RSS

KOREAN DRAMA JUMONG (삼한지-주몽 편 / The Book Of Three Han / 三韓志-朱蒙篇 ) - SINOPSIS EPISODE 61 - 62


SINOPSIS JUMONG EPISODE 61

Ye Soya kelelahan karena berlari sambil menggendong Yu Ri. Yoohwa mengambil alih Yu Ri dan berkata perjalanan mereka masih panjang. Pelayan melihat penjaga dan ke-4nya bersembunyi saat penjaga mencari mereka. Naro berkata pada Songju, mereka pasti ke arah Jolbon. Jadi kita harus segera ke sana.

Ratu mendengar Yoo Hwa dan Yesoya lari, Ratu berkata pada Dae So, seharusnya kau membunuh mereka dari dulu. Dae So berkata mereka perlu Yoo Hwa dan Ye Soya untuk mencegah Jumong menyerang Bu Yeo. Ratu kecewa, dan ia ingin Dae so segera memerintah Bu Yeo sebelum terlambat.

Yoo Hwa dan Yesoya sampai di gerbang perbatasan yang dijaga dengan ketat. Mereka berusaha mencari pintu gerbang yang tidak begitu banyak penjaganya. Tapi semua dijaga ketat. Yoo Hwa berkata mereka harus menunggu sampai malam. Mereka sembunyi dan Yoo Hwa melihat Tuan Cheon. Yoo hwa mendekati Tuan Cheon dan Cheon sangat kaget melihat Yoo Hwa, Yoo hwa berkata mereka melarikan diri dari Buyeo untuk bertemu Jumong.

Yoo Hwa minta tolong pada Tuan Cheon untuk membantu mereka. Tuan Cheon bersedia, ia menyembunyikan Yu Ri diantara karung2 beras. Ye Soya berkata pada Yu ri, "Ini hanya sebentar, jangan takut." Yu ri, "Ya" (ih lucu bgt my Yu Ri..).

Ketika rombongan mereka lewat, mereka dihentikan oleh penjaga dan ditanya mengapa Tuan Cheon kembali ke Jolbon, padahal ia baru saja masuk ke Bu Yeo. Tuan Cheon berkata ia punya alasan pulang ke Jolbon. Penjaga tanya apa Cheon menemui wanita bangsawan di Bu Yeo. Tuan cheon tetap tenang dan tanya siapa wanita yang sedang dicari? Penjaga menjawab, 3 wanita dan satu anak kecil. Dan penjaga berkata agar Cheon segera melaporkannya jika melihat mereka. Cheon setuju dan penjaga itu membiarkan mereka lewat.

Tapi...Naro dan Songju segera meminta rombongan itu berhenti. Naro tanya penjaga, "Mereka akan kemana?" Jolbon kata penjaga. Naro mulai menikam karung berisi garam dengan pedangnya. Yoo Hwa dan Ye Soya ketakutan, bagaimana kalau Yu Ri kena? Yoo hwa tidak tahan lagi dan berteriak "Berhenti!" dan ia keluar. Naro memerintah karung2 itu dipindahkan dan terlihatlah Yu Ri ada di situ, gemetar ketakutan. Naro tersenyum. Yoo Hwa dan Yesoya menangis diam2. Ke-4nya akhirnya di bawa kembali ke istana.

Yeoung Po gelisah melihat Tuan Cheon ada di antara yang ditangkap. Song Ju lapor pada Raja, mereka hampir melewati perbatasan ketika ditemukan. Geum Wa memandang ke arah Cheon. Tuan Cheon berkata mereka memohon padanya untuk menyebrang di perbatasan, makanya ia membantu mereka.

Raja murka dan berteriak apa benar ada yang mau mengorbankan nyawanya untuk menolong orang asing. Raja menuduh Cheon sebagai kaki tangan Jumong. Yoo hwa berkata dia tidak mengenal Cheon, mereka hanya minta bantuan padanya. Tapi Raja tidak mau mendengar, ia memerintahkan anak buahnya untuk menyiksa Cheon sampai ia mengaku.

Yoo Hwa dan Ye Soya sekali lagi menjadi tahanan rumah. Yesoya diseret pergi, Yang Seol Ran mendekatinya dan langsung menamparnya. (hiih..this wench!) Ini karena menyebabkan kekacauan di istana. So ya menjawab ia hanya menjalani jalan yang harus di tempuhnya. Seol Ran berkata, jalanmu adalah mati sebagai tawanan di Buyeo. Bawa dia pergi!

Yoo Hwa menemui Geum wa, Raja berkata ia sudah bilang, ia akan mengirim Yesoya dan Yu Ri pada Jumong jika waktunya tepat. Mengapa kau berubah dan tidak percaya padaku? Yoo Hwa menjawab, "Baginda yang sudah berubah." Geum Wa lalu berkata apa yang bisa ia lakukan selain menahan Ye Soya dan Yu Ri, karena ia sudah diperingatkan bahwa Jumong akan menghancurkan Buyeo.

Yoo Hwa berkata Jumong tidak punya niat untuk menghancurkan Bu yeo, Jumong hanya ingin membantu rakyat dari Joseon Lama. Jika Buyeo bergabung dengan Jumong, mereka bisa mengalahkan Han bersama-sama. Geum Wa berkata itu sama saja, membawa Buyeo dalam keruntuhan, lalu Raja berdiri dan menghadapi Yoo hwa, Bunuh saja aku jika kau lebih suka pergi dariku. Yoo Hwa, "Bunuh saja aku, dan setelah itu kirim Yesoya dan Yu Ri pada Jumong." Raja tidak bisa berkata apa-apa dan ia menangis.

Naro menyiksa Tuan Cheon untuk memaksanya mengaku. Tuan Cheon terus saja menyangkal bahwa ia ada hubungan dengan Jumong. Yeong Po melihat dari jauh dan gelisah, ia takut jika ketahuan sudah memberikan catatan Joseon lama itu pada Cheon. Ma Jin mengusulkan mereka pergi ke Han saja. Yeong Po tidak setuju dan Ma Jin berkata jika Cheon mati, maka mereka tidak perlu cemas. Yeong Po setuju dan menemui Na Ro, ia berkata Ma Jin pintar menyiksa dan ia mengusulkan agar mengijinkan Ma Jin. Ma Jin dengan gemetar minta Cheon mengaku hubungannya dengan Jumong dan ia mengayunkan pemukul ke wajah Cheon, Tuan Cheon meninggal. Na Ro jadi kecewa.

Di Gyeru, Jaesa mendapat laporan bahwa jalan menuju Jolbon dijaga ketat. Dan sesuatu terjadi pada Yoo Hwa dan Yesoya.

Jumong sedang berdiskusi dengan Oh-Ma-Hyeop ketika Jae sa masuk. Ia lapor Yoo Hwa dan Ye Soya tertangkap setelah mereka mencoba melarikan diri dari Bu Yeo dan gagal. Jumong terkejut dan ia tertekan dengan berita ini. Malam hari ia memikirkan Ibu, istri, dan anaknya. Trio Oh-Ma-Hyeop menunggu di luar dengan perasaan marah.

Hyeop Bo berkata jika saja mereka tahu rencana ini, mereka bisa menunggu di luar istana dan membantu mereka. Oh Yi berpikir, apa kita serang saja Bu Yeo dulu, baru Song Yang. Kemudian So Seo No tiba bersama Sayong. Ia ingin bertemu Jumong dan ketiganya berkata ini bukan saat yang tepat, dan Hyeop Bo menjelaskan apa yang terjadi pada Lady Yoo Hwa dan Ye Soya.

So Seono melihat dari kejauhan ketika Jumong bersedih sendirian, ia juga merasa sedih. Di Buyeo, Yoo Hwa dan ye Soya ada di kamarnya masing2 sebagai tahanan.

Dae So mengunjungi Song Yang. Dan berkata ia mau menyerang Gyeru dan ingin bantuan 300 karung beras dari Biryu. Song Yang berkata tidak mungkin, karena mereka sendiri sudah mulai kekurangan pangan. Dae so marah dan berkata kalau begitu mereka tidak bisa membantu Jol Bon dan Dae So pergi.

Perdana menteri menyamar dengan baju biasa dan jalan2 di pasar (pernah baca di blog trinity, kalo mau tahu situasi suatu kota, nongkrong aja di pasar atau di pinggir jln, bener juga..) ia melihat setiap orang salaing menyarankan pada yang lainnya untuk meninggalkan Buyeo dan pergi ke Gyeru. Gyeru makmur dan banyak makanan, Jumong ada di sana dan mereka tidak akan kelaparan jika pergi ke sana.

Bu Deok Bul melaporkan hal ini pada Raja. Menteri Jae Boo berkata banyak rakyat pindah ke Gyeru setiap hari dan Jenderal Heukchi juga mengiyakan. Dae So kembali dan lapor pada Raja, Song Yang tidak bisa membantu perbekalan mereka.

Dae so keluar dan melihat Na Ro membawa orang2 yang melarikan diri keluar dari Buyeo menuju Gyeru. Dae So mengejek mereka bagaimana mereka bisa disebut sebagai rakyat Buyeo, kalau begitu aku sendiri yang akan membunuh kalian. Tapi baru saja Dae So akan mengayunkan pedangnya, Raja tiba dan menghentikan Dae So.

Raja berkata agar mereka bersabar melalui masa2 susah ini, tapi orang2 itu menangis dan berkata mereka hanya ingin bertahan hidup, mereka juga tidak mau meninggalkan tanah air mereka tapi mau bagaimana lagi, mereka juga mengusulkan agar Raja bergabung saja bersama Jumong untuk menyelamatkan Buyeo.

Raja murka, kalian rakyatku atau rakyat Jumonga? Raja memerintah Daeso untuk membunuh mereka, dan juga membunuh semua orang yang akan meninggalkan Buyeo.

Rakyat Buyeo mulai berdatangan ke Gyeru dalam keadaan lapar dan haus. Mudeok membawakan makanan dan air. Mo Palmo dan Musong juga membantu membagikan pada rakyat. Mo Pal Mo bertanya pada anak2 dimana orang tua kalian ? Anak-anak, "Mereka dibunuh di perbatasan." Mo Palmo dan Musong memohon untuk menyelamatkan pengungsi dari Buyeo. Yeon chaeryeong berkata mereka tidak bisa memberikan jatah makanan rakyat Gyeru.

Jumong sedang menemui Soryeong dan anak bintang, ia sedang mencari cara tanpa perang. Mopalmo datang dan berkata Gyeru tidak akan memberikan bantuan makanan lagi pada pengungsi.

Jumong menemui Yeon Tabal dan So Seo No, ia berkata para pengungsi itu tidak punya pilihan selain ke Gyeru. So Seono mengerti, tapi mereka harus menjaga stok makanan untuk rakyat Gyeru, apalagi mereka akan perang dengan Song Yang. Yeon Tabal berkata, mereka berdua semua ada benarnya, Jumong minta mereka mempercayainya dan mengijinkan makanan dibagikan untuk pengungsi Buyeo. Keduanya setuju.

Jumong mengatakan rencananya pada Yeon Tabal dan So Seono bahwa ia berencana menyatukan Jolbon tanpa perang. Ia akan mengusahakannya meskipun ada 5 negara kecil di dalam Jolbon. Tapi mereka bagai saudara yang berbagi darah yang sama. Apa artinya mendirikan negara baru diatas darah saudaranya? So Seono berkata tanpa menyerang Song Yang akan sangat sulit menyatukan Jolbon.

Saat ada kesempatan bersama Yeon Tabal, Jumong tanya mengenai suku2 di Jolbon. Yeontabal, "Diantara Gwan-na, Hwan-na, dan Yeon-na, pemimpin Gwan-na adalah yang selalu menentang Song Yang, tapi ia harus menyerah pada Song Yang karena tidak punya pilihan. Pemimpin Hwan-na adalah seseorang yang tidak punya ambisi besar dan hanya ingin hidup tenang dan sukunya ada dalam status quo, dan Pemimpin Yeon-na adalah yang paling setia pada Song Yang."

Jumong akhirnya meninggalkan Gyeru bersama So Seono, Trio Oh-Ma-Hyeop, dan sekelompok petarung. Malam hari, mereka menyusup ke Gwan-na dan menangkap kepala suku Gwan-na. Jumong berhadapan dengan pemimpin Gwan-na dan berkata ia tahu kepala suku mengikuti Song Yang karena terpaksa, Jumong berkata meskipun Song Yang berkuasa atas Jolbon, tapi Song Yang juga yang akan menyerahkan Jolbon pada Han. Jumong berkata pada kepala suku, jika ia bergabung dengan Jumong, ia akan membantu menjaga sukunya.

Jumong membungkuk dan berhadapan muka dengan kepala suku dan tanya apa ia mau membangun negeri baru bersama.

Paginya, Jumong membawa kepala suku di depan suku Hwan-na dan memberikan perintahnya. Kepala suku Gwan-na pergi. So Seono tanya apa ia pikir kepala suku Gwan-na akan berhasil. Jumong yakin.

Anak buah Song Yang lapor, bahwa kepala suku Gwan-na dan Hwan-na menyerah pada Jumong, padahal tentara Damul belum juga perang.

Ma Ri dan Jae Sa tiba di Biryu, dan berkata pada Song Yang, pemimpin Jumong tidak ingin rakyat Jolbon berperang diantara mereka sendiri dan ia ingin mengembalikan kejayan Joseon lama dan Jumong berharap untuk melakukannya bersama Song Yang.

Song Yang menolaknya dan meminta mereka kembali ke Gyeru dan berkata pada Jumong bahwa Song Yang tidak akan dikalahkan oleh Damul dan bahwa ia akan menyerang dan menghancurkan mereka semua.

Song Yang pergi ke Hyeon To dan lapor pada Yang Jeong apa yang terjadi dan mohon agar Yang jeong membantunya dengan pasukan.

Yang Jeong bertanya mengapa ia harus melakukannya padahal Song Yang tidak bisa menjaga kelompoknya sendiri. Akhirnya salah satu menteri Yang jeong menemui Song Yang dan berkata, Yang Jeong memutuskan mereka tida bisa memberikan pasukan lagi, Song Yang kembali saja.

Song Yang kembali ke Biryu dan mengirim pesan untuk Jumong agar menemuinya sendirian.

Seseono dan trio Oh-MaHyeop mengatakan agar Jumong tidak pergi, Song Yang tidak bisa dipercaya, tapi Jumong berkata bahwa rakyat Biryu adalah orang2 yang harus mereka rangkul juga, dan gurunya, Hae Mosu sudah mengajarkan padanya bahwa dia tidak bisa mencapai tujuan besarnya jika mereka tidak bisa melindungi yang terdekat dengannya, dan mereka tidak bisa mendirikan negara baru mereka diatas darah saudara2 mereka.

Jumong berkata jika hal ini sama dengan kehendak langit maka langit tidak akan meninggalkan mereka.

Jumong memutuskan untuk menemui Song Yang sendirian.

SINOPSIS JUMONG EPISODE 62

Setelah kepergian Jumong, Trio Oh-Ma-Hyeop mencemaskan Jumong dan Hyepbo usul apa mereka mengikuti Jumong saja, siapa tahu Jumong ada dalam bahaya. So Seono berkata itu justru akan membuat Jumong ada dalam bahaya.

Jumong sudah berjanji akan datang sendiri menemui Song Yang, biarkan Jumong memenuhi janjinya, mereka hanya bisa menunggu. Tapi So Seono sebenarnya juga cemas. Sayong berkata jika terjadi sesuatu dengan Jumong, maka akan menjadi pukulan besar bagi Gyeru dan Damul. sayong tanya apa So Seono baik2 saja. So Seono berkata bagaimana ia bisa baik2 saja, saat Jumong pergi bertemu Song Yang sendirian, ia cemas dan juga gelisah. Tapi ia juga percaya bahwa Jumong akan berhasil membuat perjanjian damai dengan Song Yang.

Jumong sepertinya selalu dilindungi langit, seperti saat ia dikira tewas dalam peperangan dengan Jinbeom dan Imdun. So Seono berkata agar Sayong jangan cemas. Jumong pasti akan kembali dengan selamat.

Jumong tiba di Biryu. Pengawal minta Jumong menyerahkan senjatanya. Jumong turun dari kuda ddan memberikan pedangnya. Jumong di kawal masuk ke benteng Biryu, dan segera setelah Jumong masuk, ia langsung dikepung. "Serang!" Pasukan Biryu menyerang Jumong yang sudah tidak bersenjata. Jumong bertarung membela dirinya, ia meraih sebuah pedang yang jatuh dan mulai bertarung dengan sengit.

Song Yang tiba dan ia melihat dari jauh. Salah seorang lapor pasukan pemanah sudah siap, tinggal menunggu perintah Song Yang dan Jumong akan mati. Song Yang memerintahkan untuk berhenti.

Song Yang berkata Jumong sangat bodoh dan ia tidak berharap Jumong benar2 akan datang sendirian. Jumong menjawab, ia munngkin bodoh tapi ia tahu Song Yang tidak demikian. Dia datang untuk memenuhi janjinya pada Song Yang, tapi jika Biryu tetap ingin menyerang maka mereka akan dihancurkan oleh pasukan Damul. Salah satu pengawal Song Yang melapor bahwa pasukan Damul bisa datang menyerang mereka kapan saja karena Damul tetap dalam kondisi waspada dan siap sedia.

Song Yang mengundang Jumong masuk. Song Yang berkata setiap kali ia berperang, Jumong selalu menghalanginya, aku bisa saja membunuhmu. Mengapa kau datang sendirian seperti ini.

Jumong berkata ia datang untuk menunjukkan pada Song Yang bahwa ia tidak punya niat untuk membuat Biryu menyerah padanya, dan tidak perlu berperang dan menumpahkan darah, karena itu bukan kehendak langit. song Yang berkata, Biryu tidak akan runtuh. Jumong berkata ia berharap bisa bekerja sama dengan Biryu tidak untuk menghancurkan-nya. Untuk membangun negara baru bersama sebagai persatuan Jolbon dan Damul.

Jumong yakin jika mereka melakukan itu, mereka akan memiliki kekuatan besar bahkan lebih besar dari Han. Song Yang mendengus dan berkata tidak gampang mengalahkan Han, dan bahkan jika ia dilihat sebagai anjing Han, padahal yang ia lakukan hanyalah demi melindungi rakyat Biryu. Jumong bertanya berapa lama lagi kau pikir Han akan membantumu? bahkan saat ini, Han mungkin berencana untuk menyingkirkan Song Yang. Jumong berkata, jika Song Yang menolak tawarannya, maka mereka harus bertahan dalam peperangan yang keras satu sama lain.

Tapi jika mereka bersatu, mereka bisa menjadi negara yang jauh lebih kuat dari Han.

Song Yang diam saja, Jumong mendesaknya agar tidak takut pada Han, persatuan Jolbon akan dilindungi oleh Damul dan ini adalah kehendak langit. Song yang berpikir sebentar lalu memerintahkan anak buahnya membawa masuk benda yang sudah disiapkan sebelumnya.

Pelayan masuk membawa 2 mangkuk dan Song Yang berkata, satu mangkuk berisi anggur, yang lainnya racun, Jumong harus membuktikan bahwa ia memang benar pilihan langit dengan meminumnya. Jika Jumong selamat ia memang benar pilihan langit.

So Seo no mencemaskan Jumong.

Jumong melihat kedua mangkuk itu, song Yang tanya apa Jumong takut? Jika kau memilih dan pilihanmu tepat aku akan mengikuti keinginanmu. Jumong mengambil satu mangkuk dan meminumnya. Lalu mangkuk satunya lagi juga diminumnya. Song Yang heran, apa kau mau mati? Tidak ada racun disini kata Jumong. Kau hanya mengujiku saja. Jika aku salah, maka aku siap mati.

Song Yang ternganga, lalu tertawa. Jumong berkata, sudah waktunya untuk membuat pilihan. Mau bergabung dengan Damul atau berperang melawan mereka.

Di Gyeru, Trio Oh-Ma-Hyeop mencemaskan Jumong, ini sudah lewat dari batas waktu, Pemimpin Jumong seharusnya sudah kembali. So Seono juga heran. Oh Yi lari dengan berita Jumong kembali. So Seono tanya bagaimana hasilnya, dan Jumong berkata mereka masih harus menunggu.

Song Yang berpikir akan semua kemungkinan..


Paginya, Song Yang mendatangi Jumong. Jumong dan yang lainnya memandang rombongan Song Yang dari jauh.

Song Yang tiba dan menemui Jumong, Song Yang membungkuk hormat dan berkata, "Aku akan mengikuti harapan pemimpin besar Jumong." Semua bersorak dan Jaesa bersorak memimpin, "Hidup Jolbon!..Hidup Jolbon!" So seono menangis gembira, hari ini..ternyata datang juga..

Sayong segera menemui YeonTabal dan melaporkan berita ini. Mo Palmo berkata ia tahu bahwa Jumong akan berhasil. Sayong berkata Jumong minta Yeon Tabal mengatakan berita ini pada Gwan-na, yeon-na, dan Hwan-na untuk bersiap pada bersatunya Jolbon. Yeon tabl menyanggupinya.

Mo Palmo berkata pada Mu Song untuk membayar taruhannya, karena ia sudah menang, mereka bertaruh apa mereka akan perang atau tidak. Gyepil tidak percaya ini, dia berkata, inilah sebabnya mereka berdua masih tetap membujang di usia setua ini.

Songju melaporkan perkembangan di Jolbon pada Raja Geumwa, bahwa Jumong sukses menyatukan jolbon. Raja shock dan sakit. Tabib berkata pada Daeso bahwa Raja akan sadar setelah beristirahat. DaeSo kesal dan menyalahkan Jumong. Bu Deok Bul mendesak agar DaeSo segera mengadakan sidang.

Ratu murka ketika mendengar Song Yang bergabung dengan Jumong. Adiknya berkata ini kesempatan bagus untuk Dae So untuk mengambil alih takhta Buyeo. Ratu kesal, Jumong bisa menyerang Buyeo kapan saja dan apa artinya DaeSo naik takhta jika Buyeo akan hancur? Ratu tanya pada peramal Ma Wur Ryeong apa yang harus mereka lakukan. Ma wuryeong berkata saat ini satu2nya cara adalah minta bantuan Han.

Raja tidak mungkin bersedia minta bantuan Han, maka Ratu-lah yang harus maju.



Songju menemui Yoo Hwa, dan berkata Raja memanggilnya. Songju minta Yoo Hwa hati2 dalam bicara karena saat ini Raja sakit.

Yoo Hwa menemui Geum Wa. Raja dengan suara lemah berkata apa yang ditakutinya menjadi kenyataan. Jumong sudah berhasil meyakinkan Song Yang dan menyatukan Jolbon. Yoo hwa kaget dan geumwa berkata sekarang Jumong dapat dengan mudah menyerang Buyeo.

Geumwa berkata ia takut Jumong akan memisahkan mereka. Geumwa takut hubungan-nya dengan Yoo hwa akan berubah. Yoo Hwa mendesak Geumwa untuk mengakui Jumong, karena itu satu2nya cara untuk menyelamatkan Jumong dan juga Buyeo. Yoo Hwa juga takut bahwa takdirnya bersama Raja akan berakhir dalam kegelapan.

Yoo Hwa menemui Ye Soya dan Yu Ri. Yoo Hwa menyampaikan berita gembira ini pada Ye Soya dan cucunya Yu Ri. Bahwa Jumong sudah menyatukan Jolbon dan Ye Soya hanya perlu menunggu sebentar lagi.

Ratu memanggil Seol Ran, ia memberikan obat spesial untuk kesuburan dan Ratu berkata SeolRan adalah pendukung Dae so, jadi harus tetap kuat untuk Dae so. Seol Ran mengerti dan Ratu berkata ia punya permintaan pada Seol Ran.

Seol Ran mengunjungi Dae so di kamar belajarnya. Ia berkata ketika Jumong sudah menyatukan Jolbon dan meraih langit, kau disini dan tidak melakukan apa pun untuk Buyeo. Seol Ran berkata ini kesempatan bagi Daeso, ia akan minta bantuan pada ayahnya dan Dae So harus bersiap untuk kerjasama dengan Han.


Jolbon mengadakan upacara suci. So seono mempersembahkan darah Jumong, dan para kepala suku di Jolbon pada Soryeong. Soryeong mencelupkan kuasnya pada darah itu dan ia melukis gambar burung berkaki 3, dan rakyat berteriak, "Hidup Jolbon!..hidup Jolbon!"


Jumong mengangkat tangan meminta rakyat tenang, Jumong menjelaskan bahwa burung berkaki tiga itu adalah simbol negara baru mereka, dan mulai saat ini sampai selamanya, Pasukan Damul dan rakyat Jolbon adalah saudara dan memiliki darah yang sama. Mulai sekarang mereka akan membangun negara yang kuat untuk kemuliaan Joseon lama. Gojoseon.

Rakyat bersorak dan banyak yang menangis karena bahagia. So Seono tersenyum pada ayahnya dan Yeon Tabal tersenyum balik pada putrinya.

Dae so memanggil Bu Bunno dan Dae So berkata bahwa keluarga Bubunno sudah dibawa dari perbatasan. Ibu, dan saudara2 Bubunno senang dengan pakaian baru mereka. Na Ro juga berkata bahwa Dae so sudah mengirimkan makanan dan pakaian yang berkualitas pada keluarga Bu Bunno.

Bu Bunno berkata ia tidak akan melupakan hadiah2 Dae so dan berterima kasih. Dae So mengatakan ini kesempatan untuk berprestasi di Buyeo. Jadi pergilah ke Gyeru dan bunuh Jumong.

Bu Bunno kaget, Dae so berkata sekarang Gyeru tidak lagi menolak pengungsi, masuklah ke Gyeru dengan menyamar menjadi pengungsi. Jika kau berhasil membunuh Jumong, Bu Bunno akan menjadi jenderal di Buyeo. Na Ro berkata, sementara Bu Bunno melakukan tugas, ia akan menjaga keluarga Bu Bunno, tapi jika Bu Bunno berkhianat, keluargannya tidak akan selamat. Bu Bunno diam saja dan ia melihat ke arah Dae so.

Yeong Po berkata dari dulu ia tahu Jumong itu berbakat tapi ia tidak tahu betapa hebatnya dia sampai bisa menyatukan Jolbon dibawah dirinya. Majin berkata yeong po harus melakukan hal yang ambisius juga dan mendesak yeong po pergi ke kota Chang an sementara waktu.

Mo Palmo lari menemui Jumong dan dengan semangat ia berkata ia sudah menemukan baju anti senjata untuk pasukan Damul. Jumong mengikutinya dan melihat percobaan-nya di lapangan. Trio Oh-Ma-Hyeop kagum dengan rompi baja buatan Mo Pal Mo. Jumong melihatnya dan berkata rompi ini terlalu berat untuk dikenakan prajurit Damul.

Mo Palmo minta maaf dan janji akan membuat baju yang lebih ringan lagi. Yeon Ta bal memanggil Jumong. Yeon tabal megajak Jumong, So Seono dan lainnya untuk mengunjungi satu tempat. Hyeop Bo tanya pada sayong kemana mereka akan pergi, Sayong hanya tersenyum dan tidak berkata apa2

Mereka tiba di sebuah istana megah. Yeon Tabal berkata ini adalah istana untuk persatuan Jolbon dan Damul. Yeon Tabal sudah menyiapkan tempat ini sangat lama sekali. Jumong dan yang lainnya tidak bisa berkata apapun, tempat ini besar sekali.

Jumong heran, bagaimana Yeon Tabal bisa membangun tempat semegah ini dibawah pengawasan Song Yang. Yeon tabal menjawab, ini So Seono yang melakukannya.

Sayong menjelaskan bahwa So Seono menginvestasikan semua uang hasil perdagangannya untuk membangun istana ini, dan tanpa ambisi So Seono, maka tidak akan ada tempat ini. So Seono berkata sekarang Jolbon sudah bersatu, disinilah negara baru mereka akan disatukan. So Seono menunjukkan pada Jumong dkk, keseluruhan istana. Yeon Tabal berkata sekarang Jolbon dan Damul sudah bersatu, waktunya untuk menetapkan nama negara mereka.

Setelah mereka berpisah, pihak Damul diwakili Jaesa berkata yang penting adalah menentukan siapa yang akan menjadi Raja. Sementara itu, So Seono juga bertemu dengan penasihatnya, Sayong berkata So Seono harus naik takhta sebagai Ratu. So Seono yang sudah membangun tempat ini. So Seono diam saja.

Jumong juga didesak untuk segera mengambil keputusan. Jumong berkata ia akan memikirkan ini dan minta agar tidak diungkit lagi.


Malam itu, Jumong memikirkan masalah ini sendirian. So Seono juga. Akhirnya So Seono menemui Jumong. Jumong menunjukkan selembar kain dengan kata Goguryeo. Jumong tanya apa yang dipikirkan So Seono ketika membacanya. Jumong berkata ini berarti menjadi negara yang paling cemerlang dan paling tinggi di dunia. di dalam kata ini terdapat impiannya untuk membangun negara paling kuat untuk rakyat yang begitu banyak.

So seono melihat ke arah Jumong dan minta agar Jumong menjadi Raja Goguryeo. Jumong diam saja. So Seono berkata ia tidak bisa mengampuni Song Yang, tapi Jumong berkata rakyat Biryu juga harus mereka rangkul.

So seono berkata jika Jumong tidak menunjukkan itu pada so Seono, maka mereka sudah berperang sekarang dan Jolbon tidak akan bersatu. So Seono berkata ia hanya seorang dengan hati kecil yang ingin melayani Jumong yang memiliki panggilan untuk melanjutkan kejayaan Gojoseon. So Seono percaya Jumong akan membangun negara yang dirindukan So Seono. Jumong tersentuh dengan kata2 So Seono.

Yang Jeong tiba di Buyeo. Dae so mengantar Yang jeong bertemu Geum Wa. Keduanya tampak tegang. Yang jeong berkata satu2nya cara agar Buyeo bisa menyingkirkan Jumong adalah bersatu dengan Han. Geumwa tidak mengatakan apapun.


Di perbatasan Gyeru, Bubunno yang menyamar sebagai pengungsi dari Okjeo memasuki Gyeru. Saat Bu Bunno lewat, Oh yi melihatnya dan ia merasa familiar. Oh Yi tanya apa Bu Bunno benar dari Okjeo? ya, kata Bu Bunno. Oh Yi membiarkan Bu Bunno lewat.

Oh Yi berkata pada Ma ri, ia melihat orang yang tidak asing. Hyeop Bo berkata pasti hanya mirip dengan orang lain.

Trio Oh-Ma-Hyeop menemui Jumong dan berkata para pengungsi terus saja berdatangan, mereka harus menghentikan mereka kalau tidak mau kehabisan makanan. Jumong berkata mereka tidak bisa mengirim orang2 itu kembali. Mereka sudah jalan begitu jauh tanpa harapan, Jumong berkata ia akan memikirkan cara untuk memecahkan masalah ini.

Bu Bunno melihat pengumuman bahwa Gyeru mengadakan pertandingan untuk memilih orang2 terlatih diantara para pengungsi, Bu bunno merasa ini kesempatan bagus.

Dalam pertandingan, Bu Bunno membuktikan kalau dirinya memang petarung handal. Jumong melihatnya. Yang Tak mengenalkan Bu Bunno pada Jumong dan Jumong tanya darimana asal Bu Bunno? dari Okjeo jawabnya.


Jumong memerintah Moogol melawan Bu bunno dalam pertandingan pedang. Keduanya ternyata seimbang. Jumong berseru, "Berhenti!" Siapa namamu? tanya Jumong.

Bu Bunno, "Bu Bunno."
Jumong berkata pada Ma Ri, "Angkat Bu Bunno sebagai prajurit khusus di gerbang depan."

Semua terkejut. Jumong tersenyum pada Bu Bunno.


Courtesy of kadorama-recaps.blogspot.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS