahm ini adalah menemukan inovator dan jika ayahnya tidak mengijinkan perusahaan kecil berpartisipasi, ayahnya hanya menutup kemungkinan untuk mendapatkan ide terbaik untuk museumnya. Do bin minta ayahnya mempercayakan ini padanya.
Ayahnya bukan tidak mau menyerahkan proyek ini ke tangan Do bin hanya ia takut kehilangan muka. Akhirnya Do bin mengancam, kalau begitu, ia akan pergi lagi.
Chang ryul juga kesal karena ayahnya mengadakan kesepakatan gelap lagi untuk menyingkirkan Jin ho. Chang ryul berkata ia mampu bersaing dengan Jin ho secara adil dan sama. Ayahnya berpikir itu kekanak-kanakan, karena menang adalah yang paling penting.
Ayah Chang Ryul juga memanggil In hee ke kantornya dan ia bicara panjang lebar mengenai pernikahan mereka. In hee dengan kikuk berkata hubungannya dengan chang ryul sudah selesai. Ayah Chang Ryul kesal dan menghina In hee yang tidak selevel dengan keluarga mereka. In hee kesal dan membalas, ia mungkin tidak sepadan jika bicara tentang kekayaan, tapi ia menyadari ada hal2 yang tidak bisa dibeli dengan uang, dan saat pernikahan ia menyadari pria seperti apa yang ingin ia nikahi, seorang yang bisa ia percaya dan hormati, dan itu bukan Chang Ryul.
Chang ryul membawa In hee ke tepi sungai (org Korea ini suka pamer sungainya ..iyalah bersih..ngga kaya Cikapundung hiks..hiks). Chang ryul berkata di malam dimana Kae in mengusirnya, dan In Hee mengundangnya minum. Chang ryul heran mengapa Kae in tidak bisa melihatnya sebagai pria, dan In hee menjawab ia bisa dan sejak saat itu Chang Ryul jatuh hati pada In hee.
Chang Ryul tanya, lalu mengapa malam itu kau mengatakan hal itu padanya. Apa karena kekayaan dan status keluarganya? In hee menjawab bukan karena itu. Ini karena Kae in sangat mencintai Chang ryul. In hee melihat Kae in sangat bahagia dan jatuh cinta makanya In hee mulai menginginkan apa yang menjadi milik Kae in, dan ia menyukai pria Kae in yaitu Chang Ryul.
Tapi kemudian akhirnya In hee sadar bahwa yang ia cintai adalah dari pandangan Kae in, atas cinta sejati dan tidak berkesudahan milik Kae in. Dan bukannya pada Chang ryul. In hee benar2 wanita yang tidak tahu bagaimana mencintai.
Jin Ho dan Sang jun termenung saat Tae Hoon datang dengan berita bahwa Presdir Han dari MS grup yang akan mendapatkan tendernya. Jin ho menemui Do Bin tapi Do bin tidak ada. In hee berkata pada Jin ho mungkin Do bin membujuk ayahnya. Tapi In hee berkata jika Presdir Choi sudah memutuskan susah diubah.
In hee melihat Jin ho kesal dan ia menawarkan minum, tapi Jin ho menolaknya, In hee juga menawarkan untuk mengantar pulang, Jin ho menolak lagi.
Jin ho minum2 tapi sendirian, di pojangmacha dan ia minum sampai jatuh ke lantai.
In Hee pulang, Chang ryul menunggunya. Chang Ryul berkata In hee boleh mendapatkan apartemennya dan ia akan pergi. Chang ryul minta maaf karena membuat masalah dan berkata agar In hee tidak mengaburkan fantasi dengan kenyataan lagi. In hee harus hidup dengan baik dan Chang Ryul pergi.
In hee menangis dan minta maaf karena sudah mengganggu Chang ryul dan Kae in. Chang Ryul berkata agar In hee nanti menemukan orang yang ia cintai, bukan pacar orang lain. Chang ryul berkata ia benar2 mencintai In Hee dan In hee menangis.
Kae in menunggu Jin ho karena ia cemas. Jin ho belum pulang dan tidak menjawab telpnya. Jin ho jalan terhuyung2 pulang dan Kae inlari menyongsongnya. Jin ho menyambut Kae in,"Oh temanku Park Kae In!" Jin ho mengoceh panjang lebar.
Setelah di dalam, Kae in tanya mengapa Jin ho minum banyak. Jin ho menjawab yah ada kalanya seperti ini, dimana kau perlu minum.
Jin ho menangis, Jin Ho, "Aku berlari dengan kencang, mendengar orang2 berkata aku gila. Aku berlari, tapi aku hanya anak kecil. Anak yang tidak bisa melakukan apapun saat ayahnya meninggal. Sangat tidak adil sampai membuatku menangis. Tidak ada yang bisa aku lakukan. Hanya anak kecil yang memukuli tembok. Sejauh apapun aku lari, aku selalu ada di tempat yang sama."
Jin ho menangis dan Kae in mendengarkannya, ia juga menangis. Kae in memegang wajah Jin ho, "Jin ho sshi, apa kau menangis?" Jin ho melihat ke arah Kae in dan Kae in menghapus air mata dari wajah Jin ho. Jin ho mendekat dan mencium Kae in!
SINOPSIS EPISODE 7
Paginya, Kae In cemas dan tidak pasti, aduh apa yang terjadi, apa dia bisa tertarik dengan wanita? Wanita seperti dirinya? Jin Ho tidak menyangkal dan ia berkata ia cukup mabuk semalam, "Aku tidak membuat kesalahan kan?" Kae in berkata aku meminjami-mu uang 50 ribu won, untuk menguji Jin ho.
Ternyata Jin Ho tidak membantah dan ia mengambil dompetnya, Kae in meyakinkan Jin Ho, ia hanya bercanda saja.
Jin ho dengan murung berkata, "Jika aku membuat kesalahan, aku minta maaf." Kae in memaksakan senyum, "Itu bukan apa-apa." Jin ho memutuskan untuk pindah, karena dia sudah dikeluarkan dari proyek Museum Dahm, jadi tidak ada alasan lagi baginya tinggal di Sanggojae.
Di museum, In Hee memperlakukan Kae In dengan dingin. In Hee sengaja menelepon Jin ho dan berakrab-ria padahal di sana Jin ho biasa saja. Kae in dengar In hee menawarkan minum pada Jin ho untuk menghiburnya.
Kae in tanya ada apa, dan In hee menjelaskan bahwa Jin Ho kehilangan kesempatan dalam proyek museum Dahm. In hee menuduh KAe In, "Teman macam apa kau ini, tidak tahu apa yang terjadi pada Jin Ho. Kau selalu saja seperti ini. Kau bertingkah manis, tapi akhirnya kau hanya melihat apa yang ingin kau lihat."
Kae in merasa bersalah tapi ia langsung semangat lagi, Kae in melihat boneka di jendela toko dan ia pikir itu mirip Jin Ho, jadi Kae in membelinya (bukan boneka kucing dengan rambut ikal kan...haha..), Kae in masak untuk Jin Ho, saat makan, Jin ho yang berpikir akan pindah, mulai menasihati Kae in.
Kae In berkata memikirkan kalau Jin Ho akan pindah sudah membuat selera makannya hilang. Jin Ho langsung menasihati agar Kae in menghentikan kebiasaan jeleknya itu, terlalu gampang lengket dengan orang. Jin Ho mengusulkan tes terakhir besok, untuk melihat apa Kae in belajar sesuatu dari pelajarannya. Jin ho akan pura2 jadi pacar Kae in untuk mengetesnya.
Kae In keluar untuk membuang sampah, dan ia melihat Chang Ryul yang mabuk di tangga luar. Chang Ryul tidak berniat untuk datang ke Sang Go jae, tapi ia ingin bicara dan tidak ada yang mendengarnya. Chang Ryul mengeluh, ibu kandungnya akan pindah ke Afrika. Ibunya tidak bisa datang ke pernikahannya karena ayahnya, dan sekarang ibunya hanya ingin memasak untuk anaknya dan menantunya sebelum ia pergi. Ibunya tidak tahu Chang Ryul dan In hee putus.
Kae In berkata, In hee yang seharusnya mendengar ini dan bukan dirinya. Chang ryul berkata bahwa In hee hanya suka Chang Ryul dari fantasi Kae In, dan berkaat bahwa ia lebih baik saat bersama Kae In dulu.
Jin Ho mendengar percakapan mereka dari dalam, wajahnya berubah saat dengar apa yang diminta Chang Ryul pada Kae In. (tidak kedengaran ). Chang Ryul mengaku bahwa ini permintaan yang gila dan ia minta maaf, tapi Chang Ryul putus asa.
Kae In berkata bagaimana Chang ryul bisa minta ini padanya? Tapi Chang ryul menangis dan berkata wanita itu adalah ibu kandungnya, bukan hanya salah satu dari ibu tirinya. Ayah Chang ryul sudah menganggap ibu kandungnya meninggal.
Kae In masuk dan ia tanya pada Jin ho apa mereka bisa mengundur kencan pura2 mereka? Ada temanku yang baru punya bayi dan aku ingin membantunya. Jin Ho tahu Kae in bohong, Jin Ho kesal karena Kae In mau menanggapi Chang Ryul lagi, Jin Ho hanya menanggapi dingin.
Ini boneka singa kan..? LMH pernah berkata ia seperti singa haha...(Bonekanya bisa dilihat di sini, kayanya boneka itu deh dikasih baju, hadiah fans dari Jepang)
Mirip kan...?
Kae In merasa terluka dengan jawaban Jin Ho, dan ia berkata pada Jin no (boneka itu), bahwa ia mengerti perasaan Jin Ho. Karena pekerjaan-nya tidak berjalan baik.
Kae in mengeluh apa Jin Ho tidak bisa marah seperti orang normal layaknya mengapa Jin ho melampiaskan padanya?
Kae In memutuskan untuk minta maaf karena membatalkan kencan mereka dan ia lihat Jin Ho akan keluar, apa ia boleh ikut? Saat di mobil, KAe in berteriak ke arah jendela, ia menjelaskan pada Jin ho, masalahnya adalah Jin ho menahan semuanya dalam hati itu bisa membuat Jin ho sakit, seharusnya Jin ho mengeluarkan semuanya seperti dirinya.
Jin ho mencoba berteriak, pertama hanya keluar suara "Ya", lalu Kae In mendesak agar Jin Ho mencoba lagi, lebih keras lagi dan Jin ho akhirnya bisa teriak YAHHH!! lalu teriak mati kalian!! Mobil mereka berhenti di tepi sungai, Kae in mengusulkan agar Jin Ho melakukan tes terakhirnya di sini, ia siap.
Jin Ho berkata dengan serius, "Jangan menyukaiku karena aku tidak mencintaimu." Kae in kaget tapi ia menyadari ini tes, jadi dia lega. Jin Ho meneruskan skenario-nya, pura2 menjadi pacar yang mencoba mencampakkan Kae in dan tidak pantas menerima rasa kasihan dari Kae in. Jin Ho, "Aku berpacaran denganmu hanya karena kau mengingatkanku pada mantan pacarku yang tidak bisa kulupakan, jika kita terus berpacaran, bisa saja aku memanggil namamu dengan nama mantanku, dan aku mungkin ingin kau bersikap seperti mantanku. Apa kau tidak apa-apa kalau aku seperti itu?"
Kae In menjawab dengan pelan, "Karena aku mencintaimu, dan kita seharusnya mendengar orang yang kita cintai..."
Jin ho kesal dan menarik Kae in, kau ini, apa ini yang sudah kuajarkan padamu? Kau jadi bodoh lagi kan, membuat pria bisa menyakitimu lagi. Kae In berkata, kata2 itu keluar begitu saja. Kae in, "Lalu apa yang seharusnya kukatakan? karena cinta kau menyingkirkan harga dirimu, iya kan?"
Jin Ho, "Cinta tidak membuatmu kehilangan harga diri, cinta membantumu menjaga harga dirimu. Jangan mudah percaya pada siapapun, atau mudah jatuh cinta pada siapapun, atau dengan mudahnya memaafkan siapapun." Kae in berjanji akan mencobanya, tapi Jin ho berkata pada dirinya sendiri, kalau demikian, tidak seharusnya kau setuju membantu si brengsek Chang Ryul itu. Kau tidak pernah berubah.
mirip Andy Lau ngga sih LMH ini...?
Jin Ho menurunkan Kae in di rumah dan ia pergi lagi. Ketika pulang, Jin Ho membawa mawar dan meletakkan-nya di depan pintu kamar Kae In. Paginya, Kae in menemukan mawar itu, Jin ho mengatakan agar Kae in ingat mawar itu punya duri.
oh I love them hahaha..
Di kantor, Sang jun mendapat telp dari young sun. Sang Jung, "Unni?" (benar2 menggelikan, Sang jun berperan sbg gay yg ceweknya, geli tapi salut juga buat Sang jun, soalnya Sang jun ini normal lho.)
Young Sun memberikan produk perawatan kulit untuk Sang jun. Membuat Sang Jun kesal dan ia mengaku kalau ia bukan gay, tapi langsung berkata bahwa ia bercanda. ha? Young sun bertanya pada Sang jun sesuatu yang tidak bisa ditanyakannya pada Kae in, bagaimana dirinya sebagai wanita? apa ia sudah kehilangan daya tarik? Sang jun, "Tentu saja tidak, Young sun punya bentuk tubuh bagus dan sangat menarik!!"
Sang Jun memuji-muji Young Sun dan Youn Sun senang2 saja.
Sang Jun heran dengan dirinya sendiri, ia bergumam, "Aku pikir aku kecanduan dengan gaya gay ini."
Di Sang Go Jae, Jin ho pulang dan ia melihat Kae In yang siap2 akan pergi dengan Chang ryul. Kae In mengarang cerita mengenai temannya yang baru melahirkan tapi Jin ho jelas tahu itu bohong.
ha..Manager Jang..?
Benar saja, Chang ryul minta Kae in pura2 jadi In hee untuk bertemu dengan ibunya (nah yang kaya gini ini memang pantas di marahin, Jin ho benar, cewek mana coba yg mau pura2 jadi istri mantan-nya? apalagi kalau sebelumnya ia sudah dikhianati? ya pantas kalo Jin ho marah, sigh..)
Saat makan, Kae in lebih banyak diam dan terus makan. Kae in merasa bersalah pada Jin Ho karena sudah bohong. Kae in pergi ke kamar mandi dan ia melihat bayangan-nya dengan kesal, apa yang sebenarnya kulakukan?
Ibu Chang Ryul tanya mengenai proyek Dahm dan Chang Ryul berkata ayahnya ikut campur dan membuat Jin ho tidak mungkin mendapatkan tender. Ibu Chang ryul menganggap itu sebagai keuntungan. Kae In mendengar percakapan mereka dan menyadari bahwa kedua keluarga ini punya sejarah sendiri.
Ibu Chang Ryul memberikan bros pada Kae In, Kae in mau menolaknya tapiibu Chang ryul memasangkan bros itu dan minta Kae in menerimanya. Sampai di rumah, Kae in mengembalikan bros itu pada Chang ryul. Kae in masuk dan Jin ho menunggunya, tapi Kae in langsung lari ke kamar mandi dan muntah. Jin ho menepuk2 punggungnya.
Kae in masih merasa sakit dan minta Jin ho menusuk jarinya (cara tradisional menyembuhkan gangguan perut/lambung) Jin Ho menolaknya, tapi Kae in balik muntah lagi, akhirnya Jin ho setuju.
Caranya, pijat dulu lengan ke arah jari untuk melancarkan peredaran darah, lalu ikat benang di jempol untuk menahan darah, tusuk kulit di atas kuku dengan jarum steril sehingga keluar darah yang warnanya hitam, setelah itu akan sembuh. Dan tidak mual lagi. Sirkulasi darah akan bebas.
Jin Ho mengambil jarum, menutup matanya dan menusuk, Kae in menahan sakit tapi ternyata berhasil.
Kae in tanya apa ayah Jin ho kenal ayah Chang Ryul dan Jin Ho cerita ayah Chang ryul ternyata adalah karyawan di Mirae dan Ayah Jin ho yang menjalankannya, ayah Chang ryul bekerjasama dengan saingan Mirae dan menguasai perusahaan. Kae in meminta Jin Ho tidak menyerah, ini bukan Jin ho dan tidak adil baginya kehilangan tender hanya karena saingan-nya menggunakan cara2 licik untuk menahannya. (benar, menurut pengalaman, prsh besar boleh saja mengerahkan uang, tp jika otaknya ada pada kita, prsh besar tetap saja akan mencari kita, so don't give up.)
Kae in menawarkan untuk memasak buat Jin ho, tapi Jin ho menolaknya. Jin ho sudah senang Kae in berniat menghiburnya. Jin Ho dengar bahwa Do bin suka menyendiri di villa, Jin ho mengunjunginya. Do bin sedang memancing dan Jin ho menemaninya. Do Bin tahu Jin ho datang karena proyek museum. Jin ho berkata, "Ngobrol dengan teman tampaknya lebih baik sekarang ini."
Keduanya duduk memandangi permukaan air, Do Bin tanya, "Apa Jin ho pernah mengaku perasaan-nya pada seseorang? aku pernah melakukannya sebelumnya sekali dengan adik kelasku di universitas."
Jin Ho mengaku punya pengalaman sama, dan mengaku dia punya masalah dalam hubungan cinta, Jin ho merasa bahwa cinta menuntutnya melakukan terlalu banyak hal.
Do bin mengaku perasaan-nya dan mereka bersama sebentar tapi Do bin merasa bahwa cintanya adalah racun dan ia memutuskan hubungan duluan. Saputangan yang ia pinjamkan pada Jin ho itu, adalah satu2nya kenangan baginya. Jin ho berkata,"Saputangan itu cukup berharga bagimu untuk dipinjamkan padaku" Do bin merasa itu terjadi agar mereka bisa jadi teman. Jin Ho pulang ke Sang go Jae dengan lebih semangat, ia memandang langit malam dan berkata pada Kae in, "Aku akan merindukan langit dari Sang Go Jae." Kae in, "Kau bisa tinggal di sini selama yang kau suka."
Paginya di museum, Do Bin berkata pada Kae in bahwa ia mungkin akan meninggalkan pekerjaan-nya. Tapi Kae in tenang saja, pekerjaan Kae in di museum ini tetap aman. Do Bin akan mulai memperjuangkan agar proyek museum Dahm ini tetap fair. Jika ia berhasil, ia akan tinggal. Tapi jika tidak ia akan pergi.
Do bin mengatakan ini pada Kae in sekarang, takutnya ia tidak punya kesempatan lagi. Kae in tidak tahu harus berkata apa, ia hanya memanggil Do bin, "Pak! Berjuang!!" Do bin tersenyum melihat Kae in.
Tim dari Mirae, Presdir Han, Chang ryul dan juga sekretarisnya tiba untuk minta briefing tentang museum dan mereka melihat Kae in keluar dari museum. Sekretaris mereka lapor kalau Kae in bertanggung jawab merancang bagian untuk anak2 di museum ini karena ia putri Park Chul Han. Ayah Chang Ryul langsung menendang Chang Ryul, mengapa ia bisa begitu bodoh, mencampakkan putri arsitek legendaris.
Di kantor Jin ho, Sang jun dan Tae hoon muncul dengan sweater yang sama. Sang jun mengambil sweater Jin Ho, sedang Tae hoon memutuskan untuk mengikuti Jin ho agar bisa menarik perhatian Hye Mi. Sang jun dan Tae Hoon berkeras agar salah satu dari mereka ganti baju.
Jin Ho masuk dan tidak memusingkan keduanya, ia justru memikirkan ciuman-nya dengan Kae in waktu itu, apa yang salah dengannya. Tae hoon dan Sang Jun masih berdebat mengenai sweaternya dan sweater Sang jun kena kopi, nah Tae hoon berusaha melepaskan sweater Sang jun, dan saat itulah Kae in masuk. Kae in salah paham lagi. Sang jun otomatis membela diri, "Ini tidak seperti yang kelihatan" dan ia langsung membawa Kae in ke ruangan Jin ho. Sang jun sempat menggoda dan berkata pada Jin ho, "Kau tahu kau satu2nya untukku, iya kan?"
Jin ho mengusir Sang jun dan menjelaskan pada Kae in, aku tidak pernah kencan dengan satupun dari mereka. Kau salah paham sejak awalnya. Kae in tidak begitu menangkap, dan jin ho berkata sebenarnya aku bukan g--
Tiba2 Sang Jun masuk lagi dan mengganggunya, Jin ho mendorong hyung-nya keluar lagi dan mencoba menjelaskan lagi pada Kae in, tapi saatnya sudah hilang. Kae in ingat alasannya datang ke kantor Jin ho, ia berkata Do bin mengatakan padaku bahwa masih ada kesempatan untuk Jin ho, Do Bin akan berjuang. Jin Ho, "Kau bisa mengatakan ini lewat telp." Kae in, "Tapi aku ingin langsung melihatmu tersenyum."
Chang Ryul menunggu Kae in di museum dan ia kaget saat Kae in datang bersama Jin Ho. Kebetulan, ada teman lama Chang Ryul (bule!) Mereka ngobrol dan ia datang karena ada hubungan dengan DO bin. Pria itu menjelaskan bahwa ia kenal Do bin dan berkata, "Mr. Choi is...special" (beneran ini bule ngomong bhs Inggris)
Jin Ho menemui Do bin dan mengembalikan saputangan-nya dan berterima kasih pada Do bin karena memperjuangkan proyek ini demi kepentingannya. Ia sangat menghargainya apapun hasilnya nanti. Do bin berkata, "Apa kau tahu, jika aku bersamamu, semangatku timbul." Jin ho merasa ini pujian dan ia merasa sama. Do Bin tanya lagi, "Lalu apa kau tahu aku menyukaimu?" Jin ho membalas, "Aku menyukaimu juga." (tp suka disini beda, hehehe...)
Chang Ryul ingin menegaskan lagi, apa itu benar? Bule, "Kau tahu..oh kau tidak tahu? Mungkin aku seharusnya tidak bicara ini..tapi apa kau mau tahu?" Yang disukai Tuan Choi adalah pria.
Jin ho terlihat tertegun. Do bin mengaku ia mulai merasakan sesuatu saat presentasi Dream Art center dan saat ia dengar keadaan Jin Ho sebenarnya (kalo Jin ho gay), Do bin merasa mereka ada hubungan spesial.
Jin ho tergagap ia bingung mau jawab apa. Do Bin berkata ia belum pernah mengakui perasaan-nya pada orang lain sebelumnya. tapi ia percaya bahwa Jin ho akan mengerti bagaimana perasaannya. Do bin perlu mengumpulkan keberaniannya untuk mengaku ini. Do bin tidak mau jawaban sekarang, mereka berdua punya waktu untuk berpikir.
Jin Ho keluar dari ruangan Do Bin dengan lunglai, ia diam saja. Chang Ryul menunggunya. Jin Ho malas meladeni Chang ryul, tapi Chang ryul berkata, "Yang terhormat Jeon Jin Ho tidak akan mungkin pura2 jadi pria gay untuk menarik perhatian Direktur Choi kan? Kukira kau berkata ingin bertarung dengan tangan kosong, adil dan sama, sialan kau." Chang ryul menarik bahu Jin Ho. Jin Ho memukulnya.
Chang Ryul, "Jadi benar, aku tidak mengira kau serendah ini menggunakan orientasi seksual Do bin untuk kepentingan pribadimu." Jin Ho, "Aku tidak pernah memanfaatkan Do bin." Chang Ryul tidak percaya, "Lalu apa? apa kalian kencan? Mengapa selalu ada di sini?"
Jin Ho melihat Do Bin berdiri di dekat mereka, Do Bin mendengar semuanya dan Chang Ryul menantang Jin ho, "Kau ini memanfaatkan Do bin atau kau benar2 gay? Apa ada pilihan yang lain?"
Ada orang ke-4 mendengar mereka. Park Kae in tapi Jin ho tidak melihatnya. Jin ho bingung, ia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya dan melukai perasaan Do Bin, Jin ho tidak ingin membuat malu Do bin dan membuatnya seperti memanfaatkan Do bin seperti tuduhan Chang ryul.
Atau ia bisa bohong untuk menjaga perasaan Do Bin dan membuat dirinya dihina Chang Ryul. Akhirnya Jin ho mengambil keputusan, "Kau benar. Aku adalah...gay." (oh..pusing, pusing deh..)
Kae in menjatuhkan barang bawaan-nya. Jin Ho menoleh dan melihatnya. Chang Ryul kaget, "Benar? jadi kau bukan benar2 pria?" (Orang Korea menganggap pria gay bukan pria yang sebenarnya.) Kae in muak dan marah dengan sikap Chang Ryul. Kae in langsung minta Chang Ryul berhenti. Do bin pergi diam2. Kae In berkata pada Chang Ryul, "Siapa kau berani menghinanya? Bukan keinginan Jin Ho kalau ia dilahirkan seperti ini. Jadi jika pria mencintai wanita, dia adalah pria..tapi dia bukan pria jika mencintai pria lain? apa kau benar2 pria..itulah mengapa kau menyakiti hatiku?"
Jin ho mencoba menghentikan mereka tapi tidak digubris, akhirnya Jin ho teriak pada Kae in untuk menghentikannya dan dengan marah Jin ho pergi. Kae in mengikuti Jin ho ke mobil, ia mohon agar Jin ho bicara dengan-nya. Jin ho, "Tentang apa? Tidak ada yang bisa kukatakan." Jin ho masuk ke mobil dan pergi.
Chang Ryul mengikuti Kae in dan ingin tahu hubungannya dengan Jin Ho. Mengapa Kae in memihak "orang kotor" itu? Chang Ryul, "Apa kau kencan dengan pria gay sekarang?" In Hee datang tapi mereka tidak melihatnya.
Kae in menampar Chang Ryul, "Kotor? Apa yang kotor? Mengapa Jin Ho kotor? Pria atau wanita, orang mencintai orang lain. Kau tidak pernah benar2 mencintai siapapun. Siapa kau, menyebut Jin Ho kotor?"
Chang Ryul terperanjat, "Kau tidak seperti ini ketika aku putus denganmu dulu."
Kae in membenarkan, "Dulu aku tidak bisa mengatakan apapun, aku dulu benar2 bodoh dan tolol. Tapi sekarang tidak lagi, Jin ho pasti sudah mengubahku."
Sementara Jin Ho menyetir dengan frustrasi dan sembarangan.
SINOPSIS EPISODE 8
Jin Ho menyetir seperti kesetanan. Chang Ryul minta Kae In berhenti merasa kasihan dengan orang brengsek yang memanfaatkan orientasi seksual Do Bin untuk memanipulasi agar bisa menang tender proyek museum.
Kae In, "Tidak mungkin Jin ho melakukan itu, ia bukan tipe orang yang suka memanfaatkan dan melukai seperti dirimu, Han Chang Ryul. "
Kae in pergi dan mengirim voice mail untuk Jin Ho, "Jin Ho jangan menyetir dengan perasaan seperti itu, berhentilah dan tarik nafas dalam2."
Jin ho berhenti di tepi sungai. Ternyata hari ini juga adalah hari peringatan kematian ayahnya.
Jin ho pulang. Ibu Jin ho, Hye Mi dan Sang jun sudah di sana menyiapkan meja.
Sang Jun masuk ke kamar Jin Ho dan berkata dirinya benar2 teman yang sempurna, Jin Ho beruntung ia mau menerimanya saat teman lain menolaknya. Jin ho tidak merespon. Sang jun, "Apa kau marah padaku?" Sang Jun merasa ada yang salah dengan Jin Ho dan ia mengendus-endus Jin Ho. Hye Mi masuk dan melihatnya, ia heran, "Kak Sang Jun, apa yang kau lakukan kepada kak Jin Ho-ku? Apa kau menyukai pria?" Hye Mi dipanggil Ibu dan Sang Jun berkata, "Apa kau pikir..apa mungkin aku benar2 jatuh cinta denganmu?"
Jin Ho menyuruh Sang jun keluar. Ia tidak sedang ingin bercanda. Sang Jun masih guyon, "Ohh sayang, kau sekarang jadi dingin, itu seksi.. " Jin Ho, "Aku bilang keluar !!"
Sang Jun keluar sambil berteriak, "Ibu...tolong atur kencan buta untukku. Aku sudah membujang terlalu lama. Aku benar2 penuh energi..." hahaha..I love this guy.
Jin Ho memberi hormat di depan altar ayahnya. Di Sang Go Jae, Kae in menceritakan yang dilakukan Jin Ho hari ini. Young sun merasa Jin Ho sangat berani. Kae in, "Aku juga menampar Chang Ryul."
Young sun kaget, "Apa? Darimana kau mendapat keberanian?" Kae In,"Aku juga tidak tahu, tapi saat mendengar Chang Ryul menyebut Jin Ho "Kotor", tanganku langsung bereaksi." Young Sun, "jangan-jangan kau menyukai Jin Ho." Kae In, "Tidak mungkin, kami hanya berteman. Tidak ada yang istimewa."
Jin Ho dan Sang Jun keluar untuk minum. Sang jun melihat Jin Ho murung. Jin Ho menuang soju sambil berkata, "Mengapa hidup begini berat?" Jin Ho mengingat kembali reaksi Do bin dan Kae In tadi
Jin Ho pulang ke Sang Go Jae, Kae in menunggunya. Kae in tanya bagaimana Jin Ho bisa mengaku seperti tadi? Jin ho berkata saat Chang Ryul tanya apa aku memanfaatkan Do bin, saat itu aku bisa melihat wajah Do bin, dan matanya kelihatan sangat sedih, jadi aku tidak bisa berkata bahwa itu tidak benar.
Jin Ho berkata dengan suara keras, "Apa mungkin itu benar? Bagaimana jika semua ini karena persainganku dengan Chang Ryul? Atau mungkin aku benar2 memanfaatkan Do Bin" Kae In, "Tidak benar, kau salah."
Jin Ho heran mengapa Kae In begitu cepat memihaknya. Kae in berkata, karena mereka teman. Teman selalu memihakmu apapun yang terjadi. Jin Ho tersenyum, jika kau seperti itu kau akan terluka. Kae in berkata, ia tidak akan pernah terluka karena Jin Ho. Jin Ho jadi merasa tidak enak dan ia mulai mengaku, "Sebenarnya,Aku..." Tapi Kae in menghentikannya.
Kae in bangkit dan berkata ada yang harus ia kerjakan, oya Jin Ho apa kau tahu, pohon itu terlihat lebih baik jika punya goresan dan lekukan,dan Kae in masuk ke ruang kerjanya. Jin Ho mengikuti Kae in, perlu bantuan?
Kae in berkata Jin ho bisa jadi asisten istimewanya. Jin ho berkata ia lebih tertarik dengan pekerjaan yang lebih besar. Kae in berkata jadi menurutmu aku membuat perabotan yang susah dijual begitu? Jin Ho tersenyum. Jin ho, "Bagaimana jika aku beli semua perabotmu jika aku punya banyak uang nanti?" Kae In tidak setuju, simpati itu adalah penolakan, katanya. Jin Ho geli. Jin Ho terlihat kagum pada Kae in.
Jin Ho menggoda Kae in, jadi kau punya harga diri, ya? Apa kau tahu apa harga diri itu? Kae In dengan santai meraih gergaji listriknya, Jin Ho langsung melompat dan berteriak : "Hei! letakkan itu..!" Haha persis Gu junpyo lihat kecoa.
Jin Ho, "Kau hampir membuatku mati karena serangan jantung saat aku pindah kesini karena benda itu! Letakkan!" Kae in justru mengangkat gergajinya dan mendekat, "Bagaimana harga diriku sekarang?" Jin Ho langsung mengangkat jempolnya, "Yang terbaik!"
hehehe..aku suka mainan-nya Kae In...
Paginya, Kae in tampil manis, ia mengenakan topi dan bahkan lipstik. Kae in tanya bagaimana penampilannya pada Jin Ho, Jin Ho, "Kau pakai topi karena tidak cuci rambut kan?" Jin Ho mengantar Kae in ke busnya.
Kae in lari2 mengejar busnya dan mengomel. Jin Ho tersenyum melihatnya. Kae in naik bus dan membuka jendela, ia melambai ke arah Jin Ho yang menyetir melewati bus. Dan Jin ho otomatis tersenyum.
Di museum, Chang ryul menunggu Kae in. Kae in tidak marah pada Chang ryul tapi bersedia minum kopi dengannya. Kae in bersikap lebih tegas dan menganggap remeh Chang ryul. Chang Ryul justru heran, mengapa Kae in tidak seperti ini saat mereka masih bersama dulu? Jika Kae in seperti ini, ia tidak akan lelah dengan Kae in. Kae in mendengar saja semua, saat chang ryul berkata ia ingin kembali, ia menyesal, ia terluka dsb dll
Ketika Jin Ho sampai kantor, ia mendengar jika Grup MS telah mengubah persyaratan untuk designer proyek Dahm, dan semua bergembira. Jin ho tidak bisa bergembira. Di kantor Mirae, keluarga Han juga mendengar berita yang sama dan mereka kesal sekali.
Chang Ryul menyewa penyelidik swasta untuk menyelidiki Jin Ho. Kehidupan pribadinya, kehidupan gay-nya, semuanya.
Young Sun dan Sang Jun bertemu lagi. Young sun memberitahu pada Sang Jun mengenai deklarasi Jin Ho di muka umum. Sang Jun langsung, "OMG..OMG..(hehehe)" Young sun tanya apa Sang Jun tahu hubungan Jin ho dengan Do Bin dan mata Sang jun langsung terbelalak. Young sun tanya apa Sang Jun menghianati Jin ho duluan? Sang Jun, "Oh tidak, apa yang kau katakan?" Young sun bergumam, hubungan pria dan wanita itu sulit tapi mungkin hubungan sesama pria lebih rumit.
Sang Jun sangat terganggu dan ia bahkan menabrak kaca saat akan pulang. Di kantor, Sang jun tanya pada Jin ho bagaimana ia bisa melakukan itu di depan Direktur Choi dan bahkan Chang Ryul? Jin Ho heran bagaimana Sang jun bisa tahu? Sang Jun berkata,"Young sun-unni yang mengatakannya." Jin ho terganggu dengan istilah unni itu, ia minta Sang jun menghentikannya (normalnya cowok harus menyebut cewek yg lbh tua, noona hahaha) Jin ho keluar dan mau menemui Do bin. Sang jun kaget, kau keluar mau kencan?
Jin ho bertemu Do Bin dan mengatakan ia berterima kasih atas kesempatan yang dibuka untuknya tapi..Aku tidak bisa membalas perasaan-mu. Do bin terlihat kecewa, tapi ia mencoba menahan perasaannya. Jin ho berkata ia tahu ini terlihat sepetinya ia memanfaatkan Direktur Choi, tapi ia ingin jujur sekarang daripada memanfaatkan perasaannya. Do bin mengerti tapi ia masih berusaha mengajak Jin ho memancing. Jin Ho menjawab ia akan membalas kebaikan Do Bin dengan mencurahkan segala kemampuannya untuk proyek ini dan ia pergi.
In Hee menyusul Jin Ho dan ia minta ditraktir makan malam. Jin Ho menepati janjinya tapi hanya untuk sopan santun. In Hee mengatakan bahwa Kae in menampar Chang ryul hari itu, ia tanya apa mungkin Kae In menyukai Jin ho. In hee juga berkata dulu ia berharap bisa menjadi Nyonya Choi Do Bin, tapi ternyata ia salah dengan orientasi bossnya. In hee berkata tapi ia tidak pernah merasa bahwa Do bin itu pria, beda dengan Jin Ho. Jin Ho kesal dan tanya mengapa In hee harus membicarakan ini dan ia pergi, tapi In hee tanya lagi, "Apa yang membuatmu pindah ke Sang Go jae? Sangat kebetulan sekali?" Jin Ho tidak menjawab dan ia pergi. In hee menyeringai.
President Han, juga bertemu Kae in. Ia berkata ia menyesal dengan apa yang dilakukan Chang ryul, anaknya. kalau tahu bahwa Kae in adalah putri Prof. Park, maka mereka tidak akan memperlakukan Kae In seperti itu. What? Kae in jelas2 tersinggung mendengarnya.
Kae in pulang dan kesal. Young Sun datang dan berkata semua perabot Kae in yang dijualnya di online-shopnya dibeli pleh Chang Ryul. Kae In semakin kesal.
Jin Ho pulang dan mendengar suara kayu dipotong, Jin Ho masuk ke tempat kerja Kae in dan melihat Kae in berdarah. Jin ho mau membantu, tapi Kae in bergegas ke kamar mandi. Jin Ho berkata, "Kau tahu orang kadang punya kebiasaan aneh yaitu melukai diri mereka sendiri ketika mereka marah." Kae in menjawab, karena aku bodoh, mereka pikir aku gampangan.
Paginya, Kae in bertemu Chang ryul dan dengan dingin tanya mengapa Chang ryul membeli semua perabotnya? Chang ryul membelinya karena perabot itu penting buat Kae in dan Chang ryul akan menyumbangkannya karena ia ingin seperti Kae In. Kae in lalu tanya apa Chang ryul benar2 mau kembali dengannya? Chang Ryul kaget.
Di rumah, Kae in berdiri di atas kepala, agar peredaran darahnya lancar (hebat si Sohn Ye Jin bisa head-stand gini..) Jin Ho melihatnya sampai Kae In selesai dan ia tanya apa sebenarnya yang terjadi. Kae in melihat ke arah Jin ho dan berkata, "Aku akan menuntut balas!!"
Jin Ho berkata Kae in bukan tipe seperti itu, ia bukan pendendam. Kae in berkata ia bisa melakukannya. Jin Ho berkata, Ibuku, orang yang paling kucintai di dunia ini dulu juga berkata akan membalas dendam dan ia tidak pernah melakukannya, karena ibu terlalu sensitif.
Apa kau tahu mengapa aku berteman denganmu? karena kau persis seperti ibuku. Itu berarti kau tidak akan pernah bisa balas dendam.
Kae in frustrasi dan memukulkan kepalanya ke punggung Jin Ho (persis kaya banging head-nya smiley hehe..kalo saja temboknya jadi punggung Jin ho hahaha...) Kae in sampai di rumah dan ia bersumpah seperti Lady Vengeance (dramanya Lee young ae), dibawah asuhan guru Jin Ho, ia akan menuntut balas. Jin ho merasa Kae in sebaiknya meneruskan saja hidupnya.
Kae In menjawab, "Lalu bagaimana dengan mata ganti mata, hidung ganti hidung?" Jin Ho membenarkan, "Itu mata ganti mata..dan gigi ganti gigi." (hahaha..ngutip ayat lagi..Mat 5:38)
Kae In dan Jin Ho berdiri di kamar mandi. Kae in melihat ke arah cermin dan akan mengatakan sesuatu, Jin ho menggodanya, "Kau tidak ingin balas dendam kan? Ayo, dengan percaya diri sekarang!"
Kae in melihat kaca dan berkata, "Aku cantik" hahaha..Kae in terus mengatakan pada dirinya sendiri, kau seksi, kau sempurna, dan Jin Ho tersenyum memandang Kae In.
Keesokannya, Jin Ho menunggu Kae in di luar dan Kae in tampil dengan dandanan keren...Jin Ho sedikit tersipu haha. Jin ho langsung membukakan pintu mobil untuk Kae in. Kae in berkata mengapa kau melakukan ini, ini menjijikkan. Jin Ho mengingatkan Kae in, wanita yang menghargai dirinya sendiri pantas mendapat perlakuan yang baik. Jadi Jin ho berkata, "Masuk, Tuan putri" Kae in menyibakkan rambutnya dan berkata, "Oh baiklah." Jin Ho ketawa geli.
Mereka pergi nonton film, Jin Ho tanya Kae in mau nonton apa. Kae in berkata terserah Jin ho. Jin Ho berkata, kau tidak bisa selalu ikut saja, kau harus punya opini sendiri. Jin Ho kemudian mengusulkan untuk nonton film aksi, Kae in langsung berkata, "Konyol, kita nonton film komedi romantis." Jin Ho tertawa, kau sudah belajar rupanya.
Tiba2 ada yang memanggil Jin Ho. Keduanya berpaling dan melihat...tara...Yoon Eun Hye! eh Eun Soo.
Ketiganya minum kopi dan jus bersama. Jin Ho berkata Eun Soo rupanya cukup terkenal di John Hopskins. Eun Soo berkata jadi kau dengar gosip itu? Kae in tanya mereka beda jurusan tapi bagaimana bisa dekat? Eun Soo menjawab, pada dasarnya mereka hidup di perpustakaan. Jin Ho heran Eun soo sekarang berubah, mau nonton film, dulu ia belajar terus. Eun Soo berkata Jin ho yang lebih beruntung, sekarang ia keluar dengan pacarnya. Eun Soo berkata aku belum punya pacar.
Jin ho berkata Eun Soo sibuk berkencan dengan pasien2-nya. Kae in tersenyum, kalau Eun Soo pasti banyak pria yang akan menyukainya.
Ini mug-nya Coffee Prince :) design by Go Eun Chan
Jin Ho berkata Kae in bukan teman wanitanya (pacar), Kae in membalas, jika bukan teman wanitamu lalu aku ini teman priamu ya? Eun Soo tersenyum. Kae in tanya apa Jin ho waktu di kampus dulu juga suka pilih2 seperti ini? Eun Soo berkata jika wajah Jin Ho tidak seperti itu, ia pasti tidak akan punya pacar. Kae in berkata, iya aku kira juga demikian dan mereka tertawa.
Eun Soo tanya bagaimana mereka bisa kenal, Kae in tersenyum yah, agak susah dijelaskan, waktu itu dia memegang..(pantat) ku, Jin ho langsung mengangkat gelas Kae in, dan menyorongkan-nya ke mulut Kae in, ayo minum, Kae in minum, minum lagi...dan Jin Ho memberi isyarat, jangan berkata apapun.
Eun Soo sedikit terpana, kau bilang tadi pantat..mu?! Eun Soo memutar cangkir kopinya gelisah..dan ternyata itu Coffee Prince haha..Eun Soo berdiri, kalau begitu aku pergi dulu. Jin Ho mengantar Eun Soo. Eun Soo tanya apa Jin Ho ingat, ia pernah berkata jika Jin Ho melarangnya kuliah di LN, maka ia tidak akan berangkat.
Tapi Jin ho tidak melakukannya? Apa Jin Ho menyesalinya? Jin ho berkata ia minta maaf. Eun Soo berkata, ia tidak mau ketemu lagi di bioskop dengan Jin ho jika ia belum punya pacar, kita ketemu lagi 10 th mendatang ya, dan Eun soo pergi tapi ia berpaling dan berkata, Kae in sepertinya adalah orang yang baik. Eun Soo pergi.
Kae in keluar dan berkata mereka tampaknya pernah pacaran ya. Jin ho menjawab, terlepas dari pria atau wanita, Eun Soo adalah orang yang paling membuatku terpesona. Dia adalah orang dengan semangat yang luar biasa untukku. Kae in berkata aku ingin seperti Eun Soo, seseorang dengan semangat yang luar biasa.
Jin Ho dan Kae in duduk di atas melihat pemandangan kota. Jin ho berkata, "Aku menyukaimu." Kae in kaget. Jin Ho mengaku, setelah semua yang ia alami, Kae in selalu membuatnya tersenyum.
Mereka beranjak, tapi sebelum pergi, Kae in meminta Jin ho berhenti dan ia menulis di punggung Jin ho dengan jari, "Di kehidupan mendatang, yang akan, akan datang..kembalilah padaku sebagai pria...yang bisa mencintai wanita."
Paginya, Jin ho memberi pelajaran baru, pria suka dengan wanita yang punya selera humor yang bagus. Kae in senang? benarkah? Kae in percaya diri ia punya bakat disini. Jin Ho berkata, kau tersandung dan jatuh dan merusakkan barang2..itu slapstick bukan humor. Kae in lalu menceritakan lelucon tapi tidak berhasil, Kae in minta Jin ho cerita tapi Jin ho belum dapat ide, dan ia janji akan telp Kae in nanti jika sudah dapat.
Jin Ho tanya pada Sang jun dan Tae Hoon tentang lelucon dan akhirnya ia menelepon Kae in sepanjang hari untuk membuat Kae in tertawa. Sementara itu Kae in pergi ke toko papan kayu dan ia menerima telp dari Chang Ryul yang berkeras ingin datang, Kae in memutuskan untuk balas dendam.
Jin Ho telp Kae in lagi dan menceritakan lelucon, kali ini Kae in tertawa geli, tapi kemudian ia terbentur oleh papan kayu dan ia langsung pingsan. Jin Ho bergegas ke toko kayu dan ia mendapat informasi, Kae in sudah dilarikan ke RS. Tapi ketika Jin ho tiba, justru ia melihat Chang Ryul sudah ada di sana. merawat Kae in. Jin Ho terpaku melihatnya.
Jin Ho masuk dan dengan manis tanya apa Kae in baik2 saja dan ia berkata pada Chang ryul, "Aku akan mulai mencintai wanita ini. Jadi minggir." Jin Ho mendorong Chang Ryul dan ia menggandeng Kae in keluar dari RS, hanya sesampainya di luar ternyata tangan Jin ho kosong...itu cuma imajinasi Jin Ho. aarrrgh..!!
Jin Ho tanya pada perawat bagaimana kondisi Kae in. Perawat tanya apa Jin ho adalah penjaga Kae in, dengan senang hati Jin ho membenarkan, ternyata Kae in tidak apa2. Jin ho pergi. Ia berkata hanya ini yang bisa ia lakukan untuk Kae In.
Chang Ryul mohon untuk merawat Kae in, Kae in berhenti lalu tanya dimana mobil Chang Ryul. Chang Ryul lari mengambil mobilnya dengan gembira dan minta Kae In menunggunya.
Personal opinion,
Akting Yoon Eun hye sebagai Eun Soo bagus. Pas. Terkendali. Karakter Eun soo adalah karakter paling "sempurna" yang diperankan Yoon. Sebagai Chae Kyung dia agak sembrono, sbg Chan dia tomboy abis, sbg Hae Na dia terlalu manja. Kalau Eun Soo itu pintar, cantik, baik hati, dewasa, dedikasinya tinggi, dan dokter yang baik. Cuma sedikit terlihat kesepian karena ia mengutamakan pendidikan dan karir daripada di Korea bersama Jin Ho.
Sayang cuma tampil sebentar.
SINOPSIS EPISODE 9
Jin Ho keluar dari RS, Kae In tidak melihatnya. Jin Ho sedikit terguncang. Ia baru menyadari perasaan-nya pada Kae in dan tidak tahu harus bagaimana.
Di kantor, Sang Jun mencemaskan Jin Ho yang sama sekali tidak bisa dihubungi setelah keluar kantor tadi. Apa ada yang terjadi? Sang jun merasa ini tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Tae Hoon merasa ini pasti masalah wanita.
In hee datang dan Sang Jun berkata Jin Ho pergi dan belum pulang sejak tadi, ia mengundang In hee minum teh. In hee tentu saja tidak menolak.
Chang Ryul mengantar Kae in pulang dan ia mendapat telp dari ayahnya. Chang ryul berkata ia mengantar Kae in dulu dan akan menemuinya, Kae in tidak mengatakan apa2 mengenai percakapannya dengan ayah Chang ryul.
Kae in mengirim SMS pada Jin ho, tapi Jin ho ragu2 membukanya. Chang Ryul ingin berhenti di SPBU dulu agar Kae in bisa makan, Jin Ho juga mengisi bensin. Saat mobil Jin Ho pergi, mobil Chang Ryul masuk.
Sang Jun mengajak In Hee makan malam, In hee terus menuang arak dan Sang Jun mulai mabuk. Sang Jun berkata kau sama sekali tidak minum? In hee terus memancing apa Jin Ho kencan dengan seseorang. Sang Jun karena mabuk mulai banyak bicara.
Sang Jun berkata Jin ho itu benar2 normal, pengakuannya waktu itu hanya suatu kesalahan saja.
Kae In dan Chang Ryul sampai di Sang Go Jae, Kae in melarang Chang Ryul masuk. Chang ryul berkata ia hanya ingin menunggu sampai kae in tidur dan setelah itu ia pergi, that's all. Tapi Kae in menolak. Chang Ryul heran, mengapa kau bisa demikian berubah dalam sekejap?
Kae in berkata ini karena Chang Ryul, sekarang aku lebih mencintai diriku sendiri. Chang Ryul berkata ia akan menjadi pria yang akan mencintai Kae in sepenuhnya.
Young Sun datang dan ia langsung memukul pundak Chang Ryul. Apa yang kau lakukan di sini hah? Chang Ryul membungkuk halo, nanti aku akan memberi salam lebih resmi. Resmi apa, kata Young sun. Kae in berkata Chang Ryul kau harus pergi.
Jin Ho kembali ke kantor dan Kae in terus menelp-nya. akhirnya Jin Ho mengangkat telpnya.
Kae in berkata ia tadi kejatuhan papan dan pingsan, Jin Ho tidak terlalu antusias mendengarnya, lalu?! Kae in jadi merasa aneh, kau tidak apa2? Suaramu kedengaran aneh. aku tidak terlalu luka kok. Jin ho menjawab aku tidak apa2. Jin ho berkata ia nginap di kantor dan Kae in tidak perlu menunggunya.
Young Sun mendengar percakapan itu dan berkata paling tidak Jin Ho harus memperlihatkan sedikit perhatian pada Kae In. Young Sun menegur Kae in apa ia masih mau kembali pada Chang Ryul? Kae in meyakinkan Young Sun ia tahu yang ia lakukan.
In Hee menelp Jin Ho dan pura2 ketakutan karena ada pencuri di apartemennya. Jin Ho datang dan In hee langsung memeluknya. (evil woman..) Bahkan In hee sampai membuat berantakan apartemennya agar terlihat benaran. In Hee beralasan ia tidak bisa menelp Chang ryul maupun Kae in.
Jin Ho memeriksa dan merasa apartemen In hee aman, dan ia akan pergi. In hee meminta Jin Ho tinggal. Jin Ho menolak dan berkata tidak nyaman. In hee mulai memancing, bukankah sebenarnya tidak masalah bagi Jin Ho karena selama ini ia tinggal dengan Kae in. Jadi kalau dengan Kae in tidak apa2 tapi aku tidak?
Akhirnya Jin Ho mengalah dan ia berkata akan tidur di sofa In hee. In Hee berkata Jin Ho sepertinya sangat tidak nyaman berada di dekatnya. Jin Ho tidak tahan lagi dan ia langsung pergi. Jin ho berkata sudah mau pagi.
Kae In menunggu di rumah, ia tidak bisa tidur, memeluk boneka Jin no-nya. Ia bertanya-tanya mengapa Jin Ho bersikap seperti ini dan ia minta jawaban dari boneka itu haha..oh lion ..
Paginya, Kae in mengintip ke kamar Jin Ho yang ternyata kosong. Bahkan Kae in membuka laci baju Jin Ho untuk mengecek. Lalu bergumam, "Dia pasti berpikir aku wanita aneh." Kae In berencana membawa baju dalam untuk Jin Ho haha, akhirnya Kae in berkata ah tidak apa2 ini kan antar teman.
Di kantor, Sang Jun mengaku kemarin ia makan malam dengan In hee dan mabuk, ia membicarakan Jin Ho hanya tidak ingat omong apa. Sang Jun mendesak Jin Ho untuk mengambil foto Sang Go Jae dan Jin ho menolaknya karena dilarang Kae In.
Sang Jun tidak peduli, ia bahkan mau menyelinap untuk mengambil gambar Sang go Jae. Sang Jun melihat Jin Ho ragu2. Apa ini karena Kae In? Jin Ho diam saja. Sang Jun mulai mengerti.
Tiba2 Kae in masuk ke kantor Jin Ho, dan mendelik pada Jin Ho. Tapi cuma bercanda. Kau harus menjelaskan padaku kemana kau. Kae in bahkan membawakan pakaian dalam untuk Jin Ho dan juga kaus kaki. Jin Ho kaget, kau membuka laciku? Kae in berkata kita teman kan?
Kae in tanya apa Jin ho merasa bersalah karena tidak ada di sisinya ketika ia luka? Jin Ho menyangkalnya tapi jelas Jin ho tersentuh.
Jin Ho tanya, mengapa aku harus mencemaskanmu? Bukankah Kae in seharusnya lebih fokus pada balas dendamnya? Kae in menjawab, kau tidak tertarik pada apapun kecuali keberhasilan pekerjaan-mu iya kan? Jin Ho mengiyakan. Kae in lalu pergi. Jin Ho tidak menyusulnya.
Di museum, Kae In mengecat balok2 sambil ngomel. Do Bin masuk, dan ia tanya kenapa dahi Kae In? Kae in berkata ia terbentur tapi tidak apa. Do Bin tanya apa yang dibuat Kae In, kok bentuknya sama? Kae in menjelaskan ia membuat partisi. Nanti akan digabung menjadi tembok. Do bin berkata bagus juga warnanya macam2 anak2 pasti suka. Kae in membenarkan, ia dengar warna akan memacu kerja otak anak2. Do bin suka, "Good idea."
Kae in mentraktir Choi Do Bin kopi. Kae in mengucapkan terima kasih atas usaha Do Bin. Do bin tanya apa Kae in tahu rasanya keuntungan dari cinta bertepuk sebelah tangan ? Mereka mulai membuat daftar, tidak perlu mengeluarkan uang untuk orang itu, atau mengharapkan apapun.
Do Bin merasa Kae in punya pengalaman bertepuk sebelah tangan. Kae in merasa ia tidak yakin dengan ini, tapi ia tidak boleh membebani pria itu. Do bin juga merasa sama.
Jin Ho datang ke museum dan In Hee melihatnya. Kae in melihat mereka dan mendengar saat In hee tanya apa Jin Ho lelah karena menginap di rumahnya semalam, sepertinya Jin Ho tidak cukup tidur.
Ayah Chang Ryul mendesak agar Chang Ryul segera kembali dengan Kae in, ia juga berkata Kae In seharusnya bisa mengerti pesannya. Chang Ryul langsung kaget, apa yang ayah katakan pada Kae In? Ayah Chang Ryul mengaku, ia berkata ia tahu siapa ayah Kae In, maka ia akan diperlakukan dengan baik. Chang Ryul kesal sekali.
Do Bin memanggil Jin Ho karena ia akan memberikan bahan yang bisa membantu Jin Ho. Do Bin berkata ini bukan hal penting hanya ingin bertemu sebagai teman. Do Bin merasa lebih berani karena sudah didorong Kae in, maka ia mengusulkan agar bisa lebih dekat lagi. Do Bin mengutip kata2 Kae in mengenai cinta bertepuk sebelah tangan dan berkata bahwa tindakannya ini perlu keberanian.
Chang Ryul datang dan memberikan bunga pada Kae in, tepat saat Jin Ho dan In hee keluar untuk melihat semuanya (kayanya adegan klise kaya gini ngga akan pernah hilang dr Kdrama ya..hehe..bosen ngga sih?). In Hee mendekati mereka dan langsung memberi selamat pada Kae in, lalu In hee senang karena Chang ryul sudah pulih.
Wajah Jin Ho terlihat kaku, ia tahu Kae in melakukannya untuk balas dendam, tapi Jin ho menyaksikan sendiri Kae in didekati orang lain dan ia terluka.
Jin Ho akhirnya pergi makan dengan In Hee, yang ngoceh terus. Tapi Jin Ho tidak tertarik mendengarnya.
In hee mengundang Jin Ho minum untuk berterima kasih atas bantuan Jin Ho kemarin, tapi Jin Ho menolak. Lalu In hee sengaja mengeluarkan pil, ia beralasan ini adalah pil penenang karena ia gelisah karena kejadian pencurian kemarin malam. In hee masih takut sendirian malam ini, apa Jin Ho mau datang lagi semalam lagi?
Jin Ho mengantar In hee dan memeriksa apartemennya dan Jin ho memastikan semuanya aman. (neng kalo kemalingan telp polisi, bukan Jin Ho). Jin ho akan pergi dan In hee menggunakan taktiknya lagi dan mencium Jin Ho!
Jin Ho marah dan mendorong In hee, kau memilih pria yang salah! (girl, he's just not that into you!), In hee masih tanya, apa kau tidak menyukai wanita atau hanya aku? In hee menyatakan ia akan memegang erat Jin Ho, karena pada dasarnya kita ini sama. Menggunakan apapun untuk mencapai tujuan kita.
Chang Ryul mengantar Kae In pulang dan berkata ia dengar Kae in bertemu ayahnya. Chang Ryul berkata ia tidak melakukan ini karena ayahnya dan minta Kae in percaya padanya.
Sang Jun memutuskan untuk pergi ke Sang go Jae. Tae Hoon menolak ide Sang Jun dan Sang Jun membujuknya dengan memegang wajah Tae Hoon, hye Mi melihatnya lagi dan ia benar2 berpikir Sang Jun itu gay. hehehe
Hye Mi mengikuti mobil mereka dengan taksi dan ia akhirnya tahu dimana Jin Ho tinggal.
Tae Hoon dan Sang jun menahan Hye Mi dan membawanya masuk ke mobil. Hye Mi melihat jendela dan melihat Kae in yang sedang membuang sampah. Hye mi langsung murka, Jin Ho tinggal dengan wanita lain?
This scene is so hilarious, you should see when Sang Jun got mad, freaking funny...
Hye mi mau keluar tapi Tae Hoon dan Sang Jun menahannya. Sang Jun akhirnya kehilangan kesabaran dan menyuruh keduanya pulang. Sang jun punya urusan dan ia akan melakukannya sendiri.
Hye Mi menangis dan berkata pada ibu Jin Ho bahwa Jin ho tinggal dengan seorang wanita. Tae Hoon buru2 menjelaskan bahwa Jin ho terpaksa melakukan ini karena karirnya. Hye mi bersumpah akan membongkar alasan Jin Ho tinggal di rumah itu.
Sang Jun masuk dan mengarang cerita bahwa Jin ho meninggalkan dokumen penting, Sang jun minta diantar keliling Sang Go Jae. Kae in melihat dengan bingung dan Sang Jun buru2 menjelaskan bahwa ia mimpi tinggal di tempat seperti ini bersama istri dan anaknya. Kae in tambah bingung, bukankah Sang jun gay?
Sang Jun buru2 membuat alasan lagi, itu mimpi ibunya untuknya. Dan Kae in jadi simpati. Sang jun minta teh panas, Kae in menyiapkannya dan Sang Jun langsung mengeluarkan kamera dan mengambil gb dg cepat.
Jin ho pulang dan melihat Sang Jun dan melihatnya mengambil gambar. Sang jun menyadari Jin Ho melihatnya dan merasa Jin ho segan melanjutkan penyelidikannya tentang Sang go Jae. Sang jun mengingatkan Jin ho mengapa dia tinggal di sini, apa perasaannya pada Kae in membuatnya tidak bisa membedakan antara bisnis dan urusan pribadi?
Jin Ho menjawab, ya, aku tidak bisa membedakan lagi mana bisnis mana urusan pribadi. Ini pernyataan tidak resmi Jin ho kalau ia mencintai Kae in. Sang jun melihat Jin Ho sangat terganggu dan tanya apa Jin Ho bisa melepaskan pekerjaan ini demi wanita itu.
Jin Ho menemui Kae in dan berkata ada yang harus ia katakan, "Aku datang ke Sang go Jae..." dan Sang Jun muncul mengganggu mereka, ia berkata ada kucing masuk, Kae in langsung keluar mencari kucing itu dan Sang jun minta Jin Ho jangan mengatakan apa-apa.
Setelah Sang Jun pergi, Jin Ho dan Kae in tegang. Kae in memikirkan Jin ho menginap di rumah In hee dan Jin Ho memikirkan bunga dari Chang Ryul. Jin Ho mengucapkan selamat pada Kae in dan tanya apa Kae in bisa mengakhirinya dengan mudah, kalau dilihat dari ekspresinya saat mendapatkan bunga, Kae in sepertinya suka. Kae in berkata ia akan mengakhirinya jika Jin ho berkata sudah berakhir. Jin ho berkata itu terserah Kae in.
Jin Ho mematikan ponselnya agar In hee tidak telp, tapi In hee-de vil justru menelp Kae In. Kae in memberikan ponselnya pada Jin ho. Setelah Jin ho selesai, ia kesal dan berkata apa Kae in tidak bisa berkata bahwa Jin Ho tidak mau terima telp? Kae in juga kesal, bagaimana aku bisa tahu itu?
Kae in berkata ia tahu Jin Ho menginap di apartemen In hee. Jin Ho jadi heran. Jin Ho menjelaskan kemarin ada pencuri di apartemen In Hee, Kae in berkata meskipun demikian, saat ia mendengarnya, hatinya sakit. Teman baiknya dicuri oleh In Hee lagi. Jin ho meyakinkan Kae in itu tidak akan terjadi.
Tiba2 Chang Ryul menelp. Kae in menjawabnya dan Jin Ho merasa Kae in jatuh hati lagi pada Chang Ryul dan Jin Ho pergi dengan membanting pintu! Aww he's jealous haha..I like the cheesy part like this.
Malamnya, mereka sama2 tidak bisa tidur. Paginya Kae in bicara dengan penjual kayu, ia tanya dimana diantara kedua pria itu adalah pacar Kae in. Kae in heran. Kae in mendapat laporan kalau pria kedua berkata ia adalah teman Kae in tapi nada suaranya terdengar seperti seorang kekasih yang cemas setengah mati.
Kae in tahu pria itu pasti Jin Ho dan ia memanggil Jin Ho untuk piknik di taman. Kae In menyiapkan makan siang untuk Jin Ho (beli, bukan buat sdr kaya Jandi hehe, yg praktis2 aja..)Kae in berkata ia selalu ingin melakukan ini dengan teman prianya , Jin ho mendengus bukankah seharusnya Kae in melakukan dengan Chang ryul?
Kae in mengucapkan terima kasih karena Jin Ho sudah datang ke RS. Kae in heran bagaimana Jin Ho menemukan toko kayunya? Jin ho berkata ia menelp semua toko kayu sampai ia menemukan yang tepat.
Kae in tanya bagaimana jika ia menjadi pria? apa Jin ho akan merasakan yang lain dengannya? Jin ho berkata ia tidak bisa membayangkan itu.
Kae in menempelkan nori sebagai kumis palsu dan mau tidak mau Jin Ho tertawa dan kebekuan-nya cair. Mereka menghabiskan waktu dengan senang2.
Penyelidik yang di sewa Chang Ryul lapor, tidak ada bukti Jin Ho itu gay. Chang Ryul langsung menelp Kae in yang tentu saja tidak mengacuhkan telp Chang Ryul. Kae in jalan2 dengan Jin Ho.
Kae in pura2 jadi pria dan ia juga minta Jin Ho mencoba pakai baju wanita "atas nama persahabatan". Jin ho membalas, "Aku lebih memilih mati atas nama persahabatan." Kae in langsung berlutut satu kaki dan Jin Ho berlalu karena malu.
Kae in berkata sendiri, "Aku berpikir begitu lama apa yang bisa kulakukan untuk berterima kasih padamu. Aku ingin berkata aku mencintaimu. Tapi aku tidak punya keberanian, jadi aku memutuskan untuk menjadi pria. Seperti aku bersamamu, aku ingin melihatmu gemetar karena aku. Ini adalah Park Kae in peramal cuaca."
Dalam perjalanan pulang Kae in berkata ia ingin menjadi pria. Jin ho berkata, "aku suka Park Kae in apa adanya."
Chang Ryul gelisah dan ia mencari Kae in, Chang Ryul menelp In hee apa ia bersama Jin Ho. Chang Ryul berkata selama ini Jin ho hanya pura2 jadi gay. Keduanya pergi ke Sang go jae.
Chang Ryul kesal, Jin Ho tinggal bersama Kae in di rumah yang sama, ini tidak bisa dibiarkan.
Maka begitu Jin Ho-Kae in pulang, Chang Ryul langsung memukul Jin Ho.
Chang Ryul, "Beraninya kau mencampuri hidupku. Apa yang kau lakukan pada Kae in? Kau brengsek kotor?"
Jin ho berkata ia tidak melakukan apapun, Chang ryul marah dan mau memukul Jin ho lagi, tapi kali ini Jin ho sudah lebih siap.
In hee mulai membela Jin Ho, Jin ho menghindari perkelahian, tapi Chang Ryul mau memukul lagi, kali ini Jin Ho memukulnya. Chang Ryul jatuh ke tanah.
Kae In otomatis langsung mendekati Chang ryul dan tanya apa ia tidak apa2. Jin Ho melihat mereka dengan pandangan terluka.
SINOPSIS EPISODE 10
Chang Ryul bangkit dan mau berkelahi dengan Jin ho, tapi In hee menengahi, ia berkata, Chang Ryul kau sangat cemburu sampai tidak berpikir jernih? In hee menyuruh Jin Ho dan Kae In masuk.
Intinya In hee tidak mau Kae in tahu bahwa Jin Ho bukan gay. Chang Ryul bingung, kau ini bicara apa? Tapi In hee terus menahan Chang Ryul. Kae in berkata, iya lebih baik ketemu lagi nanti kalau sudah tenang. Jin Ho merasa muak dan ia langsung masuk.
Saat keduanya masuk, Chang Ryul marah dengan In Hee. In Hee langsung berkata apa kau sudah bodoh?!
Di dalam, Jin Ho juga kesal dengan cara Kae In yang langsung mencemaskan Chang Ryul. Kae in beralasan ia melakukan itu karena sesuai dengan pelajaran dari Jin Ho, ia akan pura2 perhatian dan kemudian akan menolak Chang Ryul.
Jin Ho tahu kau tidak berpura-pura, itu bukan karaktermu. Kae in lalu berkata ia akan membuat kompres untuk Jin ho dan beranjak, tapi Jin Ho menahan lengannya dengan kuat.
Kae in, "sakit.." Jin Ho, "benarkah? benarkah jika aku berkata selesai maka kau akan bisa meninggalkan Chang Ryul?"
Kae in, "Iya..tentu saja aku akan segera memutuskan Chang Ryul" Jin ho melepaskan cengkeramannya dengan perlahan. Kae in berkata In hee selalu mendapat yang ia inginkan. Jin ho berkata aku bisa mengurus perasaanku sendiri.
Chang Ryul dan In hee bertemu, Chang Ryul berkata apa yang mau kau bicarakan, katakan saja. In hee berkata apa untungnya buat Chang Ryul jika Kae in tahu Jin Ho bukan gay? In hee mengusulkan agar mereka berusaha mempertahankan hubungan Kae In- Jin Ho tetap sebagai teman, karena mereka ada dalam perahu yang sama.
Chang Ryul, "Perahu yang sama?" In hee, "Aku menyukai Jin Ho dan kau menginginkan Kae in, jadi kita bisa bekerja sama."
Jin Ho mencuci tangan dan ia termenung, ia ingat bagaimana ekspresi Kae in saat ia memukul Chang Ryul. Sementara Kae in menyiapkan kompres untuk Jin Ho. Jin Ho menolaknya dan berkata pukulan Chang Ryul tidak akan melukainya.
Tiba2 In hee de vil masuk dan ia membawa bir untuk mereka. In hee berkata agar Kae in dan Jin ho minum, baikan dan tidur. In hee berkata, Kae in sungguh lega kau dekat dengan Jin Ho kita. Lalu In hee pamit.
Setelah In hee keluar, Kae in mendorong kompres es ke arah Jin ho dan ia masuk kamar dengan kesal. Di dalam kamar, Kae in duduk dan mendengus, "Jin Ho kita?!"
Chang Ryul tiba2 telp dan ingin bertemu, ia menunggu Kae in diluar. Kae in keluar dan Jin ho melihatnya dengan pandangan cemburu.
Chang Ryul berkata kalau Kae in mau tinggal dan berteman dengan Jin Ho silahkan saja. Ia akan mengikuti keinginan Kae in mulai sekarang, tapi jika kau percaya aku benar2 menyukaimu, tolong minta Jeon Jin Ho keluar dari rumahmu.
Kae in berkata ia akan mempertimbangkannya. Chang Ryul, "Ok, aku sudah senang kau mau memikirkannya." Kae in masuk.
Kae in memberikan bir pada Jin Ho, ini kata In hee untuk Jin ho kita lalu siapa lagi yang harus minum? Jin Ho menolak, kalau kau tidak mau buang saja atau terserah mau diapakan. Kae in berkata jika Jin ho mau berteman dengan In hee terserah saja. Jin Ho tanya apa itu yang sejujurnya?
Kae in berkata mereka berteman tapi ia tidak berhak mencampuri urusan pribadi Jin Ho.
Jin Ho berkata kau diam2 bertemu Chang Ryul kan? Kau diam2 menemuinya tanpa sepengetahuanku. Kae in beralasan ia akan mengurus ini sendiri. Kae in masuk kamarnya dan mengaku pada boneka Jin no kalau ini justru lebih berat daripada melihat Chang Ryul dengan In Hee di altar waktu itu, ini jauh lebih menyakitkan.
Paginya Jin Ho akan mengirim Sms tapi ia ragu2, Kae in juga sama ia akan mengirim voice mail tapi batal. Sang jun masuk dan mengajak Jin ho santai karena ini hari Sabtu tapi Jin Ho berkata ia lelah dan ingin pulang ke rumah.
Sang Jun mengerti tapi ia berkata, ia tidak ingin menambah beban untuk Jin Ho tapi ini sudah menjelang dateline. Jin Ho mengerti, tapi ia mau pulang dulu.
Ternyata Jin Ho belanja, "Aku tidak mengerti mengapa aku bahkan melakukan ini" (hehe..lagunya Younha ini cocok). Jin Ho pulang dan mencari Kae in. Kae in ternyata belum pulang dan turun hujan.
Kae in menunggu di halte bus dan kehujanan. Saat Kae in pergi dari halte, Jin Ho datang ke halte dengan payung! ckck (Korean novela ini pasti ada adegan cari2-an kaya gini ya..)
Jin ho duduk di halte dan kemudian ia melihat buku, Kae in yang jalan sambil hujan2, berhenti dan mengeluh aduh, bukuku ketinggalan. Kae in berbalik, tepat saat Jin ho datang dengan buku dan payung di tangan, apa kau mencari ini? (oh..so sweet..haha)
Kae in kaget, bagaimana Jin ho bisa disini? Mana mobilmu? Jin ho berkata ia meninggalkannya di rumah, jadi kau sengaja menjemputku? Kae in senang sekali.
Jin Ho berkata kau ini bagaimana, ramalan cuacamu meleset terus. Kae in berkata Jin ho seharusnya bawa payung 2, lihat kau jadi basah. Jin Ho berkata kalau begitu kita lebih dekat saja. Kae in senang dan langsung merangkul tangan Jin Ho.
Kae in, "Kau seperti ibuku." Dan Jin Ho merangkul Kae in, mereka jalan pulang.
Hye Mi dan Tae Hoon mengikuti mereka. Hye Mi merasa mereka mencurigakan. Tae Hoon tanya sampai kapan mereka akan terus mengikuti Jin Ho?
Di rumah, KAe in memberikan apel pada Jin Ho, terimalah maafku (Apple terdengar spt maaf, hehe..kali ini apelnya apel mainan buatan Kae in, bukan apel benaran yang bisa dimakan ama Ji Hoo -BOF haha ), Kae in minta maaf karena sudah berpikiran sempit. Tapi kata Kae in, kau juga berpikiran sempit. Jin ho juga minta maaf.
Kae in bersandar pada Jin Ho, oh Jin ho hatimu seluas Samudra Pasifik, Jin ho akhirnya tertawa.
Kau yang masak kata Kae In, kau saja kata Jin Ho. Tidak, kau.
Sang jun bertemu dengan Young Sun, "Oh my God, Omo..omo..model benaran?" Young sun mengangguk, Sang jun sangat bersemangat dan ia berkata kalau tangannya memang bagus, setiap kali ia menunjukkan jarinya pada wanita, mereka pasti tertarik.
Young sun heran, "Wanita?" Sang jun , "Pria!" Young sun memukuli Sang jun oh dasar kau ini...
Jin Ho mengupas apel, Kae in memandanginya, ia berkata Jin ho kau pintar masak, mengurus rumah, bahkan mengupas apel juga kau lakukan dengan teliti. Apa kau punya kekurangan? Tidak jawab Jin Ho.
Ah..kata Kae in, ini kekuranganmu, kau kurang rendah hati..ckck
Mereka mendapat telp. Ternyata satu dari Sang jun dan satu dari Young Sun, mereka diminta membantu membawakan papan untuk memantulkan cahaya. Young sun mau memotret Sang Jun hehe..tapi Young sun tidak puas dan akhirnya minta Jin ho yang jadi modelnya.
Sang jun gantian bawa papan. Kae in mendekati dan tanya bukankah Sang Jun yang sudah siap jadi model? Young sun membenarkan, Sang jun sebelum make-up dan Jin Ho setelah make-up. Kae in memukul Young sun kau ini. Young Sun berkata Jin ho itu lebih tampan tahu!
Tiba-tiba Chang Ryul telp dan mengajak Kae in kencan. Kae in menolak, tapi Chang Ryul terus mencoba akhirnya Kae in bersedia pergi besok pagi. Young sun memarahinya, apa yang kau lakukan. Kae in berkata ia akan balas dendam.
Young sun sangat mengenal Kae In, tidak biarpun kau harus mati dan hidup lagi, selamanya kau tidak akan bisa balas dendam. Jadi tinggalkan Chang Ryul!
Sang Jun dan Jin Ho mendekat dan Kae in minta Jin Ho melatihnya lagi. Young sun dan Sang jun langsung waspada, apa, latihan apa? Kae in berkata ia ada urusan dan menarik Jin Ho pergi.
Young sun dan Sang Jun heran melihat mereka. Sang jun keceplosan lagi ia berkata mereka pasangan serasi. Apa? Young sun kaget. Itu, burung yang ada di sana kata Sang jun, mereka serasi sekali...haha pintar ngeles.
Kae in dan Jin ho pulang dan Kae in minta agar nanti jika ia bersama Chang ryul, Jin ho datang dan menggandengnya pergi. Buat apa, tanya Jin ho, aku tidak punya alasan melakukannya. Kae in mendesah iya benar juga. Tapi akhirnya jin ho mengalah, baiklah aku akan melakukannya.
Kae in senang dan mereka sudah hampir dekat Sang Go Jae. Kae in menarik tangan Jin Ho, kau menggandengku seperti ini ya? Jin ho kaget tapi mereka akhirnya jalan bergandengan.
Tepat saat itu, Tae Hoon, Hye mi dan..Ibu Jin Ho keluar dari Sang Go Jae (Kae in suka lupa kunci pintu) dan melihat mereka jalan bergandengan dengan mesra. Semuanya kaget, termasuk Jin ho-Kae in. Ibu Jin Ho langsung pingsan.
Ibu Jin Ho bersandar pada Jin Ho sambil setengah berbaring, ia shock. Kae in masuk membawakan air dan Hye Mi langsung mengambilnya. Kae in tanya apa ia perlu membeli obat untuk Ibu Jin Ho? Hye mi marah dan menyalahkan Kae in.
Hye mi berkata aku ini tunangan kak Jin Ho! Kae in kaget. Jin Ho kelihatan kesal. Kae in minta Jin ho keluar sebentar ia ingin bicara. Hye Mi melarangnya, apa hakmu menyuruh Jin Ho-oppa ku mengikutimu?
Tapi Jin Ho menyandarkan ibunya ke bantal dan jalan keluar mengikuti Kae In (wow..)
Kae in mengajak Jin ho ke kamarnya dan ia tanya apa Jin Ho tidak sebaiknya terus terang saja? Kasihan Hye mi, anak itu terus mengira ia adalah tunanganmu, padahal ia tidak tahu orientasi seksualmu.
Jin Ho menolak. Tapi Kae in membujuk, seorang ibu selalu memihak anaknya apapun yang terjadi. Jin ho berkata, "Jadi kau mau aku mengaku pada ibuku kalau aku itu adalah gay?" Kae in mengangguk.
Belum sempat Jin ho bicara lagi, pintu kamar Kae in terbuka dari luar dan ternyata Ibu Jin Ho, Hye Mi dan Tae Hoon mendengarnya! OMG..
Ibu Jin Ho maju selangkah dan ia hampir jatuh lagi. Hye mi shock, oppa apa benar? Jin Ho tidak tega melihat ibunya, akhirnya ia maju dan berkata pada ibunya, "Tidak Ibu, aku bukan gay! bukan, aku benar2 bukan gay!"
Jin Ho meminta Kae in mendekat, "Kae in sini." Kae in maju dan ia kelihatan bingung, Jin ho berkata di depan ibunya, "sebenarnya aku mencintai wanita ini." Kae in terbelalak. Jin Ho, "Ibu, aku ingin menikah dengan wanita ini." (hehe..ini sebenarnya pengakuan jujur Jin Ho tapi Kae in pikir ini sandiwara Jin ho di depan ibunya.)
Jin ho menyuruh Kae in mengenalkan diri. Hye Mi tidak percaya ini dan lari keluar sambil menangis. Tae hoon mengikutinya.
Ibu Jin ho masih shock, Jin Ho minta Kae in mengenalkan dirinya. Kae in akhirnya ikut saja, "Saya, Park Kae In"
Ibu Jin Ho menegaskan, "Jin Ho, jadi kau bukan gay?" Jin ho membenarkan. Ibu Jin Ho akhirnya melihat Kae in dan tanya, "Nona, tadi siapa namamu? Apa kau mencintai Jin Ho-ku? "
Jin Ho kaget juga dan ia harap2 cemas menunggu jawaban Kae in, Kae in, "Iya, saya mencintai Jin Ho." teng...teng!! (I know it's complicated but I feel great haha..)
Malamnya, Kae in duduk termenung. Young sun masuk dan ia mengingatkan Kae in agar tidak dekat dengan Jin Ho, "Kau tidak boleh memperlakukannya seperti dengan pria." Kae in tahu, Young sun menegaskan agar tidak membuat masalah.
Kae in berkata, "Justru masalahnya tambah besar." Young Sun stress, "Apa? apa lagi?" Kae in berkata, "Jin Ho sshi ingin menikah denganku." gubrak!!
Jin Ho berlari di tepi sungai, ada beberapa orang berkerumun. Ternyata Hyemi berusaha menenggelamkan diri ke sungai Han. Tae Hoon mati2an mencegahnya, melihat Jin Ho ia teriak, hyung tolong cegah dia. Jin ho akhirnya menarik Hye mi, jangan seperti ini.
Jin Ho, "Kau tahu sejak semula, aku tidak pernah mencintaimu kan? " Hye mi berkeras, ia mencintai Jin Ho, dan itu cukup. Jin ho menasihati, cinta itu tidak bisa jika hanya sepihak, orang yang benar2 mencintaimu adalah..Jin Ho menarik Tae Hoon menghadap Hye Mi, ..Tae Hoon! Dialah yang selama ini terus ada di samping Hye Mi dan melakukan apa saja demi kau. Ia sudah banyak menderita karena kau.
Hye Mi berkata tapi ia tidak mencintai Tae Hoon. Jin Ho berkata, jadi jika aku tidak mencintaimu maka kau ingin mati? Baik mati saja. Tae Hoon kaget dan berteriak, kak! kenapa berkata seperti itu. Tae Hoon menutup telinga Hye mi, jangan dengarkan. Jin Ho berkata pada Hye mi jangan melihatku lagi, tapi lihat Tae Hoon, jika kau melihatnya, maka kau akan mulai mencintainya.
Jin Ho pergi, Hye mi menangis dan Tae Hoon memeluknya.
Di rumah, Young sun minum air untuk menenangkan diri. Bagaimana Kae in bisa terjebak dalam kesulitan spt ini? Kae in berkata karena Jin ho sangat menyayangi ibunya. Bagaimana jika ibunya minta kalian menikah? Tanya Young sun. Maka aku tinggal menikah dengannya. Young sun kesal, apa kau gila?
Young Sun, "Kau ini..kau hanya ingin berada di dekat Jin Ho saja kan?"
Young Sun pulang dan ia memutuskan akan melakukan sesuatu.
Jin Ho pulang, Kae in tersenyum padanya dan tanya bagaimana ibunya. Jin Ho berkata ia baik2 saja. Kae in berkata Jin ho jika kau sangat menyayangi ibumu dan tidak sampai hati mengaku dan ingin menyenangkannya dengan kehidupan suami isteri normal, aku akan melakukannya untukmu.
Jin Ho berdiri dan kesal.
Jin Ho, "Apa ini masuk akal, apa jika kau ingin menikahi seseorang maka kau menikah begitu saja tanpa tahu konsepnya? Aku sudah bilang kau harus menyayangi dirimu sendiri."
Kae in, "Jin Ho, kau seorang yang tidak bisa menikah dengan orang yang kau cintai." bahkan jika kau tidak bisa mencintaiku sebagai wanita, jika itu denganmu, aku bersedia jalan bersamamu selamanya.
Jin Ho, "Apa kau tahu, kelakuan seperti ini yang membuatmu gampang disakiti orang. Menikahi teman gaymu itu ide buruk."
Kae in, "Meskipun aku bodoh, Jin Ho..apa kau tidak berpikir aku adalah teman terbaik di dunia..? Jadi demi kau, aku mau melakukan apapun."
Jin Ho mendesah, "Baiklah, kalau begitu..kita berhenti saja jadi teman, aku sudah lelah."
Jin Ho masuk kamar, ia berkata, "Kau seharusnya bertanya apa aku bisa mencintai wanita, gadis bodoh."
Kae in masuk kamarnya dan tanya pada boneka Jin no, "apa yang harus kulakukan?"
Young Sun menemui Do Bin, ia berterima kasih karena Do bin memberi kesempatan pada Kae in mendisain ruang untuk anak dan Young sun tanya apa Do bin ada waktu luang?
Chang Ryul menerima telp, oya, kau mau ketemu kapan? Chang Ryul mendesak Kae in untuk bertemu. Tapi tidak berhasil.
Ayah Chang Ryul mencoba menghubungi Prof Park, ia ingin bertemu bahkan menggunakan alasan perjodohan putra putri mereka. Tapi Tidak berhasil, Prof Park sibuk dan bahkan ia akan segera kembali ke Korea (bagusnya kalo ternyata Prof Park kenal ama papanya Jin ho, tapi semoga mereka kalo kenal bukan rival di masa lalu, kalo rival..bisa berabe, cape deh..)
Chang Ryul marah karena ayahnya selalu mencampuri urusannya.
Ayah Chang Ryul ingin memastikan mereka mengalahkan Jin Ho dan ayah Kae in adalah kuncinya. Chang Ryul tidak mengerti, bukankah mereka bisa saja mengajukan design yang lebih bagus dan memenangkan kontrak dengan adil. Ayah Chang Ryul berkata, mengapa harus repot2 kalo ada jalan pintas?! haiya..!!
Chang Ryul menemui Kae in lagi di musium, ia mengerti Kae in-Jin ho hanya teman, tapi apa harus tinggal dengannya? Kae in membela Jin ho, satu2nya alasan ia bisa melalui saat2 berat dalam hidupnya adalah karena Jin ho. Kae in mengaku ia belum siap membuka hatinya, dan sekarang, temanku Jin ho lebih penting daripada Chang Ryul.(Puas!!)
Chang Ryul bertemu In Hee, apa kau benar2 yakin dengan hal ini? In Hee menjawab ya, aku yakin bisa membuat Jin Ho menjadi milikku. Chang Ryul berkata ia mencemaskan hubungan mereka, dan ia benar2 tidak ingin gagal kali ini.
Young Sun menelp. Jin Ho untuk meyakinkan bahwa Jin ho akan ada di rumah untuk makan malam. Sang Jun yang mendengarnya jadi kesal, "Unni tidak mengundangku?" Chang Ryul tiba2 telp dan ingin bertemu. Mereka bertemu di bawah jembatan (bersih euy, ngga ada PKL, dll)
Chang Ryul berkata kali ini adalah pertama kalinya ia menunggu Kae In (tipikal Korean novela hihi.aku jd pake istilahnya Maria (Maria, you have to check this series, it's hilarious, don't cry over Bidam all the time haha), cowok yg saingan berantem dulu, baru bicara heart to heart..), dan sekarang ia tahu bagaimana rasanya bagi Kae in.
Chang Ryul, "aku sudah mengadakan penyelidikan tentang dirimu, dan aku tahu kau bukan gay. Aku bisa mengatakan ini pada Kae in bahwa kau ini brengsek yang pura2 jadi gay untuk memanfaatkan Do bin, tapi aku tidak bisa melakukan itu." Kau tahu mengapa? Karena aku tidak ingin menyakitinya, dan membuatnya kehilangan teman, yang benar2 ia butuhkan saat ini.
Chang Ryul, "Pergilah, tinggalkan Sang Go Jae, saat ini juga, tinggalkan Kae in baik2."
Young Sun sudah menyiapkan makan malam istimewa di Sang Go Jae, ia ingin menjodohkan Jin Ho dengan Do Bin (aarrgh..honey, I know you're Kae in best friend, but it's already too much!). Do bin tiba, dengan bunga di tangan! Kae in kaget melihat Do Bin, dan kemudian Jin Ho masuk...
Dan..terjadilah makan malam aneh no.2! (yg no. 1, adalah makan malam Min jae, Shin Young di The Woman), Jin Ho, Kae In, Do bin merasa tidak nyaman, kemudian Young Sun pura2 mendapat telp, kalau anaknya hilang?! Dan ia menyeret Kae in pergi. Kae in polos, dan benar2 yakin kalau anak Young Sun dalam bahaya.
Saat sudah keluar, Young sun berkata itu cuma caranya agar Jin Ho bisa bersama Do Bin.
Jin Ho dan Do Bin di dalam Sang Go Jae. Keduanya jadi kaku. Do Bin sadar Jin Ho tidak tahu apa2 tentang makan malam ini dan ia merasa tidak enak. Do Bin pamit dan ia terlihat malu2, tersipu dan ah..aku jadi kasihan dengan Do Bin. (Do Bin itu benar2 baik, aduh Jin Ho ini.)
Jin Ho menunggu Kae in di rumah, dan Kae in pulang. Jin Ho hampir menangis, "Kau bilang kau bahkan mau menikah denganku, tapi kukira kau jadi ketakutan? Apa kau pikir hidupmu hanya lelucon? apa kau pikir kau bisa memecahkan masalah dengan menjodohkanku dengan Choi Do Bin?" (Oh Korean Novela missunderstanding..I love it haha)
Kae in mencoba menjelaskan bukan seperti itu, tapi tidak ada gunanya.
Jin Ho berkata ia akan mengeluarkan barang2nya akhir minggu ini, dan ia akan pergi sekarang. Jin Ho pergi.
Di kantor, Sang Jun bingung melihat Jin Ho, kau sudah menginap di sini 2 malam, dan tidak makan apa2, apa sebenarnya yang terjadi? Jin Ho memikirkan lagi peringatan Chang Ryul, dan ia berkata, "Apa kau puas? Meninggalkannya bukan sebagai teman?"
In Hee datang ke kantor Jin Ho, mengundangnya ke pertunjukan musik. In hee menambahkan, Chang Ryul dan Kae in juga akan datang, Jin Ho, "Itu tidak ada hubungannya denganku." In hee, "Sepertinya KAe in akan kembali pada Chang Ryul. Bukankah sebagai teman, Jin Ho seharusnya menunjukkan pada Kae in bahwa Jin Ho baik2 saja dengan datang ke konser dengan In hee?"
Akhirnya, ke-4nya bertemu di gedung pertunjukan. (klise..) Ini semua sudah direncanakan oleh Chang Ryul dan In hee, bahkan tempat duduk mereka pun berdekatan.
Selama pertunjukan musik, In hee melancarkan serangan, ia berbisik ke telinga Jin Ho, menggenggam tangan Jin Ho agar Kae in melihat (huh..kekanak-kanakan!), Jin ho diam saja dan membiarkan semuanya.
Kae in akhirnya tidak tahan lagi dan keluar dari gedung pertunjukan. Chang Ryul mengikutinya. Jin Ho menyusul mereka, In hee mengikuti Jin Ho.
KAe in berkata pada Chang Ryul : "Aku tidak bisa melakukan ini lagi. Aku sebenarnya ingin balas dendam. Karena kau sudah meninggalkanku, aku juga ingin melakukan hal yang sama padamu. Tapi aku..tidak akan melakukannya. Aku tidak bisa melakukannya lagi."
Ini adalah hal yang ingin di dengar Jin Ho selama ini. Chang Ryul berkata, "It's ok, kita bisa mulai lagi dari awal, tidak peduli bagaimana mulainya."
Kae In, "Kau tidak bisa mengubahku. Kau tidak tahu..pada siapa..hatiku sudah pergi."
Jin Ho mendengar ini dan berjalan maju mendekati mereka, menarik tangan Kae in dan memutar Kae in menghadap dirinya, Jin Ho berkata dengan penuh arti, "Game Over."
Dan kemudian?...scene yang ditunggu...Kiss scene! Jin Ho mencium Kae In, ciuman dengan nama :tidak ada orang lain di sini hanya kau dan aku haha..(kamera diputar 360 derajat, breath Jin ho, breath...)
Chang Ryul dan In hee hanya bisa melihat dengan terbelalak.(oya, LMH improve, lebih bgs dr yg di BOF ^_^)
SAMBUNGAN SINOPSIS PERSONAL TASTE EPISODE 11 - 15
Courtesy of kadorama-recaps.blogspot.com